Home / Rumah Tangga / PERJALANAN CINTA TIARA / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of PERJALANAN CINTA TIARA: Chapter 21 - Chapter 30

36 Chapters

BAB 21 SEBUAH MEMAR

ke esokan harinya tiara bangun lebih awal karena merasa ingin memakai kamar mandi, selepas keluar kamar mandi tiara masih melihat bima tidur dengan sangat nyenyak, semalam saat bima pulang tiara sudah tidak menyadari karena sudah tertidur lebih awal.entah mengapa meski di sakiti berkali-kali tiara masih sangat mencintai bima, tiara berharap suatu saat nanti bima akan kembali mencintainya seperti dulu lagi.tiara memutuskan untuk turun ke lantai bawah dari pada terus memandangi bima yang masih tertidur itu hanya akan menbuat hatinya tambah sakit saja, saat sudah berada di bawah tiara justru memili masuk kedapur dan menbuat seseuatu.'' tiara kamu sudah bangun sepagi ini '' tiba-tiba devan datang dengan wajah yang penuh dengan keringat serta menggantungg handuk di pundaknya.'' kak devan, kak devan dari mana kok sudah keringat sepagi ini '' tidak menjawab, tiara malah bertanya kembali.'' kakak dari joging di sekitar komplek sini '' jawab devan menbuka kulkas dan mengambil segelas susu
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

BAB 22 MENDENGAR PERCAKAPAN

saat terbangun bima menyadari kalau tiara sudah tidak ada di dalam kamar mereka, bima memutuskan turun ke bawah karena merasa haus sekaligus mencari keberadaan tiara.''dimana sih wanita itu sepagi ini sudah menghilang '' bima bicara sendiri pada dirinya sambil terus menurungi tangga.saat sudah akan sampai di tangga paling akhir bima mendengar suara tiara yang seperti bicara dengan seseorang, karena penasaran bima terus mendekati suara itu, ternyata suara itu berasal dari ruang televisi dimana keluarga selalu kumpul, bima sedikit mengintip ternyata tiara sedang bersama dengan devan, saat bima akan melangkah mendekati mereka tiba-tiba langkah bima berhenti karena mendengar perkataan devan.'' bagaimana hubungan kalian setelah menikah, kakak harap hubungan kalian semakin romantis, dan bima berlakuh baik sama kamu ''pertanyaan devan kepada tiara menbuat langkah bima yang berniat menghampiri mereka terhenti dan berniat untuk mendengarkan jawaban dari tiara atas pertanyaan devan barusan,
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB 23 KEMARAHAN HANA

'' lepaskan bajumu biar aku menjahitnya '' tiba-tiba suara tiara terdengar dari belakang bima.'' tidak perluh di lepaskan, cepat jahit aku sudah hampir telat '' bima menolak melepaskan bajunya dengan beralasan kalau dirinya sudah hampir telat.'' bagaimana aku bisa menjahitnya kalau kamu nggak membukanya '''' ushh.... kamu nggak usah banyak bicara lakukan saja '' mau tidak mau tiara menjahit kancing baju bima tanpa bima melepaskan kemejanya, meski agak sulit tapi tiara tetap berusaha agar tidak melukai bima dengan jarum, karena tinggi tiara hanya sebatas dada bima jadi bima bisa melihat wajah tiara dari atas yang dengan serius menjahit kancing baju bima.bima terpesona melihat kecantikan tiara yang tidak pernah pudar, apalagi jika di lihat dari atas seperti ini kecantikan tiara sangatlah sempurna di mata bima, dengan bulu mata yang lentik dan alis yang tebal menghiasi wajah yang seputih salju belum lagi bibir yang sedikit berwarnah merah jambu, tidak memakai make up saja tiara suda
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

