“Memangnya nggak apa-apa kamu bawa ke sini, Dis?” tanya ibu Rike berdiri di ambang pintu kamar putrinya.“Nggak apa-apa, Bu. Aku sudah ijin sama orang tuanya,” jawab Gadisa duduk di tepi ranjang kecilnya sambil menoleh ke arah snag ibu sebelum kemudian kembali memandangi Mikairo yang tidur di ranjangnya.Iya, di ranjangnya.Menjemput di sekolah, Gadisa masih melihat Mikairo semurung kemarin. Pertanyaan yang terlontar dari mulutnya seperti, “Kai tadi ngapain aja di sekolah?” atau “Tadi Kai bawa bekal apa?” Dijawab seperti biasa, tapi tidak ada ekspresi. Dan setelah menjawab pun, Mikairo banyak diam.Penyebabnya, tidak lain dan tidak bukan apa yang diucapkan Miskha kemarin di restoran junkfood. Setelah ucapan mamanya itu, Mikairo banyak menunduk. Makanannya tetap dihabiskan. Tidak memberontak apalagi merengek meminta mamanya menemaninya bermain.Dan kemarin, ketika tiba di rumah, Mikairo bermain sendiri seperti biasa. Ya, walaupun Gadisa tahu ada yang tak biasa dari Mikairo. Seperti ora
Read more