Tiffany mengangkat kepalanya. Pandangannya tidak fokus. "Kak Ethan, kamu bilang pamanku nggak menginginkanku lagi?""Bukan begitu!" Ethan menarik napas dalam-dalam, lalu menoleh melirik Sean. "Pak Sean, cukup dia yang menggila. Kamu mau membiarkannya menggila?"Sean mengernyit, lalu menghampiri dan mendekapkan Tiffany ke pelukannya. Kemudian, mereka mengikuti Ethan ke rumahnya."Bibi Indira, Jonas, Jones, dan Nenek Bertha sudah pindah beberapa hari lalu." Ethan duduk di ambang pintu sambil menatap Tiffany yang bengong. "Aku juga nggak tahu alasannya. Paman Kendra bilang dia harus sembunyi.""Aku sudah berusaha membujuk. Aku bilang desa kita bisa melindungi mereka dan bilang orang-orang di sini sangat menghormati mereka. Tapi, Paman Kendra bilang nggak ingin melibatkan penduduk desa, jadi mereka harus pergi."Tiffany duduk di kursi, membiarkan istri Ethan menyeka air hujan di kepalanya. "Apa lagi yang dibilang Paman?""Dia suruh kamu jaga diri baik-baik." Ethan menyalakan rokok dan meng
Read more