BAB 24 PERTEMUAN

Saat di tengah kemarahan hana tiba-tiba ponsel louis berdering dan itu telpon dari salah satu guru lisa dari TK, tanpa menunggu lebih lama lagi louis segera mengankat telpon dari guru lisa karena khawatir ada apa-apa dengan lisa.Louis : halo bu miya.Bu Miya : halo juga pak louis, selamat siang.Louis : iya bu selamat siang.Bu Miya : begini pak louis saya ingin menberi kabar kalau lisa bertengkar dengan salah satu temanya dan sedari tadi dia menangis memanggil anda.Louis : bagaiamana lisa bisa bertengkar dengan temanya bu miya " louis terkejut dan sedikit meninggikan suaranya. Hana dan Alex serta Axel yang mendengar louis menelpon dengan guru lisa terkejut setelah mendengar kabar kalau lisa sedang bertengkar dengan salah satu temanya.Bu Miya : kami juga tidak tau bagaiamana awalnya mereka bisa bertengkar, tapi salah satu murid yang lain bilang kalau teman lisa yang bertengkar dengannya mengambil baran lisa lebih dulu, sehingga lisa marah dan tidak ingin menberikan barangnya dan m
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

BAB 25

''Paman..'' ucap Lisa dengan pelan.saat Louis akan sampai di dekat mereka, tiba-tiba diana datang dan menbawa Tiara, Tiara yang kaget karena tanganya tiba-tiba saja ada yang menariknya, sebelum beraksi Tiara sudah menjauh dari sana.'' Lisa, kamu tidak apa-apa sayang '' Louis sudah beradh di hadapan Lisa.''Paman kenapa lama sekali '' tanya Lisa yang langsung mengurucukkan bibirnya kedepan.''Maaf kan paman sayang tadi di jalan sangat macet '' ucap Louis menberikan penjelasan dan memeluk Lisa dengan erat.''Pak louis kami minta maaf atas apa yang terjadi kepada Lisa ' Bu Miya yang beradah di belakang Lisa meminta maaf kepada Louis.''Jika ini terjadi lagi maka bukan hanya anda yang akan saya tuntut namun seluruh guru dan sekolah ini agar di tutup '' meski suara Louis agak pelang namun di setiap katanya penuh dengan menekanan sehingga Bu Miya yang mendengarnya sedikit merinding dengang aurah Louis yang sangat dinging.selama hampir setahun belakangan ini Bu Miya selalu bertemu dengan
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

BAB 26 KETEGANGAN

Ketegangan memenuhi ruangan. Debu-debu seolah menggantung di udara, menunggu untuk jatuh dan mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik pertengkaran Alex dan Louis. Lisa, yang berlari meninggalkan ruangan, meninggalkan jejak kekecewaan yang begitu dalam. Air mata Hana membasahi pipinya yang mulai berkeriput, mencerminkan betapa hancurnya hatinya melihat keluarga yang ia cintai berantakan.Alex, wajahnya memerah menahan amarah, mengepalkan tangannya hingga buku-buku jarinya memutih. Ia merasa dikhianati, diabaikan, dan tidak dihargai. Selama ini, ia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk Lisa, meskipun caranya mungkin salah. Ia merasa bahwa ia lah yang selalu tersakiti. Namun, di balik amarahnya, terlihat juga kesedihan dan kebingungan yang mendalam. Ia tidak mengerti mengapa putrinya bersikap seperti itu. Perasaan bersalah mulai menggerogoti hatinya.Hana, dengan langkah gontai, mendekatinya. "Alex, anakku," suaranya terdengar parau, "Cobalah untu
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

BAB 27

Dengan sedikit ragu, Bima mendekati Tiara, jantungnya berdebar-debar. Ia mengulurkan tangannya, sedikit gemetar. Tiara, pipinya memerah, menerima uluran tangan Bima dengan canggung. Indra dan Diana, yang menyaksikan adegan itu dari kejauhan, tersenyum bahagia. Senyum mereka merefleksikan harapan dan kelegaan melihat keengganan dua anak muda itu perlahan-lahan mulai mencair. Suasana tegang yang sebelumnya menyelimuti mereka kini sedikit berkurang, digantikan oleh aura hangat yang penuh harapan."Mah, Pah, aku akan berangkat dengan Tiara. Kalian bisa berangkat dengan Devan," kata Bima, suaranya terdengar sedikit lebih percaya diri daripada sebelumnya. Keputusan ini, yang awalnya terasa berat, kini terasa lebih ringan setelah melihat senyum dukungan dari orang tuanya."Baiklah, Nak. Hati-hati di jalan, ya," jawab Diana, senyumnya merekah lebih lebar. Ia sama sekali tidak keberatan, bahkan merasa lega melihat Bima dan Tiara mulai menunjukkan tanda-tanda kedekatan. Ia berharap ini ad
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

