Home / Pernikahan / DINODAI SEPUPU / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of DINODAI SEPUPU : Chapter 11 - Chapter 20

27 Chapters

Pertemuan Sembunyi-Sembunyi

🏵️🏵️🏵️Pagi ini, Bara dan Hana telah tiba di rumah Haris dan Maya. Kedua orang tua itu menyambut hangat kedatangan anak dan menantu mereka. Maya mengaku sangat merindukan Hana, begitu juga dengan Haris.“Gimana kandungan kamu, Sayang?” tanya Maya setelah mereka duduk di ruang makan. Wanita itu memilih duduk di samping putrinya.“Baik-baik aja, Mah.” Hana tidak memberitahukan kalau dia beberapa kali merasakan kram di perutnya.“Yuk, kita sarapan.” Haris membuka suara.Dua pasang suami istri itu pun menikmati sarapan bersama di meja makan. Mereka berbincang sesekali untuk menghangatkan suasana. Haris dan Bara berbicara tentang bisnis, sedangkan Maya dan Hana menbicarakan kehamilan.Melihat keceriaan yang terpancar dari wajah Hana, Bara mengingat pesan yang Rey kirim tadi malam. Bara tidak ingin percaya kenapa istri yang sangat dia cintai itu menyembunyikan pertemuannya dengan laki-laki lain.Akan tetapi, hingga pagi ini, Bara tetap tidak mampu untuk bersikap tegas terhadap Hana. Dia t
Read more

Pengakuan

🏵️🏵️🏵️“Loh, katanya tadi mau ke rumah Papa dan Mama sampai sore. Kok, udah pulang?” Anita heran melihat Bara dan Hana yang kini telah tiba di rumah.“Perut Hana kram, Mih. Ini baru pulang dari rumah sakit.” Bara memberikan balasan.“Kok, bisa? Kenapa tiba-tiba sakit?” Anita sedikit panik mendengar keadaan menantunya itu.“Bukan tiba-tiba, Mih, tapi kata Hana udah beberapa kali seperti itu. Dia sengaja nggak mau bilang ke kita.” Bara masih kesal dengan keputusan Hana yang mengaku tidak ingin menyusahkan dirinya.“Kenapa kamu nggak cerita sama Mami, Sayang? Atau paling nggak sama suamimu sendiri.” Anita mendekati Hana lalu mengusap kepalanya.“Hana minta maaf, Mih. Hana hanya tidak ingin nyusahin keluarga.”“Nggak ada yang namanya nyusahin untuk keluarga. Lagi pun, kamu hamil keturunan keluarga ini. Jadi, semua bertanggung jawab atas kamu, Sayang.” Anita ingin agar Hana lebih terbuka ke depannya kepada dirinya dan anggota keluarga lainnya.“Ya udah, kami ke kamar dulu, Mih. Hana haru
Read more

Sedih

🏵️🏵️🏵️Hana terdiam mendengar jawaban Bara. Dia tidak ingin menunjukkan apa yang dia rasakan akhir-akhir ini terhadap suaminya itu. Di samping itu, dia juga masih terus memikirkan Yuni yang hampir setiap hari menghubunginya.“Ya udah, aku mau tidur.” Hana pun memunggungi Bara.“Sayang, kamu nggak ingin lihat chat mereka?” Bara kecewa dengan reaksi Hana.“Untuk apa? Nggak perlu.” Hana berusaha bersikap tidak peduli dengan ucapan Bara.“Ya udah kalau kamu nggak mau lihat.”Bara ingin menunjukkan pesan yang dikirim oleh wanita-wanita yang pernah menjalin hubungan dengannya kepada Hana. Namun, Hana bersikap tidak ingin tahu hingga membuat Bara kecewa. Padahal, dia sangat berharap agar istrinya itu cemburu.Bara sering bingung melihat sikap Hana yang tidak ingin tahu tentang apa pun yang dia lakukan. Dia kadang berpikir apakah Hana tidak memiliki perasaan lebih untuknya. Namun, dia tidak yakin karena istrinya itu tidak menolak kemesraan yang dia berikan akhir-akhir ini.Satu hal yang mem
Read more

