Semua Bab Antara Benci dan Cinta: Bab 1 - Bab 10

10 Bab

Bab 1

Aku keluar dari rumah sakit dengan membawa laporan pemeriksaan medis.Dokter memberitahuku bahwa hidupku tidak akan lama lagi.Aku mengidap penyakit turunan yang tidak bisa disembuhkan.Aku mengeluarkan ponsel dan membaca kiriman artikel."Seorang aktor papan atas bergandengan tangan dengan aktris muda."Aku iseng membaca komentar. Ada beberapa penggemar yang mendukung, tetapi banyak juga yang menentang hubungan mereka.Ketika sopir datang menjemputku, laporan pemeriksaan medis kusimpan. Tunggu semua urusan di sini beres, aku akan berobat ke luar negeri.Aku mengirimkan pesan kepada Bryan untuk menanyakan dia ada di mana dan apakah dia bisa pulang ke rumah.Setengah jam berlalu, masih belum ada balasan dari Bryan.Aku beberapa kali menghubungi Bryan. Seperti dugaan, sambungan sibuk.Ponsel kuletakkan, lalu aku mengusap kepala.Sopirku menghibur dengan mengatakan bahwa kemungkinan Pak Bryan sedang sibuk, nanti dia pasti akan menghubungi balik.Mendengar hal itu, aku hanya bisa mencibir.
Baca selengkapnya

Bab 2

Aku berusaha membangunkannya untuk meminta penjelasan mengenai kartu akses kamar. Pada saat ini, aku merasa sangat kesal."Kartu akses kamar apa?"Aku memperlihatkan kartu akses kamar kepadanya.Bryan langsung membuangnya ke dalam tempat sampah dan dengan acuh tak acuh mengatakan, kemungkinan ini ulah aktris saat bermain.Bryan bersikeras merangkulku untuk tidur bersama.Aku mengambil selimut kemudian pergi meninggalkannya.Pada saat Bryan terbangun, hari sudah malam. Aku juga baru kembali dari kantor.Aku mengajak Bryan mengobrol baik-baik. Bryan duduk mempersilakan aku bicara."Bryan, aku mau membongkar hubungan kita. Aku lelah dengan hubungan rahasia kita."Seketika itu juga, Bryan sangat marah."Jangan. Saat ini, aku sedang naik daun, nggak boleh pacaran. Kalau penggemarku tahu aku pacaran, usahaku selama ini akan sia-sia."Aku tidak mengerti. Dia menolak mengumumkan hubungan kami berdua, sedangkan dia terang-terangan punya skandal dengan wanita lain."Bukankah skandal itu cuma unt
Baca selengkapnya

Bab 3

Aku datang ke lokasi syuting kali ini bukan untuk menemui Bryan. Oleh karena itu, aku pergi setelah menyampaikan keinginanku.Tiba-tiba aku diadang saat hendak keluar."Apa kamu yang menyuruh sutradara untuk mencopotku dari pemeran utama wanita di drama ini?"Tidak disangka, sutradara bakal mengganti pemain secepat ini.Wanita itu berteriak sangat keras sampai pemain lain bisa mendengar suara teriakannya. Gara-gara suara teriakannya, semua perhatian pemain lain tertuju padaku."Tidak disangka, gara-gara menyinggung seorang bos, aktris itu kehilangan peran utamanya di drama ini."Bryan juga tampak terkejut. Dia memastikan ulang kepadaku, apakah benar aku yang melakukannya.Tanpa bertele-tele, aku mengakui bahwa akulah yang meminta sutradara melakukannya.Becca berteriak histeris. Wanita itu mempertanyakan, kenapa aku melakukannya? Padahal tidak mudah dia mendapatkan peran utama wanita ini.Aku tidak ingin menjadi tontonan umum, jadi aku memberi isyarat kepada para staf di sekitar untuk
Baca selengkapnya