BAB 28 PERTEMUAN TIDAK TERDUGA

Malam itu, Louis memilih kembali ke apartemennya yang mewah di pusat kota. Kemewahan apartemen itu terasa hampa. Ia merasa sangat malas untuk pulang ke mansion keluarga besarnya di pinggiran kota. Pertengkaran terakhirnya dengan Alex, kakak tirinya yang selalu berseberangan pendapat dengannya, masih terasa menyengat di dadanya. Ia butuh ketenangan, jauh dari drama keluarga yang selalu mewarnai hidupnya. Ia ingin menghindari konfrontasi lebih lanjut, setidaknya untuk sementara waktu.Louis melepas dasinya yang terasa mencekik, melemparkannya asal ke sofa kulit berwarna krem. Ia berjalan menuju kamar mandi, niatnya untuk segera mandi dan melupakan segala kepenatan. Namun, sebelum tangannya menyentuh gagang pintu kamar mandi, ponselnya berdering, menghentikan langkahnya. Nama Rangga, sahabatnya sejak kecil, terpampang di layar."Ada apa kamu menghubungiku?" tanya Louis, suaranya terdengar sedikit lelah."Louis, aku ingin kamu menemani aku ke sebuah acara. Aku lagi malas jika ha
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

BAB 29

Tibalah saatnya para tamu undangan dipersilakan untuk berdansa, meramaikan acara malam hari ini.“Kita persilakan Pak Bima Priawan, beserta istrinya untuk naik berdansa dengan para tamu undangan,” penyiar acara menyebut nama Bima dan Tiara.Tiara merasa sangat canggung setelah namanya disebutkan. Bukannya dirinya tidak ingin berdansa, namun bila harus bersama Bima, rasanya sangat canggung, apalagi di depan banyak orang. Jika hubungan mereka tidak bermasalah, maka tidak akan ada masalah jika harus berdansa bersama.Para tamu undangan bertepuk tangan, menyuruh Bima dan Tiara untuk naik berdansa. Musik yang indah sudah diputar, menantikan pasangan pada malam hari ini.Bima mendekati Tiara dan menyodorkan tangannya, agar gadis bergaun navi itu mau berdansa dengannya. Dia harus bisa menjaga citranya di depan banyak orang, agar dianggap sebagai suami yang romantis dan mencintai pasangannya.“Ayo, Tiara, naik sama Bima,” bisik Diana di telinga putrinya, menyuruhnya untuk berdansa bersama Bi
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

BAB 30

Malam semakin larut. Banyak tamu undangan meninggalkan acara. Bima dan keluarganya juga bersiap pulang. Tiara mendekati ibunya, Diana, ingin menyampaikan sesuatu.Diana terlihat heran karena Tiara tiba-tiba menarik tangannya. "Ma, malam ini aku tidak pulang ke rumah Mama. Aku dan Bima akan kembali ke rumah mertuaku," kata Tiara."Bukankah kamu bilang akan pulang bersama Mama?" tanya Diana, sedikit bingung dengan keputusan putrinya. Siang tadi, Tiara mengatakan akan kembali ke rumah mertuanya dua hari lagi."Iya, Ma, tapi kami sudah seminggu di rumah Mama. Aku merasa tidak enak jika lebih lama lagi. Aku takut ibu mertuaku berpikir buruk tentangku," jelas Tiara. Ia takut Sintia, ibu mertuanya, semakin marah. Tiara lebih memilih mengalah untuk menghindari masalah lebih besar."Baiklah, Nak. Jika itu keputusanmu, Mama tak bisa berbuat apa-apa, meskipun Mama ingin kamu menginap lagi malam ini," kata Diana.Mereka berpisah di parkiran. Sepanjang perjalanan, Tiara diam, pikirannya kacau. Hat
last updateLast Updated : 2024-12-20
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status