Malam pertama di Zelandia, Kania tidur dengan sangat nyenyak.Saat dia bangun, sudah pukul sepuluh pagi. Sambil meregangkan badan dan menguap lebar, terdengar ketukan di pintu."Kakak, kamu sudah bangun? Ibu bikin pangsit, dan aku yang memasaknya untukmu. Cepat coba, ya!"Kania menjawab dan segera bersiap, lalu turun ke bawah.Baru saja duduk di meja makan, Liana sudah menyuapkan pangsit ke mulutnya dengan tatapan penuh harap.Bermaksud untuk menggoda adiknya, Kania sengaja mengernyitkan dahi sambil mengunyah. Wajah mungil Liana ikut berkerut.Melihat itu, Kania ingin tertawa. Dia langsung memeluk adiknya dan berkata penuh kekaguman."Liana yang masak? Wah, enak banget! Mulai sekarang, semua urusan pangsit Kakak serahkan ke kamu, ya!"Gadis kecil itu langsung tersenyum sumringah."Kalau begitu, semua pangsit buat Kakak aku yang bikin! Tapi, Kakak harus ajarkan aku menggambar, ya?"Permintaan kecil itu langsung disetujui Kania tanpa pikir panjang.Namun, begitu selesai sarapan, Liana la
Read more