Remus duduk di sebuah kafe kecil di sudut Kota Namado, memilih tempat yang cukup strategis dengan pemandangan langsung ke jalan utama. Ia sengaja datang lebih awal untuk memastikan tidak ada orang mencurigakan yang mengawasi. Leon duduk di seberangnya, menyeruput kopi dengan santai, tetapi matanya terus mengamati sekitar. "Kurasa ini jebakan," gumam Leon. Remus mengangguk kecil. "Mungkin. Tapi kita tetap harus melihat apa yang dia tawarkan." Tak lama kemudian, seorang wanita berambut pirang masuk ke dalam kafe, mengenakan jaket kulit hitam dan kacamata hitam. Tessa. Dia melangkah mendekati meja mereka, menatap Remus dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Kau benar-benar masih hidup," katanya pelan, menarik kursi dan duduk. Remus hanya tersenyum tipis. "Kau tampak terkejut." Tessa melepas kacamatanya, menghela napas panjang. "Darius mengira kau sudah mati. Tapi aku selalu merasa ada sesuatu yang janggal." Leon menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Kalau begitu, kenapa kau di s
Last Updated : 2025-03-06 Read more