Ingin Pisah

🏵️🏵️🏵️Hana bingung mendapati dirinya kini berada di salah satu ruangan rumah sakit. Ketika kram di perutnya jauh lebih sakit dari sebelumnya dan terjadi dalam waktu lama, membuat Hana tidak sadarkan diri. Sementara ibu mertuanya yang sedang tertidur di ruang TV, tidak mendengar teriakannya.Hana tidak mengerti kenapa wajah kedua mertua, suami, juga adik iparnya menunjukkan kesedihan. Tiba-tiba ayah dan ibunya memasuki ruangan lalu menghampirinya. Dia makin bingung dan heran.“Kamu yang sabar, ya, Sayang.” Maya langsung memeluk Hana. Dia mendapatkan informasi tentang keadaan anaknya itu dari Bara melalui telepon.“Ada apa, Mah?” Hana tidak mengerti apa maksud ibunya.“Kamu belum tahu tentang kehamilanmu?” Maya pun melepas pelukan.Hana langsung meraba perutnya. Dia sangat terkejut karena tidak merasakan anaknya. “Bayi Hana kenapa, Mah?”Bara tidak sanggup melihat air mata Hana yang kini telah membasahi pipinya. Dia yang sejak tadi duduk di samping Hana, langsung berdiri meninggalkan
Read more

Berdebat

🏵️🏵️🏵️[Kasihan, ya, hasil jebakannya nggak ada lagi. Gimana rasanya? Sakit? Itu yang kurasakan saat kamu merebut Bara dariku.] Isi pesan dari Yuni.[Apa maksud Kakak?] Hana pun mengirimkan balasan.[Kamu keguguran, ‘kan? Kamu pasti tahu dari mana aku dapat infonya. Dari suami kamu.]Hana tidak mengerti kenapa Bara tega mempermainkan perasaannya. Selama ini, dia percaya atas cinta suaminya itu. Namun, kenyataan yang dia hadapi, justru Bara yang dia anggap sebagai penyebab dirinya kehilangan janin dalam rahimnya.“Kamu jangan percaya. Nggak mungkin Bang Bara seperti itu.” Amira yang turut membaca pesan di ponsel Hana, langsung membuka suara.“Dari mana dia tahu aku keguguran kalau bukan dari Bang Bara?” Hana tidak kuasa membendung air matanya.“Bisa saja dia ngikutin kamu ke rumah sakit. Jangan terlalu polos, Han. Aku jadi curiga, jangan-jangan kamu keguguran, ada hubungannya dengan dia.”“Memang kamu tahu siapa dia? Aku nggak simpan nomornya.” Hana heran mendengar penjelasan Amira.
Read more

Mencari Tahu

🏵️🏵️🏵️Bara sangat sedih mendengar pengakuan Hana. Selama ini, dia berpikir kalau Hana tidak pernah menderita tinggal bersamanya walaupun awal dari pernikahan mereka karena sebuah kejadian tidak terduga.“Abang mau tahu kenapa aku benci sama Abang setelah keguguran?” Hana tidak sanggup lagi memendam rasa sakit karena pengakuan Yuni.“Kenapa, Sayang? Apa salah Abang?” Bara ingin tahu kenapa Hana membenci dirinya semenjak kehilangan janin mereka.“Karena aku baru tahu kalau Abang terpaksa menikahiku. Abang juga nggak pernah mencintaiku. Satu hal lagi yang membuatku muak lihat sok perhatian Abang, aku nggak nyangka kalau Abang selalu menceritakan apa pun tentangku pada Kak Yuni. Aku benci kalian berdua. Penuturan wanita itu yang membuatku kehilangan janinku.” Hana pun beranjak meninggalkan Bara.Bara sangat marah setelah mengetahui penyebab Hana keguguran. Dia tidak menyangka kalau Yuni telah mengarang cerita tentang dirinya. Padahal setelah mengakhiri hubungan dengan wanita itu, Bara
Read more

Fakta yang Terungkap

🏵️🏵️🏵️Bara sangat terharu melihat kepanikan di wajah Hana. Walaupun Hana selalu menunjukkan kebencian akhir-akhir ini, tetapi Bara yakin kalau istrinya itu tidak tega melihat dirinya kesakitan. Namun, Bara tidak ingin melihat Hana khawatir.“Nggak apa-apa, Sayang. Abang sakit kepala biasa aja.” Bara berusaha menenangkan Hana.“Biasa gimana? Wajah Abang merah gitu. Pasti nahan rasa sakit, ya?” Hana memijat-mijat kepala Bara.“Santai aja, Sayang. Ini hanya sakit sebentar, kok. Kamu istirahat aja.” Bara tetap tidak ingin melihat kekhawatiran di wajah Hana.“Abang pikir aku nggak punya perasaan? Apa aku sanggup tidur dengan kondisi Abang yang seperti ini?” Hana sangat kesal mendengar ucapan Bara.“Serius, Sayang? Kamu punya perasaan sama Abang?” Bara berharap mendapat jawaban yang diharapkan dari Hana.“Iya. Rasa kasihan.” Hana terpaksa berbohong karena dia belum ingin mengatakan yang sebenarnya kepada Bara. Hatinya masih sakit mengingat ucapan Yuni tentang laki-laki itu.Bara kecewa m
Read more

