“Wa.. kamu kenapa, hei?”Airin terkejut, melihat Nawa yang menangis di pojokan Dapur sambil berjongkok. Ia tentunya penasaran, apa yang telah menyebabkan sang sahabat menangis seperti ini.“Kamu sakit, Wa? Kalo iya, aku anter ke kosan kamu, sekarang. Istirahat aja, ya”“Nggak Rin, aku mau tetap kerja. Hiks..hikss..”Nawa menangis terisak, membuat Airin iba melihatnya. “Ada apa, Wa? Cerita aja. Siapa tahu, aku bisa membantu kamu?”Lagi-lagi, Nawa menggelengkan kepalanya. Membuat sang sahabat bingung harus berbuat apa.“Heh, kalian berdua ngapain sih, nongkrong di situ? ini masih jam kerja loh,ayo, bubar!”Suara seruan itu terdengar dari mulut wanita bernama Fira, selaku SPV di Café itu. Selama ini, Fira berlaku cukup baik, kepada semua pelayan Café. Tapi entah mengapa,hari ini, ia bersikap sangat tegas.“Kamu kenapa Nawa? Ngak usah ada drama di jam kerja ya, pake acara nangis segala. Kamu pikir, ini acara pemakaman?”Entah mengapa, Fira tiba-tiba bersikap ketus begini. Apa mungkin, kar
Последнее обновление : 2024-11-03 Читайте больше