“Sialan!!!”Raka Anggara menahan sakit dengan wajah pucat pasi, keringat sebesar biji jagung bercucuran di dahinya.Kusir kereta itu bersuara dingin, "Cepat selesaikan, lalu mundur!"Pria yang memegang pedang tajam itu, dengan wajah penuh niat membunuh, berjalan cepat menuju Raka Anggara.Namun, pada saat itu, sebuah sosok ramping berdiri menghalangi jalannya.“Tidak, jangan mendekat… Kang Raka, cepat lari…”Dasimah menggigil pelan, tangannya memegang sebuah jepit rambut, suaranya gemetar dan lemah.Namun sebagai seorang wanita lemah, suaranya lembut, kata-kata ancamannya sama sekali tidak menakutkan.Pria dengan pedang itu mencibir, "Gadis kecil, kami tidak membunuh orang tak bersalah, cepat pergi... pedang ini tak punya mata."“Kau, jangan mendekat! Aku akan membunuhmu… Kang Raka adalah orang baik, kalian tidak boleh menyakitinya…”Meskipun wajah Dasimah pucat ketakutan dan tubuhnya lemas, dia tetap berdiri tegar di depan Raka Anggara.Lawan itu tertawa dingin, berkata, “Orang baik?
Last Updated : 2024-12-18 Read more