Home / Romansa / PURA PURA JADI ISTRI TUAN MUDA / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of PURA PURA JADI ISTRI TUAN MUDA : Chapter 11 - Chapter 20

32 Chapters

11 tatapan mata

Tatapan mata kami bertemu ketika aku membuka pintu kamar, dia masuk dengan langkah gontai namun ketika menatapku memakai baju tidur yang dihadiahkan salah satu Tante Mas Aldi, ia sedikit membulatkan mata.Gaun tidur satin warna merah maroon dengan sedokit pulasan make up natural dan sedikit percikan parfum dengan wangi yang sensual, membuatnya sulit mengalihkan pandangan mata.Berkali kali kulihat ia menelan ludah menatap belahan pakaian yang ukurannya di atas paha itu. Agaknya aku mengerti, dan mulai bersorak dalam hati berharap suamiku akan menyukai ini."Kenapa, Mas, ada yang aneh?""Tumben cantik banget," gumamnya pelan sambil melonggarkan ikatan dasi."Gak kok, aku coba mau cobain lingerie pemberian Tante Ririn," jawabku sambil tersipu pelan."Baju itu tipis, kamu gak masuk angin?"Duh, kalau dia bertanya seperti ini, aku jadi malu, dan terlihat konyol. Tidakkah dia mengerti bahwa aku mengenakan ini untuk menyenangkan pandangan matanya.Benar saja, Lima menit menatapku tanpa be
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

12 check in

"Kamu harus lebih sering keluar kota sekarang, karena harus bertemu klien dan mengurus semua bisnis kita," ucap ayah Mas Aldi ketika kami sedang berkumpul di meja makan untuk makan malam."Iya Pa, aku ngerti," jawab Mas Aldi santai menyendokkan makanannya.Ada yang mengherankan di keluarga ini ketika keluarga lain bercengkerama dan penuh canda tawa di meja makan, mereka sebaliknya, hanya diam dan seolah tenggelam di dunianya sendiri.Mereka terdiam seribu bahasa dan tidak ada seorang anak pun yang berinisiatif memulai percakapan dan menceritakan kegiatan harinya dengan orang tua ataupun orangtua dengan lembut memberi wejangan terbaik kepada anak-anak mereka.Keluarga yang aneh."Ajaklah istrimu sekalian menghabiskan bulan madu kalian," suruh Papa mertua."Enggak penting Pa, aku akan pergi menemui klien lalu di segera kembali ke sini," jawabnya."Berlibur di villa keluarga kita akan menyenangkan untuk istrimu, Aku tidak ingin hubungan kalian kaku."unsur ayah mertua sangat bagus dan
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

13. isyarat

"ayo cepat," ujarnya memberi isyarat dengan lambaian."Iya, Mas,. Bentar ... Nyangkut," jawabku pelan."Buruan."Ia kembali membalikkan badan, sambil tetap menarik roda koper, aku merutuk kenapa juga roda itu harus tersangkut, dan kenapa juga Mas Aldi begitu acuh dengan keadaan ini. Tidakkah dia memperhatikan bagaimana orang-orang menertawakanku?Selagi terus berusaha aku tak menyadari bahwa pria tampan dengan wangi parfum khas kayu kayuan elegan telah hadir di belakangku, melingkari tubuh kecil ini dengan posturnya dan ia menyentuh tanganku sambil membantuku mengangkat koper itu.Seketika orang yang tadinya tertawa jadi terdiam seketika."Maafkan kalo istri saya membuat kalian tertawa," ujar Mas Aldi sukses membuat orang sekitar yang duduk dan berlalu lalang jadi diam dan malu."Oh, istrinya Pak ... Saya kira asis ....""Dia istriku sayang," potong Mas Aldi sambil melingkarkan lengan di bahuku dengan hangat."Ayo, Sayang, kita masuk ke ruang tunggu.""Iya, Mas," jawabku lirih dan se
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