Kejadian Serupa

🏵️🏵️🏵️“Ada apa, Mih?” tanya Bara kepada Anita.“Mami nggak tahu kenapa Amira tiba-tiba ingin loncat dari balkon.” Anita sangat takut dan panik.“Apa?” Bara makin terkejut setelah mendengar penuturan ibunya.Hana pun membantu Bara bangkit dari tempat tidur lalu mereka mengikuti Anita menuju balkon. Mereka kembali terkejut mendengar Amira yang mengaku akan melompat jika tidak membalaskan dendamnya terhadap Rey.Bara dan Hana saling berpandangan karena tidak mengerti dengan ucapan Amira. Selama ini, Bara sangat tahu kalau Rey mencintai Hana, tetapi dia bingung kenapa Amira juga menyebut nama pemuda itu.“Maksud kamu apa, Mir?” tanya Bara kepada adik bungsunya itu.“Pokoknya Abang harus kasih dia pelajaran. Bukankah Abang juga benci dia karena pernah bertemu dengan Hana secara diam-diam?” Amira mengingat apa yang Rey katakan kepadanya kala itu.“Tapi itu hanya pertemuan terakhir, Mir.” Hana membuka suara.“Apa pun alasannya, dia tetap salah karena masih berharap bertemu wanita yang uda
Read more

Balas Dendam

🏵️🏵️🏵️Hari ini, Bara kembali melakukan rutinitasnya di kantor, tetapi pikirannya tetap tertuju pada kenyataan yang Sandra sampaikan kemarin. Orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi terhadap Amira adalah Rey.Bara sangat terkejut mendengar penjelasan Sandra. Rey dengan tega telah menghancurkan kehormatan Amira karena ingin balas dendam. Sebelum kejadian itu, Amira dengan sengaja mengaku telah menjebak Hana agar tidak dapat bersatu dengan Rey.“Jadi, kamu yang menghancurkan hidup Hana?” Rey sangat terkejut mendengar pengakuan Amira.“Aku terpaksa melakukan itu agar kamu jauhin dia. Aku nggak terima dengan cintamu padanya.” Amira akhirnya mengutarakan apa yang dia pendam selama ini.“Aku nggak nyangka, ternyata kamu tega berbuat seperti itu pada sepupumu sendiri.” Rey menggeleng melihat Amira.“Itu karena aku nggak ingin lihat kalian bersama. Aku mencintaimu. Selama ini, kamu nggak pernah peka.” Amira pun menyampaikan alasannya.“Tapi aku nggak pernah punya perasaan lebih u
Read more

Terkejut

🏵️🏵️🏵️Bara tersenyum mengingat tingkah Hana saat tidur tadi malam. Dia sangat puas dan bahagia mendengar pengakuan cinta Hana ketika mengigau. Akhir-akhir ini, Bara juga merasakan sesuatu yang berbeda dari sikap Hana.“Kenapa Abang senyum-senyum?” Hana tidak mengerti kenapa Bara senyum-senyum sendiri.“Lucu aja lihat kamu, Sayang.”“Apa yang lucu? Kan, wajar aku nanya. Kenapa Abang yakin banget kalau aku akan terima nikah lagi sama Abang?” Hana masih tetap ingin tahu lebih dalam perasaan Bara terhadap dirinya.“Harus yakin, dong. Lagi pun, kalau seandainya kamu nolak, Abang akan tetap kejar.” Hana tersenyum mendengar jawaban Bara.“Udah, ah … Abang mandi dulu.” Hana takut kalau Bara sampai menyadari detakan jantungnya yang makin tidak beraturan.Bara tahu kalau saat ini, Hana salah tingkah. Dia tidak mengerti kenapa istrinya itu tidak jujur dengan perasaannya. Namun, Bara tidak mempermasalahkan itu sekarang. Dia justru bahagia karena Hana telah mengeluarkan Rey dari hatinya.Bara i
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status