Diamku membuat Jovan marah. Dia mengambil gelas di meja, lalu melemparkannya ke arahku hingga pecah berkeping-keping.Darah mengalir di dahiku. Dia mendongak dengan tertegun, lalu menatapku. "Kamu ... kenapa nggak menghindar?"Menghindar? Memangnya aku bisa menghindar? Bukannya ini perintahnya? Kalau aku menghindar, dia akan memberikan tulang-tulang orang tuaku kepada anjing. Bukankah Jovan adalah orang yang selalu menepati janjinya? Dia sendiri yang mengatakan ini dulu."Yulia, kalau kamu berani bicara buruk tentang Hanum di luar, aku pasti akan membuatmu menderita," ancam Jovan.Di ruangan yang gelap itu, hanya karena beberapa helai rambut Hanum rontok, Jovan langsung menyuruh orang memukulku. Jika Hanum tidak bisa makan, aku tidak boleh makan, bahkan asupan airku dibatasi. Saat Hanum hampir terjun dari gedung, Jovan menyuruh orang mematahkan tulang kaki dan tanganku.Darah mengalir semakin banyak. Aku mengedipkan mataku yang berkunang-kunang. Jovan bergegas menghampiriku. "Hanum, ce
Last Updated : 2025-01-03 Read more