All Chapters of PEMBANTU YANG DIPAKSA MENIKAHIKU ITU TERNYATA....: Chapter 21 - Chapter 30

32 Chapters

Malam Pertama

Jantungku pengen meledak rasanya. Tapi, keputusanku sudah bulat. Aku ingin jadi istri yang baik buat Mas Ukasya.Dalam hati, Rindu coba meyakinkan diri dengan apa yang sudah menjadi keputusannya. Ia memfokuskan lagi kedua matanya untuk melihat suaminya yang makin mendekatinya sambil tersenyum.Walau deg-degan banget, aku harus bisa jadi suami yang bisa mengayomi istri. Aku harus memahami keinginan Rindu meski dia tidak mengatakan apa pun.Sama juga dengan Rindu, Ukasya yang baru pertama kali berurusan dengan masalah ranjang begini harus menguatkan hati agar lebih berani bertindak.Ukasya duduk di dekat Rindu. Kedua mata mereka saling beradu. Namun, Rindu yang merasa malu, sesekali tertunduk.“Sayang, aku tidak mau memaksamu,” ujar Ukasya seraya mengusap punggung tangan Rindu.Sorot mata yang tertunduk, kembali melihat Ukasya meski tampak malu-malu.Kepala menggeleng.“Aku tidak merasa dipaksa, Mas. Aku hanya ingin menunaikan tugasku sebagai istri yang baik untukmu. Bolehkan aku melaku
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Kabar Mengejutkan

“Bagaiamana, Bu? Kami harus segera mendapatkannya agar Pak Raden bisa melewati masa kritis sesegera mungkin.”Beberapa waktu, Dewi hanya diam. Ia punya solusi, tetapi kemarahan pada Rindu yang membuatnya berpikir dua kali.Tapi, kalau aku tidak memberikan informasi yang aku tahu, Mas Raden bisa dalam bahaya. Aku tidak ingin hidupku semakin tak karuan.Dewi menghela napas pelan. Kenyataan yang terjadi bertolak belakang dengan keinginan yang besar di dalam hati. Demi Raden, Dewi harus menepis kebencian dan rasa gengsi yang besar pada Rindu. Ia harus meminta tolong pada anak tirinya itu.“Ada salah satu keluarga yang punya golongan darah yang sama dengan Mas Raden. Dalam HP-nya Mas Raden ada kontak bernama Rindu. Silakan hubungi dia,” ujar Dewi pada akhirnya karena tidak mau suaminya kenapa-kenapa.“Kami sudah mencoba menghubunginya, tapi tidak ada jawaban. Apakah ada nomor lain yang bisa memberikan informasi penting ini kepada Saudari Rindu, Bu?”Kesal tentu dirasakan oleh Dewi. Ia seng
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Luka di Hati

Rindu membeku seketika. Antara percaya dan tidak. Namun, degupan di dalam dadanya kian terpacu. Meski tidak ada kenangan baik bersama Raden, wajah ayahnya itu terbayang di dalam kepala.“Rindu, Mama mohon, donorkan darahmu, ya? Bagaimanapun, Pak Raden adalah ayah kandungmu, Rindu. Mama khawatir terjadi hal yang lebih buruk kalau sampai kamu terlalu lama datang ke rumah sakit.” Hilda mengiba.Riko merangkul pundak istrinya sebagai isyarat untuk memberikan ruang terlebih dulu kepada Rindu. Ya, hanya Rindu yang bisa merasakan luka batinnya selama ini.Ukasya menyadari wajah Rindu memucat. Dengan sigap, ia merengkuh pundak wanita itu agar bisa tetap berdiri dengan tegap.“Mama hanya bercanda, kan?” ucap Rindu dengan lirih. Kepedihan dan kegundahan menerobos masuk ke ruangan-ruangan di dalam hati.Hilda menggeleng sambil menunjukkan wajah sedih.“Tapi, aku hanya anak pembawa sial, Ma. Ayahku selalu ngomong begitu. Aku anak terkutuk yang bisanya bikin masalah, bahkan membuat ibuku sendiri m
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Rindu Sialan

