Gunadi Kulon menahan geli di sudut bibirnya, ingin sekali menghajar Raka Anggara. "Apa yang kamu omongkan? Anak itu milikku."Raka Anggara menghela napas lega, merasa tak tahu harus berkata apa. "Kalau begitu, kenapa berterima kasih padaku?"Gunadi Kulon menjawab, "Tanpa kamu, aku tidak mungkin bersama Ningsih.""Sial... Kamu sakit, ya? Tiba-tiba berterima kasih padaku, lalu bilang Nona Ningsih hamil... Wajar saja aku salah paham, kan?"Gunadi Kulon merasa benar-benar tak habis pikir.Raka Anggara tertawa, "Ini kabar baik, kan? Kapan kamu tahu?"Gunadi Kulon tersenyum lebar, "Pagi ini. Ningsih tiba-tiba merasa mual, lalu Indah Karmila yang mengingatkan aku." "Aku memanggil Tuan Rahman untuk memeriksanya, dan ternyata Ningsih memang hamil."Raka Anggara tertawa keras, "Kang Gunadi, selamat ya!"Rustam Asandi dan Jamran Kahatur tiba-tiba berlari mendekat. "Bos, kamu hamil?"Gunadi Kulon sangat kesal. "Bukan, maksudku, kamu akan jadi ayah, ya?"Gunadi Kulon tertawa dan mengangguk.D
Last Updated : 2025-01-30 Read more