Home / Fantasi / Leah dan Rahasia Sihir / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Leah dan Rahasia Sihir: Chapter 11 - Chapter 20

30 Chapters

BAB 11 - Kalimat Tajam

Leah, bangunlah. Hari ini kita akan segera memulai perjalanan" kata Abigail sembari membangunkan Leah dari tidurnya. "..Perjalanan?" balas Leah di tengah kesadarannya. "Iya, perjalanan ke dunia sihir. Ayo cepatlah bangun." Sesuai kesepakatan, hari ini mereka telah setuju untuk mengikuti Blair dan Skye pergi ke dunia sihir, seperti pesan yang disampaikan oleh Archmage. Saat memastikan Leah telah mengerjapkan matanya, Abigail kemudian berkata "Bersiaplah, aku akan menunggu di luar" lalu pergi meninggalkannya. Leah hanya mengangguk, masih berusaha mengumpulkan nyawanya. Bukan hanya tersisa Leah seorang di dalam sana, tetapi ada Hugo dan juga Galen yang masih sibuk bersiap dengan segala barangnya. Seperti Hugo yang sibuk dengan membongkar jendela-jendela di rumah itu.
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

BAB 12 - Dunia Sihir

(Leah POV) Kalimat yang diucapkan Arez memang menyebalkan, dan itu sudah cukup sering terdengar olehku. Tapi sepertinya kali ini aku sedang tidak bisa menerimanya. Perasaanku sedang tidak nyaman, apalagi setelah melihat crystal ball yang ditunjukkan Blair. Melihat bagaimana mereka membawa orangtua kami pergi.. Untunglah ada Blair. Kurasa dia telah membantuku berulang kali, salah satunya kejadian yang baru saja terjadi. Jika Blair tidak menghampiriku, mungkin aku akan memukul wajah Arez yang menyebalkan itu dan menimbulkan kecanggungan di antara kami nantinya. "Ini makanlah" ucap Skye sembari memberikan piring berisi makanan untukku. "Setidaknya biarkan aku duduk dulu" cibirku yang bahkan tak membuat Skye melirik sekalipun. Pagi itu Skye yang memasak sarapan untuk kami, dan ia terus pamer padaku secara tidak langsung. Bahkan aku belum sempat duduk, Skye sudah lebih dulu mendatangiku dan menunjukan masakannya, dengan raut wajah sombongnya itu. Ia juga terus menatapku dengan waja
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

BAB 13 - Ruangan Bawah Tanah

"Lama tak berjumpa denganmu, Lily." Seorang pria bertubuh tinggi, menyembunyikan wajahnya di jubah hitam miliknya. "Apa kau merindukanku?" tanyanya. Saat ini Lilyana berada di sebuah ruangan bernuansa oranye, karena cahaya matahari yang masuk dari sela-sela jendela. Ia terpisah dengan Duke dan juga kedua adiknya, yang telah berada lebih dulu di ruang bawah tanah. "Kenapa kau membawaku kemari." "Untuk apalagi, bukankah itu sudah jelas?" Ia berjalan mendekati Duchess, lalu meraih wajahnya menggunakan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya berada di pinggang. Kedua tangan pria tersebut dapat dengan bebas bergerak, tidak seperti kedua tangan Lilyana yang terikat oleh tali."Aku ingin menatap wajahmu yang cantik itu, tentu saja" sambungnya.Meskipun gelap, tetapi senyuman menyeringainya masih dapat terlihat oleh Lilyana. Membuat seluruh tubuh Lilyana bergidik ngeri."Harusnya kau berterimakasi
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