Bab 4

Selesai syuting, Bryan pulang ke rumah dan meminta maaf kepadaku atas kejadian itu."Kak, tunggulah satu tahun lagi, aku janji akan mengumumkan hubungan kita."Aku menggelengkan kepala, terserah dia saja.Ada seseorang mengirimkan pesan kepada Bryan. Orang itu mengajaknya keluar. Bryan menatapku seperti memohon."Pergilah."Bryan tidak memberitahuku bahwa boleh mengajak anggota keluarga di perjamuan kali ini.Aku tidak menghapus kontak Becca di ponselku. Keesokan harinya, Becca mengirimkan video kepadaku."Pilih jujur atau ambil tantangan."Bryan memilih untuk jujur. Ada seseorang yang menanyakan apa hubungan dia denganku."Dia tetanggaku."Beberapa orang tertawa. Mereka tidak percaya dengan jawaban Bryan, jadi mereka menyuruh Bryan minum sebagai hukuman.Bryan tampak cemberut, lalu berkata lagi."Dia hanya batu loncatanku. Kalau nggak, aku nggak akan memedulikannya. Dia nggak menarik.""Aku nggak menyangka kamu selicik itu. Tapi, wanita itu usianya nggak beda jauh denganmu. Selain itu
Baca selengkapnya

Bab 5

Konferensi peluncuran produk baru disiarkan secara langsung. Banyak media yang datang ke konferensi tersebut.Aku bertanggung jawab untuk membuka acara, sedangkan untuk pengenalan produk baru menjadi tanggung jawab penerusku.Di akhir konferensi, ada perjamuan makan malam. Pada tahun-tahun sebelumnya, aku selalu menghadiri perjamuan malam seorang diri. Kali ini, aku menggandeng seorang pemuda.Pemuda ini adalah adik sahabatku. Dia ingin sekali terjun ke dunia hiburan, tetapi ditentang oleh orang tuanya.Pemuda itu tetap bersikeras. Sahabatku khawatir adiknya mendapat perlakuan tidak adil di dunia hiburan, jadi dia memintaku untuk menjaga adiknya.Begitu pemuda itu muncul di depan media, semua pusat perhatian media tertuju padanya.Pemuda itu menjadi pusat perhatian dalam semalam. Para awak media bahkan berani menanyakan apa hubungan antara aku dengan pemuda itu."Oh, jangan salah paham. Dia adalah adik sahabatku. Aku hanya menemaninya."Namun, para awak media tidak berpikir demikian. B
Baca selengkapnya

Bab 6

Aku mengembuskan napas terakhir. Ponsel langsung terjatuh dari tanganku.Aku mendengar ada yang memanggil dokter.Rohku keluar dari tubuh. Karena aku belum rela meninggalkan dunia ini dan orang-orang yang kucintai, rohku menuju ke rumah yang pernah kutinggali bersama Bryan.Aku menyaksikan semua yang terjadi di luar.Aku melihat sahabatku menangis setelah mendengar berita kematianku.Sementara itu, kulihat Bryan memegang ponsel sambil menuduhku sedang merencanakan sesuatu yang jahat padanya."Trik apalagi yang akan dia gunakan untuk mengekangku?"Bryan menghapus nomor Whatsapp-ku.Sahabatku mendatangi rumahku, lalu membawa surat kontrak ke lokasi syuting Bryan."Aku mau ketemu Bryan!"Manajer mengantar sahabatku menemui Bryan. Saat ini, Bryan sedang latihan untuk adegan selanjutnya.Awalnya, sahabatku ingin langsung melabraknya. Namun, entah kenapa dia tidak melakukannya. Sahabatku baru memanggil Bryan ketika syuting selesai.Melihat kedatangan sahabatku, Bryan langsung menanyakan trik
Baca selengkapnya

Bab 7

Tanpa sadar, aku sudah berada di rumah.Ada seseorang menghubungi Bryan. Ketika Bryan memegang telepon, kulihat yang menghubunginya adalah Becca. Lagi-lagi Becca.Kali ini, Bryan tidak mengangkat teleponnya.Entah apa yang dipikirkan Bryan, dia buru-buru datang ke kantorku.Bryan dari dulu sering datang ke kantor, jadi satpam tidak menghentikannya.Bryan lari menuju ke ruangan kantor CEO."Sofia, mereka pasti membohongiku."CEO baru terkejut. Dia menatap Bryan dengan wajah bingung."Bu Sofia sudah mengundurkan diri, kamu belum tahu, ya?""Di mana dia sekarang?"Sebelum CEO baru sempat menjawab, dia menerima kabar."Abu nona sudah dipulangkan."CEO baru meminta satpam membawa Bryan keluar. Malam itu, perusahaan mengumumkan berita kematianku.Setelah abuku sudah dipulangkan, sahabatku terus memeluk guci abuku.Saat itulah, Bryan akhirnya percaya bahwa aku sudah meninggal.Aku pernah berpesan kepada sahabatku untuk tidak perlu mengadakan acara pemakaman, cukup makamkan aku di samping kubu
Baca selengkapnya

