All Chapters of Menyembunyikan Identitas Anakku Dari Ayah Kejam: Chapter 311 - Chapter 320

412 Chapters

Bab 311

Yoana terkejut hingga pupil matanya mengecil. Suaranya tiba-tiba menjadi melengking. "Tiara, kenapa kamu menatapku? Kapan aku pernah menyuruhmu melakukan ini?"Mata Yoana menyipit, penuh ancaman. Tiara menunduk dengan ketakutan.Mata Bella dipenuhi keterkejutan. "Yoana, ini benaran ulahmu?""Bukan, Bibi. Aku nggak melakukannya. Aku sama sekali nggak tahu apa-apa tentang ini. Mana mungkin aku yang melakukannya ...."Eleanor meraih kerah baju Yoana, lalu bertanya dengan tegas, "Apa dia yang menyuruhmu?""Bukan ... bukan ...." Tiara terus menggeleng. Dia tidak berani mengatakan bahwa Yoana adalah dalang sebenarnya, karena Yoana telah memperingatkannya sebelumnya.Jika dia berani membongkar rahasianya, seluruh keluarganya akan hancur dan Tiara tidak akan memiliki apa-apa lagi. Dia takut, sangat takut ...."Bukan dia, bukan. Aku melihat ke arahnya cuma karena ingin minta tolong .... Aku nggak bermaksud lain. Bukan dia ....""Tiara, aku peringatkan kamu untuk berpikir baik-baik sebelum berbi
Read more

Bab 312

Bella memijat pelipisnya yang terasa sakit. "Jeremy, ini urusan kalian. Kalian selesaikan sendiri."Bella malas ikut campur lebih jauh dalam masalah ini.Yoana menangis dengan air mata mengalir di seluruh wajahnya. Dia memegang tangan Bella erat-erat, tidak mau melepaskannya."Andy, panggil polisi." Suara dingin Jeremy terdengar, memecah keheningan.Hanya satu kalimat, tetapi cukup untuk membuat tubuh Yoana terasa dingin dari kepala hingga kaki. Apa yang Jeremy katakan? Panggil polisi? Pria ini ingin menyerahkannya ke polisi?"Remy, kamu ingin aku masuk penjara?""Apa ada yang salah?" Tatapan Jeremy semakin dingin, membuat Yoana gemetar ketakutan.Yoana langsung berlutut di lantai, matanya penuh ketakutan. "Kenapa? Remy, kenapa kamu tega padaku? Aku ini calon istrimu! Gimana bisa kamu melakukan ini kepadaku?"Jeremy memandangnya dengan ekspresi dingin dan menyahut, "Lima tahun lalu, aku sudah memperingatkanmu, jangan bermain tipu daya di sekitarku. Kamu nggak dengar itu?"Yoana menangi
Read more

Bab 313

Simon melirik Jeremy sekilas dan berkata dengan suara rendah, "Jeremy, biarkan mereka pergi.""Nggak bisa.""Biarkan mereka pergi!" Suara rendah Simon kembali terdengar, membuat atmosfer di ruang tamu seketika menjadi sangat dingin.Melihat perselisihan antara kakek dan cucu yang sama-sama dingin ini, ekspresi semua orang di ruang tamu berubah menjadi serius.Jeremy mengerutkan alisnya. "Apa kamu harus ikut campur dalam masalah ini?""Sudah kubilang, kalau kamu nggak bisa menanganinya dengan baik, aku yang akan turun tangan."Jeremy menyipitkan matanya yang suram. "Bukti sudah jelas. Semua orang harus bertanggung jawab atas perbuatannya.""Lalu, gimana dengan wanita ini?" Simon melirik Eleanor dengan tajam.Ekspresi Jeremy tetap tenang. "Dia pantas mendapatkan semua itu. Kalau itu aku, aku juga akan melakukan hal yang sama."Wanita yang dimaksud jelas adalah Yoana.Wajah Simon menjadi semakin suram, tatapan tajamnya tertuju pada Jeremy. Saat melihat Jeremy bersikeras untuk tidak melepa
Read more