“Sayang, kamu yakin? Kalau tidak bisa, tidak usah dipaksakan, ya,” ujar Ukasya lumayan terkejut dengan ucapan tiba-tiba yang dilontarkan oleh Rindu.Beberapa menit yang lalu, Rindu menolak dengan keras bahkan sampai meluapkan emosi dan rasa sakit hati yang mengendap di dalam relung hati.“Iya, Mas. Aku mau melakukannya,” jawab Rindu.Hilda melihat sang menantu sambil tersenyum haru. Nasihatnya ternyata dipikirkan dengan begitu matang dan bijaksana hingga akhirnya keputusan akhir yang membuat kebahagiaan didengar dari lisan wanita itu.“Aku tanya sekali lagi, kamu yakin, Sayang?” Ukasya hanya menegaskan tindakan sang istri bukan karena terpaksa hingga membuatnya makin tersiksa. Begitu cintanya Ukasya pada Rindu.Rindu menganggukkan kepala beberapa kali. Di dalam hati masih ada sedikit keraguan yang mendesir lembut. Namun, nasihat Hilda juga terngiang di pikiran. Nasihat baik yang mungkin saja akan terkabul kalau Rindu sedikit menurunkan egonya meski rasa sakit itu masih membekas.“Iya,
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Gejolak Demi Gejolak

“Andai kita tidak pergi ke nikahannya Rindu, kecelakaan ini tidak akan terjadi kan, Ma?” Sambil terisak, Dini bicara dengan lirih, tetapi penuh amarah.Ibu dan anak itu sama-sama memikirkan satu orang yang sama. Satu orang yang selama ini sebagai sumber masalah dalam hidupnya yang tak pernah berkesudahan.“Aku pikir, Rindu yang sudah menjauh, sudah tidak akan mengusik hidupku. Tapi, sekarang malah begini, Ma! Kakiku terluka cukup parah dan entah ke depannya akan bisa sembuh seperti sedia kala atau tidak. Semua gara-gara Rindu kan, Ma?”Kepedihan itu nyatanya makin membutakan mata hati dari seorang Dini. Amarah pada Rindu makin menjadi-jadi. Hal buruk yang seandainya menimpanya di masa depan, harus menyalahkan Rindu. Ya, hanya wanita itu yang pantas disalahkan, bahkan dikutuk agar hidupnya lebih sengsara darinya.“Kalau sampai kakiku tidak bisa seperti dulu, aku mengutuk Rindu agar dia lebih menderita ketimbang aku, Ma! Aku tidak ingin dia bahagia, Ma!”Dini makin tersedu. Pikiran buru
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more

Ayo, Pulang

Setelah mencari ruangan tempat Raden dirawat dan diizinkan untuk masuk, Rindu terdiam melihat sang ayah yang berbaring tak berdaya di atas ranjang pesakitan.Kenangan di masa lalu yang isinya hanya rasa sakit kembali memutar secara otomatis di kepala.“Walau semua kenangan yang aku ingat hanya tentang keburukan Ayah, aku datang ke sini untuk membantumu, Yah. Aku tidak ingin menjadi Ayah versi yang lain karena apa yang Ayah lakukan benar-benar terasa sakit. Aku juga tidak ingin mengecewakan Ibu di atas sana kalau aku tidak mau membantu Ayah. Aku tidak ingin menjadi anak durhaka di mata Ibu, Yah. Meski setelah aku mendonorkan darahku, mungkin aku tidak akan menjenguk Ayah lagi. Kalau Ayah sadar, entah apa yang akan Ayah lakukan. Aku hanya tidak ingin merasakan sakit hati lagi.”Bulir kristal pada akhirnya membasahi pipi. Rindu menghapusnya. Lalu, mengatur napasnya agar perasaan yang bergejolak bisa mereda.Rindu yang seorang diri masuk ke ruangan itu, berbalik badan dan keluar dari sana
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Anak Durhaka

“Apa anak itu tidak akan menemuiku? Anak durhaka!”Raden diperbolehkan pulang ke rumah setelah kondisinya membaik. Begitu pula dengan Dewi dan Dini, meski Dini masih harus memakai kursi roda.Sesuai rencana, Dewi sengaja menutupi semua kebaikan yang sudah Rindu lakukan. Tentang donor darah pun, ia berhasil merahasiakannya dari Raden. Ia bercerita kalau pendonor itu bukan dari keluarga sendiri. Raden pun percaya.“Sudahlah, Yah. Jangan memikirkan sesuatu yang tidak penting. Nyatanya memang Rindu anak yang durhaka. Sejak kita dirawat di rumah sakit, mana ada anak itu menjenguk kita, Yah. Boro-boro mengkhawatirkanmu yang lagi kritis butuh darah, padahal golongan darahnya sama denganmu, Yah.”Dewi terus saja meniupkan kebencian yang membuat Raden makin murka pada Rindu.Raden berdecap kesal. Dalam lubuk hatinya, masih ada keinginan agar Rindu yang masih darah dagingnya menjenguk dan menanyakan keadaannya. Apalagi kecelakaan itu terjadi setelah dirinya pulang dari pernikahannya Rindu. Buka
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Menemui Ayah