14. melepaskan

Kuhampiri dengan anggun, lalu menghempas diri di antara kerumunan wanita cantik itu. Mas Aldi kaget begitu juga wanitanya."Eh, siapa ini Mas?""Uhm, pegawai saya, maksudku, asisten," balasnya santai."Ehm .. hhem ... saya istrinya, saya benaran istrinya, kami kemari bulan madu, kalian mau lihat surat nikah?""Wooow ...." Mereka kaget sekaligus ada raut tak percaya."Kamar kami nomor 405, silakan ke sana buat yang penasaran," ujarku sambil memperlihatkan kartu kunci kamar."Masak sih?""Atau langsung ke resepsionis, konfirmasi kalo pesanan ini buat pasangan," jawabku santai dan membuat mereka segan dan langsung menjaga jarak pada Mas Aldi."Benarkah itu mas Aldi?" tanya mereka."Eggak, siapa yang bilang Mas Aldi," menggeleng cepat menolak pertanyaan para gadis-gadis cantik itu."Ya udah deh, kalau dia udah punya istri lebih baik kita mundur aja," ujar seorang wanita sambil bangkit dari tempat duduknya dan diiringi oleh gadis-gadis seksi lainnya hingga mereka benar-benar tidak bersisa
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

15. mobil

Aku kembali ke kota semula, di mana semua kejadian pahit ini bermulai, kembali ke pellukan ibu tercinta yang sudah lama menunggu kehadiranku di rumah.Pertama kali kukentuk pintu rumah sederhana setelah menikah dengan Mas Aldi, daun pintu bergerak dan sesosok orang yang selalu kurindukan itu berdiri dengan tatapan penuh kasih dan langsung memelukku."Ya Allah, Nak, kamu pulang," ujarnya dengan penuh haru."Iya, Ibu, Nadia pulang dan tidak akan pergi kemana-mana lagi," jawabku lesu sambil menitikkan air mata."Nak ...." Bibir Ini bergetar seolah ingin mengatakan sesuatu namun dia menahannya mungkin karena tak ingin membuatku terluka."Tidak usah di ceritakan, pokoknya sekarang kamu tenang, setidaknya kamu sudah kembali ke rumah ibu, ibu gak banyak tanya," ujarnya sambil menggenggam tanganku."Ibu ...." Aku menghambur ke pelukannya dan kami bertangisan."Orang kaya tidak akan pernah menghargai perasaan tulus orang seperti kita, ibu paham apa yang kamu rasakan," bisiknya."Mas Aldi, Bu
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

16

Ya, aku bertemu dia lagi, bahkan aku masih berhak menyebutnya suami. kami belum resmi bercerai namun dia sudah menggandeng wanita baru.Mungkinkah aku tidak berarti sama sekali di matanya? Ah, lagipula siapa diri ini sehingga dia harus mengingat dan mementingkanku. Dan wanita yang kini bersamanya terlihat sangat keren dan elegan, jauh sekali dari penampilanku yang kerap mengenakan kemeja, celana jeans dan sepatu kets.Sesaat ketika mata kami saling bertemu pandang, agak canggung Mas Aldi menatapku namun kemudian wanita itu mendekat dan bergelayut di bahunya kemudian mengajaknya pergi."Ayo, Sayang."Mas Aldi tak serta merta bergerak, tataoan matanya lekat padaku. Wajah itu menunjukkan sesuatu yang rindu sekaligus juga genggsi untuk mengakuinya."Tolong jangan tatap aku, jika seperti ini aku akan semakin jatuh cinta dan merindukanmu," batinku sambil membalikkan badan dan menjauh pergi."Nadia ...." Suara itu menghentikanku."Iya ...." Aku ragu untuk kembali menatap sorot bening matanya
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

17

"lepaskan kita tak bisa begini!" Aku melepas pelukan suamiku itu."Kenapa?" Air hujan membasahi wajahnya."Kau melukaiku, dengan wanita itu, aku benci denganmu, pergi dari sini, dan jangan temui aku lagi, aku akan menggugat segera perceraian kita.""Kamu yakin?""Aku tidak bermain-main! Aku akan menabung dan menggugat ceraimu, kuharap kamu tidak mempersulitku."***Dua hari setelah itu, "Hai, kamu sudah mau pulang?" Manager sekaligus sahabat Mas Aldi, Mas Rizal menyapaku.Iya Mas aku mau pulang, Mas,dari mana kok bisa ada di daerah sini"Aku memang datang ke sini buat menjumpai kamu," jawabnya."Oh, ada apa, Mas?" Tanyaku heran."Gak ada mau nyari aja, bolehkan?""Eh, i-iya, gak apa," jawabku.Dan beginilah kami, duduk di depan sebuah cafe bertema Paris yang menghidangkan minuman susu coklat yang lezat. Ada meja mini dengan dua kursi, ornamen dinding hingga pagar dihias bunga bertema ungu dan pink, sedang terali pagar dan pintu terbuat dari besi yang berbentuk artistis, aku mengagum
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

