Dengan sedikit ragu, Bima mendekati Tiara, jantungnya berdebar-debar. Ia mengulurkan tangannya, sedikit gemetar. Tiara, pipinya memerah, menerima uluran tangan Bima dengan canggung. Indra dan Diana, yang menyaksikan adegan itu dari kejauhan, tersenyum bahagia. Senyum mereka merefleksikan harapan dan kelegaan melihat keengganan dua anak muda itu perlahan-lahan mulai mencair. Suasana tegang yang sebelumnya menyelimuti mereka kini sedikit berkurang, digantikan oleh aura hangat yang penuh harapan."Mah, Pah, aku akan berangkat dengan Tiara. Kalian bisa berangkat dengan Devan," kata Bima, suaranya terdengar sedikit lebih percaya diri daripada sebelumnya. Keputusan ini, yang awalnya terasa berat, kini terasa lebih ringan setelah melihat senyum dukungan dari orang tuanya."Baiklah, Nak. Hati-hati di jalan, ya," jawab Diana, senyumnya merekah lebih lebar. Ia sama sekali tidak keberatan, bahkan merasa lega melihat Bima dan Tiara mulai menunjukkan tanda-tanda kedekatan. Ia berharap ini ad
Last Updated : 2024-12-18 Read more