Jeremy semakin kesal. Wanita tak berperasaan ini benar-benar tidak tahu cara menunjukkan kepedulian.Eleanor menyunggingkan sudut bibirnya dengan agak pasrah. "Lalu, apa lagi yang bisa kulakukan?"Sebelum Jeremy sempat menjawab, ponsel Eleanor berdering. Dia mengangkatnya, ternyata panggilan dari Harry yang sedang menemani Daniel di rumah sakit."Halo, Harry.""Mama, kamu sudah mau balik?""Ya, Mama di jalan. Ada apa?""Ada dua paman datang menjenguk Kakak.""Dua paman?" Eleanor agak ragu. "Oke, sebentar lagi Mama sampai."Setelah mengakhiri telepon, Eleanor berujar. "Kalau nggak mau beli salep, langsung kembali ke rumah sakit saja. Ada tamu yang menjenguk Daniel. Harus ada orang dewasa di bangsal."Jeremy tidak menanggapi, hanya membelokkan mobil ke arah rumah sakit.Setibanya di bangsal, pintu baru saja dibuka dan Eleanor langsung melihat Danuar serta Bastian."Papa, Mama.""Jeremy, Eleanor."Tatapan Jeremy menyapu dingin ke arah mereka, lalu dia mengangguk ringan."Buset, wajahmu ke
Baca selengkapnya