Setelah bersenang-senang dengan teman di luar selama dua hari, aku baru pulang. Ketika melihat suasana suram di rumah, aku pun tidak bisa menahan tawaku.Aku melihat ibu mertuaku memakai bedak tebal di wajahnya untuk menutupi bekas lukanya. Dia sibuk becermin dan mondar-mandir."Sayang, aku lebih cantik atau jalang itu?" tanya ibu mertuaku. Namun, ayah mertuaku tidak meladeninya.Ibu mertuaku lantas berbalik dan bertanya kepada Ashton, "Ashton, tubuh jalang itu rata seperti triplek. Kamu pasti nggak suka waktu memegangnya, 'kan? Pria seperti kalian pasti lebih suka wanita dewasa sepertiku, 'kan?"Kali ini berbeda dari biasanya. Ayah dan anak itu sama-sama mengabaikan ibu mertuaku. Ashton memijat kepalanya dan berujar, "Ibu, jangan buat keributan lagi. Kamu membuat Belle pergi. Gimana kalau dia minta cerai?"Ibu mertuaku sontak murka. "Mana mungkin jalang itu berani! Anakku sangat hebat! Dia nggak mungkin rela melepaskanmu."Ashton mengembuskan napas. "Ibu, lain kali jangan terus menyud
Read more