Home / Romansa / Suamiku Bukan Satpam Biasa / Kabanata 31 - Kabanata 40

Lahat ng Kabanata ng Suamiku Bukan Satpam Biasa: Kabanata 31 - Kabanata 40

45 Kabanata

bab 31

Reza mengkerutkan keningnya sambil menengok ke arah pelayan itu dengan penuh tanda tanya."Ada apa ya Mbak?" Reza bertanya penasaran pada pelayan itu."Maaf Mas, sata kurang tahu. Saya cuma disuruh memanggil Mas aja." Jawab pelayan itu."Ok Mbak. Saya nanti keruangan Tuan Besar" Ujar Reza"Ya Mas. Saya pamit kedalam lagi." Pamit pelayan itu sambil membungkuk hormat pada Reza."Oh iya Mbak. Terima kasih." Sahut Reza. Lalu dia menatap ke arah Dion.Dion yang ditatap oleh Reza pun hanya mengedikkan bahunya. "Om tahu ruangan kerja opa?" Tany Dion pada guru bela dirinya.Reza yang ditanya oleh Dion hanya menggelengkan kepala pertanda dia tidak tahu. Sebab dia memang belum pernah memasuki rumah Wisnu."Nanti Aku antar Om keruangan kerja opa." Ujar Dion saat melihat gelengan kepala dari Reza."Ok." Sahut Reza sambil tersenyum. Kemudian mereka pun kembali menikmati jus jeruk yang terasa sangat segar sambil bercanda untuk menghilangkan rasa lelah disisi lapangan tempat mereka berlatih bela dir
Magbasa pa

bab 32

Didalam ruangan. Setelah kepergian Baskara, kini hanya Wisnu bersama istri dan anaknya yang masih ada didalam."Apa ini Yah?" Tanya Reza saat disodorkan sebuah tas kecil oleh Wisnu kehadapanya."Disini ada tabungan beserta kartu kreditnya, yang telah Ayah siapkan untuk kamu." Jawab Wisnu membeei tahu isi dalam tas kecil itu. "Semoga semu ini bisa berguna dan bermanfaat buat kamu. ini bermanfaat buat kamu." Lanjutnya."Terima kasih Yah atas semunya. Ini lebih dari cukup buat Reza." Ucap Reza dengan haru, saat mengetahui semuanya telah disiapkan untuknya oleh sang Ayah."Ayah hanya berharap semua yang telah ayah siapkan dan ayah kasih kekamu, semua itu bisa menebus semua kesalah ayah dimasa lalu, yang tak pernah ada untuk mendampingi dan menjaga kamu di masa kecil." Papar WianuReza pun dibuat semakin terharu, hingga dia tak sadar meneteskan air matanya. Saat mendengar pemaparan Ayah nya barusan. Lalu dia pun bangkit dan berjalan menghampiri sang ayah."Terima kasih banyak Yah!" Ucap Re
Magbasa pa

bab 33

Saat sampai di teras samping rumah, Reza pun melihat Dion yang masih berlatih di lapangan."Dion." Tegur Reza pada muridnya. "Latihannya sudah selesai. Kita lanjut lagi minggu depan." Lanjutnya.Dion pun menghentikan gerakannya saat mendengar teguran dari gurunya. "Baik Om." Jawabnya sambil mengangguk hormat."Ya udah Om pamit pulang dulu. Sampai bertemu minggu depan." Ujar Reza pada muridnya."Ok om." Sahut Dion sambil melambaikan tangannya pada sang guru.Reza pun membalas dengan melambaikan tangannya pada sang murid. Lalu dia pun pergi....Setelah tiba di rumah kontrakannya, Reza langsung mandi. Karena merasa badannya terasa sangat lengket, sebab tadi setelah selesai melatih dia tak sempat mandi, cuma berganti pakaian saja. Selesai mandi dia masuk kamar dan melihat istrinya yang sedang duduk di depan laptopnya."Nia, kita jalan ke luar," ajak Reza yang memberanikan diri mengajak istrinya yang masih berkutat dengan pekerjaan."Aku lagi sibuk. Masih banyak kerjaan," jawab Nia data
Magbasa pa