BAB 14 - Putra Mahkota

Ia sedaritadi hanya berdiri di sana, menatap istana dengan tatapan nanar. Bahkan dirinya masih mengenakan pakaian lengkap dengan armor yang belum sempat ia lepaskan. Tubuhnya membeku, hanya tangannya yang mengepal kuat, meski kedua kakinya terasa lemas saat ia melihat pemandangan di depannya."Apakah aku pergi selama itu?" gumamnya.Usianya memang masih muda, namun ia telah menyandang gelar sebagai seorang panglima perang yang berhasil menjadi pahlawan di kerajaannya. Keahliannya tentu ia dapatkan dari latihan dan juga bakat yang diturunkan oleh ayahnya, Emperor Rashzan. Karena dia adalah Karzian, putra mahkota di negeri Bumera. "Lagi-lagi aku harus melihat pemandangan yang menjijikan" ungkap Karzian sembari mencoba memalingkan wajahnya.Meski enggan melalui mayat yang tergeletak di sekelilingnya, Karzian tetap melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam istana.Bam!Suara pintu terdengar menghantam dinding-dinding istana karena tida
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

BAB 15 - Pesan tersembunyi

Hanya dalam waktu singkat, Emperor Rashzan berubah seperti orang asing. Tingkah laku dan bagaimana ia tertawa sekalipun berbeda dari yang biasanya Karzian ketahui. "Ada apa putraku, Karzian. Kenapa kau melihat ayahmu seperti itu?" tanyanya lembut namun senyuman mengerikan terpasang di sana.Ia sengaja menyeringai menggunakan wajah Emperor kepada Karzian. Saat itulah Karzian yakin bahwa ada sosok lain yang merasuki tubuh ayahnya."Siapa kau" ucap Karzian sembari mengarahkan pedangnya kepada Emperor Rashzan yang sedang dirasuki.Melihat pedang yang tertuju padanya, ia lalu bangkit dari sofa dan berjalan mundur mendekati jendela. Tetapi tatapannya tetap tertuju kepada Karzian, seperti singa yang bersiap melawan saat berhadapan dengan musuhnya."Keluar dari tubuh ayahku!" perintah Karzian sembari mengayunkan pedangnya, mencoba menggores wajahnya.Klang!Tetapi pedang miliknya justru terjatuh dengan sendirinya, seakan ada pe
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

BAB 16 - Kerjasama

Usai berhasil membebaskan Duke dan keluarganya, Karzian mulai terbesit sebuah ide untuk menyelamatkan Emperor. Lebih tepatnya, ide itu muncul ketika ia melihat Duchess Lilyana berjalan melewatinya."Sepertinya aku membutuhkan bantuanmu untuk membawa ayahku, Duchess" ungkapnya."Bagimana caranya saya bisa membawa Yang Mulia, pangeran?" kata Duchess sembari menghentikan langkahnya."Rencana ini tak bisa aku jamin akan berhasil, karena aku sendiri pun juga belum pernah melakukannya. Tapi sepertinya bantuan sihir akan sangat berguna saat ini. Tubuh Lilyana membeku ketika mendengar pernyataan putra mahkota. Setelah bertahun-tahun ia menyembunyikan sihirnya, bagaimana bisa Karzian mengetahui sihirnya."Ada apa Duchess. Kau tidak berpikir aku tidak akan mengetahui sihir yang kau miliki, bukan?" ucap Karzian sesaat ia menyadari tubuh Lilyana yang mematung."Bagaimana bisa anda tahu jika kami bisa menggunakan sihir.."Karzian te
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

BAB 17 - Blair & Istananya

"Sebenarnya kemana tujuan akhir kita, apa masih jauh?" ucap Leah saat berjalan di sebelah Blair. Kini teman Leah mengobrol hanyalah Blair, lantaran Abigail sejak tadi tengah sibuk bersama Jasper yang terus berlarian di sekitar mereka. "Tidak, sebentar lagi kita akan segera tiba di Kerajaan Urora, tempat di mana para Fairies tinggal." "Kenapa kau mengajak kami ke sana?" tanyanya penasaran. "Karena para Fairies akan menyambut kalian dengan sangat baik. Kalian juga akan menyukai tempat itu, aku bisa menjaminnya" ungkap Blair. Leah hanya mengangguk, menyetujui ide Blair untuk membawanya ke istana. Namun ia masih penasaran dengan beberapa hal di pikirannya. "Blair, sebenarnya ada berapa kerajaan di negeri sihir?" "Hanya ada tiga kerajaan, Leah. Ada kerajaan Fairies, kerajaan Demon dan kerajaan para Mage" jelasnya. "Mungkin aku akan paham mengapa kau tak membawa kami ke kerajaan para Demon. Tapi kenapa tidak dengan kerajaan para mage?" tanya Leah sekali lagi. "Umm.. seperti
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

