"Raka, dasar anak liar, berani-beraninya kau menyiram kami dengan air kencing, aku... ugh..." Chandra Anggara belum selesai berbicara, langsung terbatuk-batuk kering. "Raka Anggara, aku adalah pejabat pemerintahan, kau berani... puh, puh, puh... ugh..." Bagus Anggara juga sama, baru setengah bicara, tidak tahan dengan bau busuk di mulutnya, dan terbatuk-batuk. Raka Anggara tersenyum dingin dan berkata, "Aku hanya membantumu untuk sadar, jangan sungkan!" "Oh ya, air kencing anak laki-laki bisa menyembuhkan penyakit, kalian justru untung... hanya saja akhir-akhir ini aku agak emosi, jadi baunya mungkin kurang enak." Setelah selesai bicara, Raka Anggara berbalik masuk ke kamar dan menendang tulang-tulang yang berserakan di lantai. "Ini, biarkan kalian nikmati sendiri." Kemudian, pintu pun tertutup dengan suara keras. "Raka, keluar kau! Berani-beraninya menyiram kami dengan barang kotor seperti ini, aku... ugh..." "Aku pasti akan memberitahu ayah, kau tidak akan bisa lepas dari
Last Updated : 2024-12-07 Read more