Bab 314

Jeremy mengerutkan alis, berpikir matang-matang sebelum akhirnya berucap, "Semoga kamu bisa menepati janjimu ini.""Kamu nggak perlu khawatir soal itu."Jeremy tidak ingin melanjutkan pembicaraan dengan Simon. Dia berbalik dan bersiap meninggalkan ruang kerja."Tunggu sebentar," panggil Simon lagi."Ada apa lagi?"Simon menatap Jeremy dengan serius dan bertanya, "Kapan kamu berencana menikahi Yoana?"Mendengar pertanyaan itu, Jeremy hanya bisa tertawa dingin. Dia menoleh ke arah Simon, lalu membalas, "Sudah syukur aku melepaskannya. Menikahinya? Itu nggak akan pernah terjadi."Alis Simon berkerut, ekspresinya serius. "Hal ini sudah diputuskan sebelumnya. Apalagi, dia pernah mengandung anakmu. Masa kamu nggak mau bertanggung jawab?"Jeremy tersenyum sinis lagi, tatapannya semakin dingin. "Kakek, apa yang terjadi malam itu sudah kubayar selama lima tahun ini."Selama lima tahun terakhir, Jeremy terus membantu Keluarga Pratama. Bahkan ketika Keluarga Pratama menghadapi masalah, dia yang t
Read more

Bab 315

"Lepaskan."Wajah dingin Jeremy tampak suram. Tatapannya gelap, sama sekali tidak memancarkan kehangatan."Nggak, Remy, jangan tinggalkan aku. Aku nggak bisa hidup tanpamu. Aku benaran nggak bisa hidup tanpamu, Remy ....""Pernikahan dibatalkan atau masuk penjara, pilih salah satu."Tubuh Yoana langsung bergetar hebat, tetapi tangannya yang memegang lengan baju Jeremy tetap enggan melepaskannya.Perlahan-lahan, Yoana mendongak menatap Jeremy. Mata yang dipenuhi air mata itu bergetar di bawah cahaya, bibir pucatnya bergetar saat bertanya, "Remy, apa kamu harus sekejam ini padaku?"Balasan yang didapatkan hanyalah tatapan dingin Jeremy. "Siapa yang kejam duluan? Aku sudah berusaha sabar berkali-kali. Yoana, cukup sudah!"Jeremy mengempaskan tangannya dengan marah, membuat tangan Yoana terlepas begitu saja.Yoana tertegun, menyadari bahwa pria ini pada dasarnya adalah orang yang berhati dingin. Semua kebaikan Jeremy dulu hanya karena rasa bersalahnya. Begitu rasa bersalah itu habis, tidak
Read more

Bab 316

"Ya, aku tahu." Suara Eleanor terdengar dingin.Tatapan Jeremy yang gelap pun tampak agak kesal. "Apa kamu harus bicara denganku dengan nada sedingin ini?"Eleanor tersenyum tipis. Mereka hanyalah dua orang yang terhubung sebagai ibu dan ayah karena anak-anak mereka. Selain itu, tidak ada hubungan lain.Jika bukan karena kedua anak itu, mungkin mereka tidak akan pernah bertemu untuk seumur hidup. Jadi, sudah seharusnya mereka menjaga jarak.Taksi yang dipesan Eleanor sudah berhenti di tepi jalan di depan. Eleanor melirik Jeremy, lalu berkata dengan tenang, "Kita memang nggak punya hubungan apa-apa, wajar kalau menjaga jarak. Taksiku sudah sampai, aku pergi dulu."Jeremy mengerutkan alisnya, melangkah maju untuk mencoba meraih tangan Eleanor. Namun, sebuah ranting pohon yang menggantung menghalangi Eleanor. Eleanor mengangkat tangannya untuk menyingkirkan ranting itu.Plak! Ranting itu memantul kembali dan melewati Eleanor, tetapi juga tepat mengenai wajah Jeremy. Jeremy tersentak dan m
Read more

Bab 317

Jeremy semakin kesal. Wanita tak berperasaan ini benar-benar tidak tahu cara menunjukkan kepedulian.Eleanor menyunggingkan sudut bibirnya dengan agak pasrah. "Lalu, apa lagi yang bisa kulakukan?"Sebelum Jeremy sempat menjawab, ponsel Eleanor berdering. Dia mengangkatnya, ternyata panggilan dari Harry yang sedang menemani Daniel di rumah sakit."Halo, Harry.""Mama, kamu sudah mau balik?""Ya, Mama di jalan. Ada apa?""Ada dua paman datang menjenguk Kakak.""Dua paman?" Eleanor agak ragu. "Oke, sebentar lagi Mama sampai."Setelah mengakhiri telepon, Eleanor berujar. "Kalau nggak mau beli salep, langsung kembali ke rumah sakit saja. Ada tamu yang menjenguk Daniel. Harus ada orang dewasa di bangsal."Jeremy tidak menanggapi, hanya membelokkan mobil ke arah rumah sakit.Setibanya di bangsal, pintu baru saja dibuka dan Eleanor langsung melihat Danuar serta Bastian."Papa, Mama.""Jeremy, Eleanor."Tatapan Jeremy menyapu dingin ke arah mereka, lalu dia mengangguk ringan."Buset, wajahmu ke
Read more

