Setelah diinterogasi, Erwin meminta untuk menemui Ibu. Ibu juga menyetujuinya. Saat melihat Ibu, Erwin tertawa dan mengejek, “Wah, akhirnya kamu nangis juga? Kamu mulai sedih untuk gadis itu? Ckckck, kasihan sekali. Sampai detik terakhir sebelum dia mati, dia masih tidak berhenti memanggil Ibu.”Dia meniru keadaanku dan lanjut berkata, “Begini. Dia nggak berhenti teriak ‘Ibu, tolong aku’ sambil menangis dan meronta. Oh iya, kamu belum tahu, ‘kan? Awalnya, aku telepon putri bungsumu duluan. Tapi, dia menyuruhku untuk langsung membunuh kakaknya. Katanya, kamu nggak sayang sama kakaknya. Meski dia mati, kamu juga nggak akan nangis.”“Hahaha! Sarah, ternyata anak yang kamu besarkan sama nggak berperasaannya denganmu! Kalian itu sampah masyarakat!” Setelah mendengar tawa Erwin, Ibu pun membungkuk dengan kesakitan dan memuntahkan darah. Melihat hal ini, Erwin bertambah gembira.Setelah sesaat, Ibu baru menyeka darah di sudut bibirnya dan tiba-tiba berujar, “Dulu, orang yang kakakmu minta a
Last Updated : 2024-12-03 Read more