“Maaf, suamimu, Felix mengalami kecelakaan sore ini dan sudah tiada.”Petugas di rumah duka membungkuk hormat dan berkata, “Turut berduka cita!”Menerima kabar kematian suamiku, aku sama sekali tidak merasa sedih, malah hatiku menjadi sangat tenang.“Kalau benar sudah mati, aku mau melihat jasadnya. Biarkan aku melihatnya sekali lagi!”“Bu Rora, aku mengerti perasaanmu, tapi jasadnya sudah hancur lebur dan nggak bisa dikenali lagi. Sebaiknya kamu nggak melihatnya.”Belum sempat aku menjawab, ibu mertua dan adik iparku sudah tiba di lokasi.“Bu, ini semua gara-gara dia! Dia yang minta kue itu sampai kakak harus menerobos hujan untuk membelikannya dan akhirnya ditabrak truk!”“Rora, dasar pembawa sial! Kembalikan anakku!”Mertuaku menangis dan langsung menamparku, tapi aku menahan tangannya dan mendorongnya keras-keras.Dia terhuyung beberapa langkah ke belakang, lalu melontarkan kata-kata kasar padaku, “Dasar wanita jalang! Anakku mati karenamu dan kamu masih berani memukulku?! Betapa m
Read more