ホーム / Romansa / Milyader, Mari Bercerai / チャプター 121 - チャプター 130

Milyader, Mari Bercerai のすべてのチャプター: チャプター 121 - チャプター 130

178 チャプター

Bab 121

Sudut Pandang Sydney:Aku tertawa kecil, "Banyak sekali pertanyaanmu? Mana dulu yang mau kamu tanyakan?" Aku mendengar Grace menarik napas dalam-dalam, lalu dia bertanya, "Pertama, kenapa dia berinvestasi begitu banyak? Aku sedang melihat proposalnya. Kedua, kenapa sebelumnya dia mau mengakuisisi perusahaan kita?""Sebelumnya, dia nggak tahu kalau aku memiliki perusahaan itu bersamamu dan aku nggak tahu kenapa dia berinvestasi begitu banyak, Sayang. Aku terkejut dan yang terpenting, aku senang! Jadi, untuk apa peduli dengan alasannya?""Hmm," senandung Grace. "Pengaruh mantan istri masih kuat!" Dia bercanda dan aku membayangkan dia menggerak-gerakkan alis."Hentikan itu," kataku sambil mengerling. "Oh ya, karena kamu sudah menerima salinan kontrak dan proposal dalam bentuk soft copy, tolong cek dan segera beri tahu aku kalau ada yang salah. Aku akan menandatanganinya setelah menerima konfirmasi dari pengacaraku. Kamu juga harus menandatangani bagianmu, oke? Setelah itu, kamu akan menan
続きを読む

Bab 122

Sudut Pandang Sydney:Kami berdua mematung begitu dia mengeluarkan kata-kata itu. Dia menatapku dalam-dalam, seolah-olah sedang menunjukkan perasaannya dan membiarkanku menatapnya lebih dalam, tetapi sebenarnya tidak. Masih ada sorot misterius di matanya yang membuat bulu-bulu di tubuhku berdiri, seolah-olah tubuhku bisa mengkhianatiku kapan saja.Aku berusaha memahami bahwa dia bersungguh-sungguh dengan perkataannya. Aku berusaha meyakinkan diri sendiri kalau dia hanya bercanda. Dia pasti bercanda karena hal yang paling tidak aku inginkan adalah tidur bersamanya. Aku memang sudah putus asa ingin melindungi perusahaan dan mencegahnya bangkrut seperti dulu. Namun, aku tidak putus asa sejauh itu.Kalau hal terburuk harus terjadi, kami hanya perlu menutup Luxe Vogue dan melanjutkan dengan Atelier Studios. Aku pun mendengar Mark berkata, "Apa kamu mendengarku, Sydney?" Napasnya terasa di wajahku dan jari jemarinya menyentuh pinggangku saat dia berusaha untuk menarik perhatianku.Aku mengec
続きを読む

Bab 123

Sudut Pandang Sydney:Dia membelalak dan menghela napas dengan dramatis sambil menepuk dahi sendiri dan berkata, "Sial! Bagaimana aku bisa lupa soal itu? Aku benar-benar bodoh. Aku sebaiknya mulai berhati-hati dengan tindakanku sekarang."Aku tidak bisa menahan tawa, lalu tertawa kecil dan berkata, "Kamu aktor yang buruk, bahkan anak umur dua tahun bisa melihat kalau kamu sama sekali nggak takut."Dia pun menyeringai dan membalas, "Kamu bisa tahu soal itu karena aku memang sengaja ingin kamu tahu. Kamu nggak bakal pernah bisa membedakan kalau aku sedang berakting atau nggak. Aku punya bakat akting sehebat itu." Dagunya sedikit terangkat dan aku mengerling.Kemudian, dia tersenyum tulus dan sorot matanya yang jahil sudah hilang. "Ayolah, aku memegang 60 persen saham GT Group. Ditambah lagi lima persen saham atas nama ibuku. Hitung saja sendiri, aku masih pemegang saham terbesar. Apa pun yang kamu atau orang lain lakukan, aku akan selalu menjadi pemenangnya di akhir," jelasnya dengan som
続きを読む