bab 34

"Baik lah. Lakukan apapun yang kamu mau. Jika itu bisa membuatmu bahagia," ucap Reza pada akhirna mengizinkan Nia untuk pindah ke luar kota. “Tapi…” Reza menghentikan perkataanya, karena dia melihat seseorang yang tak asing baginya, sedang berjalan menghampiri meja yang ditempati mereka berdua. "Lho, Nia? Kamu sama Reza di sini?" tanyanya seseorang itu dengan heran. Sampai Alisnya bertaut. "Eh, itu... tadi... mmhh-" Nia terlihat salah tingkah karena dia kaget dengan pertanyaan Riki seseorang yang baru datang dengan tibatiba di tempat itu dan dia juga bingung untuk mencari alasan. "Kami nggak sengaja bertemu di luar. Bu Nia ngajak saya makan di sini," potong Reza untuk menyelamatkan sang istri. "Ooh, begitu, toh. Kamu baik banget, Nia." Riki menoleh pada sang wanita. "I-iya. Lagian Reza juga suka baik, kan, sama aku. Dia selalu bawain makanan pesanan aku kalau order online," sahut Nia yang melirik sekilas pada Reza. "Terima kasih atas traktirannya, Bu. Semoga rejeki Ibu sema
Magbasa pa

bab 35

. . .Dipagi hari, seperti biasa Reza bersama Ali sedang berjaga di pintu masuk kantor. Mereka menyambut serta menyapa para karyawan yang baru tiba dan memasuki kantor.Reza melihat Nia yang baru datang. Dia memperhatikan langkah wanita itu dengan seksama. Senyum juga gerak-geriknya saat dengan kawan-kawannya berjalan memasuki kantor."Huush! Kamu merhatiin Mbak Nia mulu. Sadar diri, dikit. Mana mau dia sama kamu,” cetus Ali sambil menyenggol lengan Reza saat setalah Nia berjalan melewati mereka berdua menuju lift.Reza langsung membuang muka. "Nggak lah," jawabnya dengan salah tingkah.Tak lama kemudian, mereka melihat bos besarnya yang baru tiba di kantor. Mereka berdua pun bergegas untuk menyambutnya."Selamat pagi Pak." Sapa mereka berdua bersamaan."Pagi" jawab Wisnu dengan tersenyum ramah. "Reza, kamu ikut keruangan saya." Lanjutnya saat berada didepan putranya."Baik Pak" jawab Reza sambil mengangguk hormat. Lalu mereka berdua pun berjalan beriringan memasuki lift."Reza, Ayah
Magbasa pa

bab 36

Nia mengangguk dengan sopan. Saat berhadapan dengan Wisnu seperti ini, dia merasa ada yang aneh. Merasa wajah itu sering dia lihat. Tapi entah kapan dan di mana. "Riki dan saya sudah bicara banyak tentang kamu. Sepertinya kamu ini anak buah kesayangannya dia." Wisnu melirik pada Riki dengan nada menyindir jahil. "Tapi, setelah saya lihat track record kamu, sepertinya Riki memang tidak salah. Dia tepat milih kamu sebagai orang yang akan pegang marketing di cabang yang baru. Karena selain cantik, kamu juga pintar." Wisnu terdengar memuji. “Ah, Pak Wisnu bisa aja.” Nia tersipu malu. Wisnu malah tertawa melihatnya. "Oh iya, nanti di sana, kamu nggak tanggung jawab sendirian. Akan ada Doni yang bantu kamu. Dia COO di sana. Sesekali saya juga akan datang ke sana.” Mendengar itu, Riki tampak terperangah. "Ummp, Pak Wisnu... bagaimana kalau saya ikut ditugaskan di sana?” potong Riki seperti yang tidak rela jika Nia akan sering berhubungan dengan Doni. “Tidak, kamu tetap di sini.
Magbasa pa

bab 37

"Lalu, selama aku seperti ini, kamu akan melakukannya dengan dia, begitu?" Anita kalap meski tubuhnya lemah."Aku tidak mau, Mas. Aku sudah bosan seperti ini. tolong kembalikan aku ke rumah Mama,” pinta Anita dengan tangis yang tak berhenti.“Baik, aku akan mengantarmu ke rumah mamamu, tapi, kita pikirkan lagi soal perceraian itu. ok?" Ardi melipir keluar dari ruangan itu sambil mengambil pakaiannya yang tercecer."Aku ganti baju dulu ya. Setelah itu nganter kamu ke rumah mamamu," teriak Ardi sambil berlalu meninggalkan Anita yang masih duduk tak berdaya sambil bersandar di pintu kamar Maya.Sementara wanita bertubuh sintal itu seperti tak berdosa, dia memakai helai demi helai pakaiannya di depan Anita.“Maaf, ya, Bu. Ini semua karena Pak Ardi sudah tidak bisa menahan hasratnya. Harusnya Ibu berterima kasih sama saya, karena saya sudah melayani Bapak luar dalam. Saya juga menngurus Bu Nita tiap hari.""Kamu pembantu di sini!” teriak Anita membalas ucapan Maya. “Memang sudah sepantasny
Magbasa pa