“Buat apa mereka datang ke sini?” gumam Dewi ketika melihat dari jendela kedatangan mobil yang di dalamnya adalah Rindu dan keluarga besannya.Rasa gelisah merongrong di dalam hati. Dugaannya salah. Mereka ternyata masih akan menginjakkan kaki di rumahnya. Apalagi keluarga besannya adalah atasan dan pemilik tempat kerjanya Raden. Makin panas dingin yang dirasakan oleh wanita itu.Bel rumah berbunyi. Pembantu membukakan dan menyuruh para tamu itu untuk duduk sedangkan dirinya memanggil sang empunya rumah.Dewi mengatur perasaan yang tidak menentu di dalam dadanya. Ia berharap, keberuntungan selalu menyertai hidupnya agar tidak menjadi bumerang untuk dirinya sendiri atas semua yang sudah dilakukan.“Ayo, Ma. Kita temui mereka. Mungkin saja, Rindu akan mengemis untuk dimaafkan di depan kita semua,” ujar Raden dengan angkuhnya.Sang istri manggut-manggut seraya berekspresi canggung, tetapi mencoba untuk biasa saja.“Akhirnya, kamu datang juga, Rindu,” ujar Raden tidak bisa menahan diri ke
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Permintaan Maaf

“Su-sudah aku jelaskan tadi, kan, Yah,” sahut Dewi seakan menyembunyikan ketakutan.“Apa benar, orang yang mendonorkan darah untukku bukanlah Rindu, Ma?” tanya Raden lagi dengan penuh penekanan.Rindu dan keluarga suaminya hanya diam melihat drama suami-istri itu yang terasa mulai memanas.Kalau benar, Ayah mulai tergugah hatinya dan mulai mempercayai ucapanku, terima kasih, Tuhan. Engkau memang sangat baik padaku. Semoga Ayah benar-benar mengetahui kebenaran ini dan berubah lebih baik sehingga mau menerimaku sebagai anaknya tanpa menghardikku lagi.Wanita yang selama ini memelihara luka itu, hanya bisa berdoa di dalam dada untuk sang ayah. Rindu ingin berdamai demi ibunya yang sudah berada di alam yang berbeda. Agar dia bisa tenang melihat anak dan suaminya berhubungan layaknya keluarga yang penuh kasih sayang.“Semua bukti sudah aku pegang, Ma. Tolong, katakan yang jujur padaku, Ma!” pinta Raden lagi dengan suara yang agak ditinggikan.Dewi gusar. Ia membuang napas kasar. Tak bisa t
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Mulai dari Awal

Rindu mendekati Raden. Ia sudah meyakinkan diri tentang apa yang akan menjadi keputusannya. Meski di dalam hati ada yang seolah menahan dan memunculkan kembali rasa sakit yang didapat di masa lalu.Bismillah, semoga keputusanku memang yang terbaik.Tangan Raden yang saling bertaut diraih oleh Rindu. Seketika, lelaki itu menoleh pada anaknya. Tatapannya masih sendu.“Maafkan aku juga, Ayah. Selama ini, aku memang bukan anak yang baik untuk Ayah,” ujar Rindu tidak bisa melihat lama kedua mata sang ayah.Raden menggelengkan kepala.“Tidak, Rindu. Ayah yang banyak salah sama kamu. Ayah tidak bisa menerima takdir yang sudah terjadi. Ayah hanya melampiaskan keegoisan Ayaha padamu. Maafkan, Ayah.”Di waktu yang sama, Raden merengkuh Rindu yang selama ini tak pernah dilakukan.“Maafkan, Ayah. Selama kamu lahir di dunia ini, Ayah selalu menyakiti perasaanmu. Ayah tidak pernah memberikan kasih sayang layaknya orang tua yang baik. Ayah sangat egois. Kamu anak Ayah yang paling menerima semuanya,
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status