18. pengakuan cinta

"Apa?" Aku terbelalak tidak percaya mendengar ucapannya barusan."Iya, aku ... tidak mau berpisah," tegasnya."Kenapa kau menyuruhku pergi?""Aku pikir aku bisa hidup tanpamu tapi ternyata ... tidak." Nada suaranya melemah.Dia berdiri dengan tatapan nanar namun dia tak menatapku melainkan menatap kepada aspal jalan. Tetap saja, meski dia berteriak tidak ingin berpisah namun aku tidak mengerti mengapa dia menahanku dan tidak mau berpisah denganku.Tidak bisakah dia jujur apa sebenarnya maksud dan tujuannya?"Maaf ... aku mau pergi Mas, aku lelah dan mau pulang," ujarku sambil beranjak.Namun dengan gigihnya dia kembali menarik lenganku dan berusaha menahanku."Lepaskan aku, kau memaksaku menikahimu, aku menuruti dan berusaha menjadi istri yang baik, meski berkali-kali kau mengingatkan bahwa ini hanya pernikahan kontrak, ketika kau mengusirku maka aku rasa kontraknya sudah berakhir.""Secara agama dan hukum kau adalah istriku," sanggahnya."Apa maumu, sekarang di waktu yang seperti ini
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

19

Keesokan hari setelah mentari bersinar begitu cerah, aku telah menyelesaikan semua tugas rumah dan menyiapkan sarapan untuk ibu lalu bergegas mengganti pakaian dan berangkat kerja.Ketika hendak keluar dari gang menuju jalan utama, tiba-tiba aku terkesiap karena mendapati Mas Aldi sudah duduk santai di kap mobilnya mengenakan setelan lengkap serta kacamata hitam. Dia terlihat begitu tampan dan menggetarkan hatiku, namun seketika, getaran itu kutepis karena percuma saja, aku tetap tidak akan cocok untuknya.Sengaja aku langsung berjalan tanpa memperdulikan dirinya. Dengan langkah dan wajah acuh, kulewati saja dirinya."Eh, tunggu, Nadia, biar aku yang mengantarmu pergi kerja," ujarnya sambil menyunggingkan senyum termanis."Enggak usah, aku akan jalan kaki, sebaiknya Mas berangkat kerja saja, nanti telat.""Yang jadi direkturnya 'kan aku, jadi kapan pun masuk ga masalah," jawabnya santai."Oh, ya? baiklah, kalo begitu." Aku melangkah pergi namun ia kembali menarik lenganku."Maaf, Mas
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

20

Sepanjang bekerja siang ini aku terus gelisah dan tidak bisa fokus. Aku cemas Mas Aldi dan Mas Rizal akan datang bersamaan untuk menjemputku dan seperti biasa mereka akan bertengkar untuk berebut siapa yang paling berhak mengantarku pulang.Konflik antara dua orang sahabat yang merupakan rekan kerja, bos dan asisten mereka saling bermusuhan gara-gara wanita yang mereka sukai. Namun, ah, terlalu percaya diri jika aku menyebut diriku sebagai wanita rebutan mereka.Jadi jika Mas Rizal tidak menyukaiku lantas Apa maksud dari sikap baiknya selama ini, Apakah hanya sebuah rasa kasihan atau ingin berteman? Tapi jika dia hanya ingin berteman, mengapa harus berteman denganku garis dari kelas bawah dan merupakan mantan istri dari bosnya. Bukan! aku bukan mantan istri, tapi masih istri sah dari Mas Aldi.*Sore hari,Kubereskan semua pekerjaanku,dan bergegas berpamitan kepada teman-teman dan bos lalu mengambil tas dan bersegera untuk pergi dari tempat itu.Aku berencana untuk pulang lebih cepa
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status