บททั้งหมดของ Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan: บทที่ 31 - บทที่ 36

36

31. Rain

Kinara kembali bertanya karena Raka tak kunjung mengatakan apa yang ingin pria itu sampaikan. “Jadi, ada hal apa sebenarnya yang ingin kamu katakan?”“Sepertinya kita memiliki ikatan batin yang cukup kuat, bisakah kita membicarakannya sambil meminum segelas kopi?” tawarnya.“Baiklah,” sahut Kinara setuju, lalu mereka berdua pun duduk di sofa sambil menunggu kopi yang baru saja Kinara pesan pada pelayannya melalui telepon.Beberapa saat kemudian, kopi sudah terhidang di atas meja. Raka segera meminumnya lalu memulai pembicaraan tentang maksud kedatangannya pada Kinara, ia tak banyak berharap mengingat wanita itu sudah tak ingin lagi menjadi artis. “Kamu hanya perlu hadir saja, jika tidak ingin melakukan wawancara aku akan menyampaikan pada timku nanti. Itu pun jika ... kamu berkenan untuk hadir, aku tak akan memaksa,” ungkap Raka merasa lega karena telah menyampaikannya pada Kinara.Kinara terdiam, wanita itu tampak berpikir. Raka pun mengerti dan memberi waktu sejenak pada kekas
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-27
อ่านเพิ่มเติม

32. Rasa yang salah

Gavi berjalan mendekat pada Kinara, keduanya saling menatap dengan pandangan yang sulit diartikan. Hampir saja mereka terhanyut dalam perasaan yang salah, namun Kinara segera menepis rasa itu.“Maaf, aku mau ke kamar dulu,” ujar Kinara lantas segera pergi tanpa menunggu jawaban dari Gavi.Melihat Kinara dengan perasaan kecewa, Gavi berusaha menenangkan hatinya. Pria itu menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan, hatinya terasa sesak. Kinara dengan jelas menolaknya, ia harus sadar diri bahwa wanita itu memang tak ingin terlibat perasaan lebih jauh dengannya.Tanpa ia tahu, Kinara sendiri sedang berperang dengan hatinya. Ia memang mencintai Raka, namun di sisi lain perhatian Gavi perlahan telah membangkitkan perasaan yang dulu pernah berkembang namun segera layu karena tak kunjung mendapat balasan yang sama. Kinara pernah mempunyai rasa yang sama seperti yang Gavi rasakan, namun pria itu tak kunjung menyatakan perasaannya. Hingga akhirnya Kinara memilih menerima cinta Davia
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-29
อ่านเพิ่มเติม

33. Gala Premiere

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba, Kinara berangkat bersama kedua kakaknya menuju tempat Gala Premiere film terakhirnya akan diputar untuk pertama kali. Setelah memakan waktu hampir 45 menit, akhirnya mereka tiba juga di gedung tempat acara itu berlangsung.Kinara turun dari mobil dengan gaun berwarna navy yang membuatnya terlihat menawan dan elegan, begitu juga dengan make up dan rambut yang ia tata sesuai untuk acara malam ini. Raka menyambut kedatangannya dengan senyuman yang membuatnya semakin tampan dengan balutan jas berwarna senada yang dikenakan oleh Kinara. Keduanya berjalan bergandengan melewati red carpet lalu berfoto di depan para wartawan beberapa pose lantas segera memasuki ruang acara karena pemutaran film akan segera dimulai.“Kamu terlihat sangat cantik malam ini, Sayang,” puji Raka sambil berbisik di telinga sang kekasih.Kinara hanya tersenyum sambil tersipu dengan pujian dari kekasihnya itu. Lantas keduanya segera bergabung dengan Yura, Dimas, Shela,
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-01-31
อ่านเพิ่มเติม

34. Gala Dinner

Tak kunjung mendapat jawaban, Raka kembali menawari Kinara dengan penuh perhatian. “Atau mau aku pesankan yang lain?”“Tidak perlu, Mas. Ini semua sudah lebih dari cukup.”“Lalu kenapa kamu tidak menghabiskan makananmu? Apa mau kusuapi?” tanya Raka sambil mengusap lengan Kinara dengan lembut.Perlakuan Raka pada Kinara itu tak luput dari perhatian Gavi yang sedari tadi mengawasi mereka dalam diam. Kinara menggeleng perlahan lalu tersenyum. “Aku sudah kenyang, Mas. Terima kasih, ya.”“Raka terlihat begitu mencintai Kinara, tapi aku harus tetap mengawasinya,” batin Gavi sambil melirik ke arah Kinara dan Raka.Merasa ada yang memperhatikan gerak-geriknya, Raka pun mencoba menegur orang tersebut. “Apa ada sesuatu yang kamu butuhkan?” tanyanya sambil melihat ke arah Gavi.“Ah, tidak ... sudah cukup, terima kasih,” jawab Gavi sambil tersenyum tipis.Usai makan malam bersama, mereka pun berpamitan pada Raka selaku tuan rumah pemilik acara. Shela dan Niko pamit pulang terlebih dahulu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-02
อ่านเพิ่มเติม

35. Dia bersamaku

Kinara mencoba mengingat kembali gambar mobil yang Gavi tunjukkan padanya itu, hingga beberapa detik kemudian ia pun mengingat sesuatu. “Aku pernah melihatnya terparkir di depan gedung Alva Management&Production,” terangnya.“Kapan kamu melihatnya?”“Hmmm ... sekitar lima atau enam tahun yang lalu, aku hanya pernah melihatnya sekali itu saja. Setelahnya sudah tidak pernah terlihat lagi,” terang Kinara sambil mengedikkan bahu.“Apa kamu tahu mobil itu milik siapa?”“Mobil itu parkir di depan gedung, setahuku yang boleh parkir di sana hanya untuk pemilik dan para petinggi perusahaan. Tapi aku tidak tahu mobil itu milik siapa,” jelas Kinara panjang lebar membuat Gavi semakin yakin dengan hal yang tengah ia selidiki.“Memangnya ada apa?” tanya Kinara penasaran.“Tidak apa, aku hanya ... hanya menyukai modelnya saja,” kilah Gavi sambil tersenyum menutupi kebohongannya. “Maafkan aku, Kin. Belum saatnya aku memberi tahukan semua ini padamu,” batinnya dalam hati.Kinara menaruh rasa cu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-04
อ่านเพิ่มเติม

36. Teman curhat

Raka dan Gavi sama-sama menelan kekecewaan saat Kinara memutuskan untuk tak memilih salah satu di antara mereka. Ia tak ingin menjadi bahan pertengkaran kedua pria itu, hingga akhirnya ia memilih untuk pulang sendiri menggunakan taksi online.“Lihat bagaimana egoisnya Anda, Pak Raka? Kinara harus pulang sendiri karena tidak ingin menyakiti salah satu di antara kita. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya nanti? Apa Anda akan bertanggung jawab!” bentak Gavi kemudian segera pergi menyusul Kinara.“Aku semakin yakin jika ada sesuatu di antara kalian,” gumam Raka dengan tersenyum masam.Sementara itu Kinara sudah tiba di rumah dan segera masuk ke dalam kamarnya. Ia pun merasa kesal dengan dirinya sendiri yang tidak bisa tegas dengan perasaannya. “Harusnya aku bisa langsung memilih Raka, tapi mengapa rasanya begitu sulit mengatakan itu di depan Gavi. Aku tidak boleh seperti ini terus,” sesalnya sambil mengusap air matanya dengan kasar.**Esok paginya, Gavi ingin menepati janji untu
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-04
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1234
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status