Bab 124

Sudut pandang Sydney:Beberapa Hari Kemudian."GT Group benar-benar optimis tentang Luxe Vogue," ujar salah seorang reporter sambil menggeleng saat yang lain mengomentari perkembangan terbaru Luxe Vogue. "Sepertinya perusahaan itu masih memiliki masa depan yang menjanjikan!""Tentu saja," sahut reporter yang lainnya dengan antusias, "GT Group sudah menginvestasikan saham yang cukup besar di perusahaan itu. Kamu lihat sendiri seberapa pesat kenaikan harga saham mereka hanya dalam beberapa hari? Benar-benar gila, ya, 'kan?" Lalu, dia menoleh ke arah layar. "Lini pakaian pria menjadi sorotan utama. Para investor dari berbagai perusahaan berbondong-bondong ingin bermitra dengan mereka. Alhasil, harga saham mereka terus naik tiap menit!"Perhatianku berpindah dari layar laptopku ke pintu kantor yang tiba-tiba saja didobrak terbuka. Grace masuk dengan rona wajah berbinar-binar. "Sydney! Sudah tonton ini?" tanyanya seraya mengulurkan iPad-nya ke arahku."Aku sedang menontonnya." Aku tertawa,
続きを読む

Bab 125

Sudut pandang Sydney:"Berterima kasih? Bukannya katamu kita sama-sama untung? GT Group juga dapat bagian dari keuntungannya, 'kan?" balasku."Haha. Kamu selalu saja tegas berfokus pada urusan bisnis. Bagaimana kalau makan malam bersama? Mari kita rayakan pertumbuhan yang terus berlanjut ini," sarannya dengan tawa canggung.Aku mendengus. "Kamu sangat membingungkan, tahu nggak? Sekarang kamu berlagak kayak seorang pengejar. Kadang cemburuan, kadang terlalu serius, kadang genit. Apa kamu lagi coba buat aku jatuh cinta, supaya kamu bisa mencampakkanku dengan kejam dan mempermalukanku setelah membuatku berharap terlalu tinggi?"Mark terdiam cukup lama sebelum akhirnya berkata, "Waduh, ketahuan deh. Aktingku makin lama makin kacau, ya.""Sejak awal, kamu memang nggak ada bakat. Aktingmu itu selalu buruk.""Kamu kenal aku banget, Sydney."Aku mengabaikan perkataannya. "Lagi pula, Doris pernah kasih tahu aku kalau kamu saat ini sedang menjalin kasih dengan putri senator, Sandra."Saat nama S
続きを読む

Bab 126

Sudut pandang Sydney:Dengan alis berkerut, Grace menatapku dengan tatapan penuh rasa ingin tahu dan langsung bertanya begitu aku menjauhkan ponsel dari telingaku, "Tadi, kamu menyebut nama Sandra?" Nama itu dia ucapkan dengan nada penuh kebencian. "Kenapa nama itu bisa muncul pas kamu ngobrol sama Mark? Tolong jelaskan padaku."Aku menaruh ponselku di meja. "Apa yang kamu simpulkan, itulah kenyataannya.""Ayolah, Sydney, jelasin. Ini nggak masuk akal.""Nah, lihat, 'kan? Tadi kamu bilang dia itu pahlawanmu," ejekku. Matanya menyipit saat dia menatapku dengan tajam. "Pahlawanmu sekarang bersama musuh lamamu, Sandra, si ratu cakar yang pernah diangkat Steven supaya dia bisa mencakar wajahmu."Grace mengerang. "Oh, tolonglah. Nggak perlu mengingatkanku soal itu."Aku tertawa kecil. "Pokoknya, mereka sedang menjalin hubungan sekarang, jadi kamu masih belum bisa mengambil hati pahlawanmu. Kamu harus tunggu sampai mereka putus." Meskipun aku terdengar tidak peduli dan memang tidak, aku teta
続きを読む

Bab 127

Sudut pandang Sydney:"Itu sih berlebihan." Aku tertawa dan duduk, sementara dia setengah bersandar di ujung meja.Bunga yang diberikan Lucas kuletakkan dengan hati-hati di atas meja, lalu aku menoleh ke arahnya. Dia menggenggam tanganku dan selama beberapa saat, kami hanya diam menikmati keheningan yang nyaman.Lalu, muncul ide untuk bertanya padanya demi memuaskan rasa penasaranku. Dia pasti tahu, ‘kan?"Kenapa Mark tiba-tiba jadi mesra banget sama Sandra?" tanyaku sambil mengernyit dalam-dalam saat menatapnya."Dari mana kamu tahu mereka mesra banget?" Dia menyipitkan mata dengan ekspresi jenaka, pura-pura curiga."Nenek Doris yang bilang. Selain itu, unggahan yang ditandai Sandra di media sosial sering muncul di mana-mana.""Hmm," gumamnya. "Kadang aku lupa kalau kamu itu cucu kesayangan Nenek Doris dan ya, ada di media sosial juga." Dia mengangkat bahunya. "Jadi begini, aku yang bujuk Nenek Doris mengatur semuanya. GT Group sudah mencapai kesuksesan finansial besar-besaran dan la
続きを読む

