Fandy dan Irana sama-sama terkejut. Mereka melihat Claire berdiri di depan pintu dan dialah yang berteriak.Baru setelah bertatapan dengan Fandy, Claire menyadari betapa bodohnya hal yang telah dia lakukan."Maaf!"Melihat Claire berbalik dan melarikan diri, Fandy tidak terlalu memusingkannya. Hanya saja semalam dia terlalu bersemangat sampai lupa menutup pintu kamar."Dia ...."Begitu mengucapkan satu kata, Fandy didorong ke bawah oleh Irana."Sekarang jangan katakan apa pun, lanjutkan!"Setelah berguling-guling, akhirnya Irana merasa sangat puas. Bagaimanapun, kali ini dia melakukannya dengan penampilan dan tubuhnya sendiri."Hehe, akhirnya aku setara dengan Kak Gina. Aku harus memberitahunya kabar baik secepat mungkin."Fandy terlihat sedih, merasa seperti sebuah imbalan atas persaingan."Kak Irana, kamu nggak akan datang ke rumahku tanpa alasan, bukan?"Mustahil Irana tidak tahu kalau kekuatannya telah pulih, jadi dia pasti datang karena ada sesuatu.Baru saja mengenakan celananya,
Read more