BAB 18 - Kerajaan Urora

"Teman-teman kita sudah sampai di istana Kerajaan Urora!" teriak Blair kepada teman-temannya. Akhirnya mereka telah tiba di gerbang pintu masuk istana Kerajaan Urora. Bahkan siapa sangka, kalau Raja Eldof akan menyambut Blair dan teman-temannya di halaman depan istana. "Akhirnya kalian tiba juga di wilayah utara, Blair." "Yang Mulia!" Blair berlari kecil untuk menghampiri Raja Eldof yang berada tidak jauh darinya. Usai jarak mereka sudah cukup dekat, Blair memberikan salam kehormatan kepada Raja Eldof, disusul oleh Leah dan juga yang lainnya. Raja Eldof adalah pemimpin wilayah Kerajaan Urora, Raja yang populer di kalangan para fairies karena keahliannya dalam menciptakan sesuatu. Selain itu, Raja juga terkenal sebagai pemimpin yang ramah dan sering membaur dengan rakyatnya. Hal itu dikarenakan ia sering turun ke kota untuk menemukan bahan-bahan baru yang ia gunakan sebagai objek untuk karyanya.
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

BAB 19 - The Fairries

Dahulu kala, gerbang dua dunia selalu terbuka lebar untuk semuanya. Ayahanda Emperor Rashzan, mendiang mperor terdahulu mengizinkan wilayah keempat kerajaan untuk selalu menjalin komunikasi satu sama lain. Sihir ada dimana-mana, bebas bagi siapapun yang ingin mempelajarinya, termasuk Emperor Rashzan. -Throwback ke ingatan Raja Eldof di masa kepimimpinan Emperor terdahulu- "Apa kau sudah dengar kabar terbaru?" ucap Eliza antusias kepada Lianne. "Kabar terbaru? apa maksudmu kabar tentang pelantikan pangeran Eiridis?" Eliza dan Lianne tengah disibukkan drngan topik pembicaraan yang mereka sukai, sembari asik merangkai bunga di istana. "Iya, kabarnya pelantikan putra mahkota akan segera dilakukan bulan ini" ungkap Eliza yang sejak awal selalu mengagumi ketampanan pangeran Eiridis dan putra mahkota Rashzan. "Kalau begitu, pangeran Eiridis akan lebih dulu menjadi Raja Kerajaan Timur lalu disusul ol
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

BAB 20 - Anak Luke

Ketika malam tiba, saat raja Eldof yang hendak kembali ke ruangannya usai seharian bekerja, ia lantas menghentikan langkahnya saat tak sengaja melihat Lianne terdiam di depan istana."Ada apa Lianne, kenapa kau terlihat cemas?""Yang Mulia.."Lianne lantas berjalan mendekati Raja Eldof yang berada di dalam istana, lalu ia memeluknya."Apa ada yang mengganggumu?" ucap Eldof seraya membalas pelukan putrinya."Tak ada.. hanya saja aku khawatir, karena Eliza hari ini tak ada di istana."Siapapun di istana sudah hafal dengan tingkah kedua saudari itu yang selalu bersama kemanapun. Sangat jarang melihat salah satu di antara mereka berpergian seorang diri. "Apakah ia tak bilang padamu pergi kemana?" ujar Yang Mulia sembari mengusap puncak kepala Lianne untuk menenangkannya. "..Tidak, ia sudah pergi bahkan sebelum aku bangun." Lianne nampak sangat sedih dan khawatir dengan Eliza. Namun, ketika Raja Eldof mendengar sebuah langkah sepatu kaca yang datang menghampiri mereka, ia pun tahu si
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more
PREV
123
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status