Home / Pernikahan / Cacian Keluarga Suami Ku / Chapter 21 - Chapter 23

All Chapters of Cacian Keluarga Suami Ku : Chapter 21 - Chapter 23

23 Chapters

bab 21

Benar saja, sekitar jam lima sore mereka sudah tiba di desa milik ibu dan bapaknya Nisa. Desa yang sangat sejuk, banyak sekali pemandangan sawah yang membentang di sepanjang perjalanan. Sungguh sangat memanjakan mata. Desa yang sudah beberapa bulan tidak Nisa kunjungi, membuat hati Nisa mendadak sedih. Jahat sekali dirinya tidak pernah menengok keadaan bapak dan ibunya selama ini. Padahal merekalah orang yang sangat mengerti dirinya. Sungguh rasa bersalah itu muncul di dalam dirinya. "Nis, bude terakhir kalinya datang kemari waktu nikahan kamu sama Doni. Itu udah lama banget, setelah nya bude enggak pernah kemari lagi." Ucap bude Sira yang duduk tepat di samping Nisa. "Iya bude, Nisa juga udah lama banget enggak ke sini" ucap Nisa sambil menundukkan kepalanya, merasa sedih. Bude Sira menghela nafasnya kasar, dirinya sangat tau, bagaimana mungkin wanita itu datang ke rumah orang tuanya, suaminya saja tidak pernah mau mengajak Nisa ke sana. Kalau Nisa pergi sendiri, bagaimana mun
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

bab 22

"Assalamualaikum" "Wa'alaikum salam." "Ya ampun, masuk-masuk bude. Maaf ya saya tidak menyambut kedatangan anda tadi." Ibunya Nisa langsung membuka pintu yang terbuat dari kayu itu lebar-lebar, lalu mempersilahkan bude Sira masuk ke dalam rumah. Bude Sira tersenyum, lalu segera bangkit dan mengambil beberapa bungkusan yang memang tadi di siapkan di rumah untuk kedua orang tua Nisa. "Maaf, saya tidak bawa apa-apa" bude Sira menyerahkannya pada ibunya Nisa, membuat ibunya Nisa terkejut bukan main saat menerima bungkusan yang di bawa oleh wanita itu. "Ini repot sekali ya ampun. Ayo silahkan masuk, dan duduk. Saya akan buatkan minuman, pasti haus ya kan." Bude Sira menganggukkan kepalanya, lalu masuk dan duduk di kursi rotan yang ada di dalam rumah itu. Rumah yang tampak lebih luas bagi bude Sira saat terakhir kalinya dirinya datang ke rumah ini. Di sana juga sudah ada kursi rotan, sebuah televisi, dan lemari, yang sebelumnya tidak ada. Karena waktu itu mereka datang duduk beralas
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

bab 23

"Ya Allah" ibunya Nisa sampai memegangi dada yang tiba-tiba sesak saat mendengar cerita dari Nisa. Dirinya tidak menyangka jika Doni sudah menalak anaknya itu. Nisa jelas tentu menceritakan singkatnya saja, tentang Doni yang menalaknya, bukan tentang sikap pria itu dan keluarganya yang semena-mena pada dirinya. Diri nya akan simpan hal itu, dan tidak akan di ceritakan kepada bapak dan ibunya. "Ini salah Nisa buk, karena Nisa tidak becus menjadi istri untuk bang Doni." Ucap Nisa di sela tangisnya. Tubuhnya bergetar hebat, sang ibu langsung memeluknya dengan erat. Sungguh entah terbuat dari apa hati wanita itu, Nisa di sini tidak bersalah sama sekali, karena dirinya lah yang menjadi korban. Doni dan keluarganya yang salah. Namun wanita itu selalu menganggap ini kesalahannya. Kurang apa Nisa? Dirinya selalu mendapatkan perlakuan yang tidak baik dari anggota keluarga Doni, namun wanita itu terus saja sabar dan selalu menuruti keinginan mereka. Tapi tidak ada sedikitpun rasa iba yang
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status