Anna melihat ke arah sang putra, berharap agar putranya itu bisa menenangkan calon istrinya. Begitu pula dengan Raymond. Dia melihat ke arah sang ibu, sehingga ibu dan anak tersebut saling bertatap mata. Keduanya menginginkan hal yang sama. Mereka berdua sama-sama tidak ingin repot untuk menjelaskan pada Tania."Ada apa sebenarnya, Ray?" tanya Tania dengan tatapan menyelidik pada pria yang akan menjadi calon suaminya.Raymond tergagap. Pandangan matanya tidak fokus pada Tania yang sedang menunggu jawaban darinya. "Ah, wanita yang tadi itu?" tanyanya balik pada wanita yang dijodohkan dengannya. Dia tersenyum kikuk sembari memikirkan jawaban yang akan diberikan pada wanita tersebut.Tania menganggukkan kepalanya dengan sangat antusias. Dia benar-benar ingin mengetahuinya. Bukan hanya karena sikap diam Velicia padanya, tapi juga keanehan sikap Raymond dan mamanya ketika membicarakan Velicia."Dia itu--" "Pembantu di rumah ini," sahut Anna sambil tersenyum. Dia berusaha keras meyakinkan
Huling Na-update : 2025-04-18 Magbasa pa