Bab 128

Sudut pandang Sydney:Aku mengenakan gaun hitam sederhana, dipadukan dengan sepatu hak tinggi warna nude dan tas yang senada. Aku merapikan rambutku menjadi dua bagian, membiarkannya membingkai wajahku di kedua sisi. Lucas mengenakan tuksedo hitam yang rapi, dengan kemeja nude di bawahnya. Kami sengaja memilih warna yang serasi.Aku dan Lucas berjalan ke pintu masuk acara lelang dengan bergandengan tangan. Petugas keamanan memeriksa kami menggunakan alat pemindai sebelum mengizinkan kami masuk.Begitu kami masuk, ruangan lelang sudah dipenuhi orang-orang. Kalau saja Lucas tidak memesan kursi VIP di barisan depan atas namanya, kami mungkin harus berdiri sepanjang acara. Salah satu petugas memandu kami menuju kursi kami.Saat mendekati tempat duduk, aku merasakan genggaman Lucas di tanganku menguat. Tadi perhatianku sempat teralihkan oleh keindahan karya seni yang dipamerkan, tetapi begitu aku melihat ke depan, aku sadar tempat duduk kami berada tepat di sebelah kursi Mark.Mark, yang pe
続きを読む

Bab 129

Tiba-tiba, aku merasakan angin dingin di leherku. Aku menoleh dan melihat Sandra memamerkan kipas antik yang indah itu sambil mengipas dirinya sendiri.Aku mendengus dalam hati dan berpaling. "Padahal nggak panas," bisikku pelan."Apa?" Sandra langsung menyahut. "Aku nggak dengar terlalu jelas, kamu bilang kipas ini keren, ya?"Aku mengerlingkan mataku melihat kelakuannya."Ya sudah, karena kamu ingin tahu, akan kuceritakan. Mark memenangkan lelangnya untukku sebelum kamu datang. Yang perlu kulakukan hanya bilang ke dia kalau aku mau kipas ini, kemudian dia langsung jadi penawar terakhir dengan harga 900 juta," katanya dengan nada puas seolah Mark baru saja menggali pohon berusia seratus tahun untuknya.Aku menyeringai, berpikir untuk memberitahunya bahwa Mark memberiku 1,5 miliar hanya untuk menemuiku. Aku penasaran dengan apa yang akan dia katakan, tetapi aku memutuskan untuk tidak melakukannya.Sandra berbisik lagi, "Aku yakin kamu nggak pernah lihat barang sebagus ini, 'kan?""Ngga
続きを読む

Bab 130

Saat Lucas bangkit dari tempat duduknya, dia mengulurkan tangannya kepadaku, lalu berkata, "Ngomong-ngomong, kalau kamu melihat sesuatu yang kamu suka di antara barang-barang yang dipajang, beri tahu aku, ya."Aku memberi senyuman manis padanya, "Baiklah."Saat aku meraih tangannya, tiba-tiba aku menyadari bahwa aku tidak ingin pergi begitu saja. Aku ingin memberikan sesuatu yang bisa membuat Sandra kesal.Aku menarik tangan Lucas dengan lembut, "Tunggu sebentar, ada yang ingin kubicarakan dengan Sandra." Dia menatapku dan Sandra, lalu bertanya, "Apa ada masalah?""Oh, nggak. Aku hanya ingin memberitahunya sesuatu. Sebentar."Dia menatapku sekali lagi dan mengangguk. "Baiklah." Dia menungguku saat aku bergerak sedikit menjauh, mendekati Sandra yang sudah menatapku dengan tatapan penuh kebencian."Tahu nggak apa yang akan dia katakan setelah kamu menikah dengannya?"Tatapannya seketika beralih ke Mark, lalu kembali ke diriku dengan cepat. Sepertinya dia sudah mulai tertekan dengan kata-
続きを読む
前へ
1
...
1112131415
...
18
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status