"Walah, kok kejam amat, Bang. Gak bersahabat sama kamu. Kayak gak menghargai kamu sebagai suami anaknya."Gala menghela napas panjang. Dia menepuk bahu Bojes."Namanya, kami menikah karena paksaan warga.""Dia gak tau siapa elu, Bang. Kesel gue lihatnya."Bojes mendengkus kesal melihat sikap Ibunya Maya. Dia lalu melirik Gala lagi."Terus istri lu gak kayak dia kan, Bang?" tanya Bojes."Herannya dia beda. Dia perempuan berbeda yang gue kenal." Gala tersenyum sekilas menceritakan Maya.Bojes ikut tersenyum melihat Gala senang menceritakan istrinya."Wah, Bang. Istri lu baik ya. Masih ada perempuan baik yang mau menerima penampilan kayak kita. Beneran, Bang?"Gala hanya menganggukkan kepalanya. Teringat kebaikan Maya padanya."Wah, Bang. Beruntunglah kamu. Aku jadi ingin kenal kakak ipar yang sudah mengambil hati kamu," kata Bojes terkekeh.Gala juga tertawa sekilas. Dia sendiri belum yakin dengan perasannya. Tapi, dia bisa merasakan kalau Maya baik dan tulus. Maya juga mau mengajarinya
Last Updated : 2025-01-09 Read more