Bab 8

"Masih ada kami, kami akan menemanimu."Adik sahabatku menegaskan kembali bahwa hubunganku dengannya hanyalah teman, tetapi banyak penggemar yang tidak percaya.Setelah Bryan selesai syuting, dia menonton video. Bryan merasa kesal karena merasa dirinya lah pacarku yang sebenarnya."Akulah pacar Sofia, ada banyak saksinya."Manajernya tidak menyangka bahwa Bryan akan segila ini. Dulu pihak manajemen sudah mengizinkan Bryan mengumumkan hubungan kami, tetapi Bryan menolak. Pada saat seperti ini, dia baru mengaku.Bryan bahkan mengeluarkan surat kontrak kami."Memang pada awalnya, kami pacaran kontrak, tapi kemudian kami benar-benar saling mencintai."Bryan menyebut dirinya sendiri sebagai seorang pengecut karena dulu tidak berani mengungkap hubungan kami di depan publik.Tentu saja, para netizen tidak memercayai omongan Bryan. Mereka menganggap Bryan sengaja memanfaatkan momen ini untuk panjat sosial.Bryan menyanggah dugaan para netizen, sayangnya mereka masih tidak percaya. Dalam sekeja
Baca selengkapnya

Bab 9

"Kamu ini kenapa lagi? Sialan, kenapa dulu aku setuju menjadi manajermu?"Usai keluar dari rumah sakit, Bryan langsung menuju ke rumah Becca.Manajer mengikutinya karena takut terjadi sesuatu padanya.Becca sudah lama tidak bertemu Bryan. Terakhir kali mereka bertemu adalah saat di rumah sakit.Bryan selalu cuek pada Becca.Becca sudah masuk daftar hitam di dunia hiburan. Dia butuh sebuah batu loncatan agar bisa kembali populer.Orang yang cocok untuk dijadikan batu loncatan adalah Bryan.Ketika Bryan sudah sampai di rumah Becca, Becca mengenakan pakaian yang menurutnya bagus."Bryan, kamu sudah datang."Bryan terlihat tidak peduli, dia justru meminta ponsel Becca.Bryan membaca riwayat chat antara aku dan Becca. Setelah membaca isi chat, Bryan merasa sangat marah hingga tubuhnya gemetar.Bryan menahan amarahnya sambil terus membaca chat.Pada saat Bryan melihat foto-foto yang dikirimkan kepadaku, barulah Bryan perlahan menatap Becca.Sebuah tamparan keras melayang di wajah Becca. Brya
Baca selengkapnya

Bab10

Bryan berada di kamar mandi selama tiga jam lebih. Setelah keluar dari kamar mandi, baru saja duduk di sofa, dia langsung berdiri lagi."Tubuhku masih kotor. Jangan sampai sofa kakak jadi ikut kotor."Bryan teringat lagi ketika aku pindah rumah.Bryan mengatakan bahwa aku pindah karena dia sudah mengotori rumah ini.Lalu, Bryan mengendus tubuhnya sendiri. Dia merasa tubuhnya bau, jadi dia masuk kamar mandi lagi.Bryan keluar dari kamar mandi yang penuh dengan uap air. Aku melihat tubuhnya sampai merah.Lagi-lagi dia mengambil obat tidur dan meminumnya, lalu berbaring di kasur.Drama yang dibintangi oleh Bryan dan Becca akan segera rilis. Investor mengundang mereka untuk datang mempromosikan drama mereka.Namun, Bryan sudah kehilangan semangatnya. Sekarang ini, dia lebih mirip seperti mayat hidup.Ketika mendengar akan promosi bersama Bryan, Becca langsung menolak. Saat ini, Becca merasa sangat takut padanya.Bryan terus minum obat tidur, dia sepenuhnya mengalami gangguan mental. Malam
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status