bab 38

"Apa ada masalah yang saya perbuat, Bu?" tanya Reza memulai obrolan. Dia sudah tidak sabar ingin mendengar kabar apa yang akan disampaikan oleh Sintia."Oh, no, no. Kamu sama sekali tidak membuat masalah. Kamu justru bagus melatih Dion. Dia sangat cocok sama kamu. Udah beberapa pelatih yang Papi Wisnu rekrut, belum pernah ada yang cocok sama dia."Reza pun manggut-manggut. “Terima kasih, kalau memang Bu Sintia dan Dion suka dengan kerjaan saya.”"Iya, tentu saja. Tapi buka hanya itu saja yang ingin saya bicarakan sama kamu sekarang." Ujar Sintia lagi yang membuat Reza heran dan juga penasaran."Minggu kemarin kamu dipanggil keruangan kerja Papi, dan saya juga melihat Pak Baskara berada disana. Apakah kamu melakuakan kesalahan besar, sehingga Papi memanggil mu dan Pak Baskara?" Tanya Sintia yang penasaran.Reza pun terkejut Sintia menanyakan hal itu. Dia juga bingung harus menjawab apa, dan tak mungkin juga dia memberi tahu yang sebenarnya pada Sintia. Sebab dia sudah berjanji untuk t
Magbasa pa

bab 39

“Eeuuh, kamu belum tau kabar burung, rahasia umumnya Bu Sintia sama Pak Doni. Pak Doni itu... doyan maen perempuan di luaran. Sama Bu Sintia itu dijodohin. Pak Doni nggak bisa nolak, karena dia merasa berhutang budi sama Pak Wisnu.""Hutang budi?" Reza mengerutkan keningnya."Iya. Pak Doni itu anak tirinya Pak Wisnu. Katanya sih, saat setelah ibunya Pak Doni meninggal Pak Wisnu baru mengetahuinya bahwa Pak Doni bukan anak kandungnya. Entahlah, apa bener atau nggak. Hidup Pak Doni itu banyak diatur sama Pak Wisnu, termasuk jodoh, karena dia takut kalau Pak Wisnu marah dan membuangnya. Dia nggak cinta sama Bu Sintia, makanya dia cari pelampiasan dengan main cewek di luaran." Ali melanjutkan kembali ceritanya.Reza hanya manggut-manggut, karena sebenarnya dia sudah mengetahui semua ceritanya langsung dari Wisnu sang ayah. Ali kembali bercerita, tetapi ujung mata Reza menangkap kehadiran Nia dari dalam lift yang membawanya turun ke lantai bawah. Dia memperhatikan langkah wanita itu dengan
Magbasa pa

bab 40

Sintia sesekali mencuri pandang dan menyungging senyum kala melihat Reza makan dengan begitu lahapnya. Pikiran kotornya melanglang buana ke mana-mana. Dada bidang itu, pasti akan nyaman jika bersandar di sana.Di saat lamunan itu menggelayuti alam bawah sadarnya, datang dua orang yang begitu mesra. Sang lelaki merangkul pinggang wanita di sampingnya. Sang lelaki menghentikan langkahnya saat melihat ada Sintia di sana."Sintia?" sapanya seolah sengaja ingin memamerkan kemesraannya dengan wanita yang dia bawa.Sintia tersentak kaget dan mendongak. Matanya melebar. Senyumnya pun ikut memudar."Wah, ada kemajuan juga rupanya kamu," ucapnya dengan nada menyindir. Tangannya tak sedetik pun lepas dari pinggang wanita yang dibawanya. Matanya melirik sekilas pada Reza yang tak tahu apa-apa."Mas Doni?" ucapnya pelan. Sintia melirik pada wanita bertubuh seksi yang berdiri pongah di samping sang suami. Bibirnya menyungging senyum meremehkan."Ya. Sangat bagus kita bertemu di sini. Apakah kamu ma
Magbasa pa
PREV
12345
DMCA.com Protection Status