Bab 318

Danuar hanya membahas fakta yang kemungkinan besar akan terjadi.Jeremy menggertakkan giginya. Pada saat yang sama, tatapannya semakin dingin. Hanya dengan membayangkan Eleanor akan membawa anak-anaknya dan menjadi istri pria lain, amarah langsung berkecamuk di hati Jeremy."Kak, kalau kamu nggak bertindak sekarang, istrimu akan jadi milik orang lain."Eleanor melihat ketiga pria bertubuh tinggi dan besar itu berdiri di sudut ruangan sambil berbisik-bisik ....Masalahnya adalah ruangan ini sunyi senyap. Jadi, meskipun mereka menurunkan suara, dia tetap bisa mendengar sebagian dari pembicaraan mereka.....Efisiensi Andy dalam bekerja sangat tinggi. Berita tentang pembatalan pernikahan antara Keluarga Adrian dan Keluarga Pratama segera dirilis dan menimbulkan kehebohan besar.Danuar melihat berita terbaru dari Grup Adrian di ponselnya, lalu berseru, "Astaga! Hebat juga kamu, Kak! Kamu bergerak dengan cepat!""Ada apa? Biar kulihat." Bastian mendekat dan mengintip, lalu berkata, "Wah! Yo
Read more

Bab 319

Ketika mendengar ucapan Jeremy, wajah Alicia semakin muram. Dia tidak menyangka Jeremy bisa sekejam ini.Alicia tidak berani berlama-lama lagi di sana. Dia buru-buru pergi ke atap untuk mencari Yoana.Eleanor menoleh melihat wajah dingin Jeremy, lalu mengangkat alis. "Kamu nggak mau pergi lihat? Gimana kalau dia benaran melompat?""Dia nggak akan berani." Suara Jeremy terdengar dingin tanpa sedikit pun rasa peduli.Danuar dan Bastian melirik ke luar, merasa ini adalah momen seru yang tidak boleh dilewatkan.Danuar berkata dengan lantang, "Kalau begitu, biar kami yang pergi lihat. Kalau dia benaran melompat, mungkin kami bisa menghentikannya."Selesai berbicara, kedua pria itu langsung berlari keluar dengan penuh semangat. Eleanor sampai tertegun melihatnya.Saat ini, baik di atap maupun di bawah, sudah dipenuhi orang-orang yang berkerumun. Yoana duduk di atas pagar pembatas, menangis sampai mata dan hidungnya merah.Dia seperti seseorang yang ditinggalkan oleh seluruh dunia, tampak put
Read more

Bab 320

Yoana mengepalkan tangannya dengan erat. Saat ini, semua orang sedang menatapnya. Orang-orang yang tadi masih membujuknya untuk turun, tiba-tiba menyadari sesuatu setelah mendengar ucapan Danuar. Pandangan mereka terhadap Yoana pun berubah.Yoana yang duduk di atas pagar kini berada dalam posisi serba salah, mau melompat salah, tidak melompat pun salah.Danuar perlahan-lahan mengalihkan pandangannya, lalu berkata, "Bastian, kita pergi saja. Jangan ganggu Bu Yoana yang mau lompat.""Hahaha, oke." Bastian tidak bisa menahan diri dan tertawa terbahak-bahak.Yoana menggertakkan gigi, merasa dirinya telah dihina habis-habisan. Dia memiringkan tubuhnya sedikit, menatap ke bawah. Dari lantai 18 ini, dia mungkin akan mati jika melompat.Yoana merasa ngeri dalam hatinya. Saat angin dingin berembus, dia segera meraih pagar pembatas karena takut dirinya benar-benar jatuh.Yoana menggigit bibirnya, menyadari bahwa semua orang sedang menatapnya. Jika dia tidak melanjutkan aksinya, tindakannya hari
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
42
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status