Aliana sedang menatap kastil yang berada di atas bukit, saat ada yang mengetuk pintu kamarnya. Dengan segera ia begegas membukanya."Eomma," sapanya lalu mempersilahkan eomma Sonya masuk, "Apa ada yang ingin kamu bicarakan, Sayang?" tanya eomma Sonya sambil duduk di tempat tidur Aliana.Dengan wajah memerah, Aliana duduk di sebelahnya, "Maaf, Eomma. Tadi aku tidak tahu kalau Eomma dan Appa sedang ... Maafkan aku," ucapnya sambil menunduk dan memainkan jemarinya."Tidak apa-apa. Itu tidak mengendurkan niat Appamu, kalau Appamu sudah berniat melakukan sesuatu, pasti akan tetap melakukannya, mau berapa orangpun yang membuka pintu kamar kami," keluh eomma Sonya, "Memangnya diumur Eomma dan Appa saat ini, masih bisa melakukan itu?" tanya Aliana sambil menyeringai lebar."Astaga ... Tentu saja masih bisa, Sayang. Eomma belum menopause. Kalau pun sudah, kami masih tetap bisa melakukannya," jawab eomma Sonya, "Sekarang kata
Terakhir Diperbarui : 2025-02-18 Baca selengkapnya