All Chapters of Pesona Istri Kedua Pria Berkuasa: Chapter 121 - Chapter 130

189 Chapters

Bab 121 Curiga

"Apa maksudmu?" tanya Luna dengan kesal. Entah mengapa hari ini dia merasa kesal setiap suaminya mengatakan sesuatu yang seolah sedang menuduhnya.Serena mendengarnya. Seketika dia menatap wanita yang menjadi madunya. "Apa kamu ada hubungan asmara dengan dokter bodoh itu, Luna?" tanyanya sembari menyeringai. Luna menatap tajam padanya. Tidak ada rasa takut yang menghantuinya saat ini. Bahkan dia terlihat tidak gentar sedikit pun menghadapi istri pertama dari suaminya."Kenapa? Apa jangan-jangan kamu yang cemburu dan melimpahkannya padaku?" tanya balik Luna sambil menyeringai dan menatap curiga padanya. Seketika Serena tertawa. Luna mengalihkan perhatiannya. Dia tidak mau menanggapi ocehan dari istri pertama suaminya yang selalu berusaha menghinanya. "Aku? Suka pada dokter bodoh itu?" tanya Serena di sela tawanya.Luna tidak bergeming. Dia tetap tidak mempedulikan ocehan wanita angkuh tersebut. Hatinya sangat kesal mengingat tentang permintaan Serena yang sangat memberatkannya. "
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 122 Mengintai Kamar Hotel

Tubuh Kania menegang mendengar nada dering khusus yang diberikannya pada salah satu nomor pada kontak telponnya. "Ma! Kenapa diam?" tegur Carla dengan tatapan curiga pada mamanya. "Ti-tidak. Tiba-tiba saja kepala Mama merasa pusing. Mama mau istirahat dulu di kamar," jawabnya dengan gugup.Dahi Carla mengernyit. Pandangan matanya tidak lepas dari wajah sang mama yang sama sekali tidak terlihat pucat. Malah wanita paruh baya tersebut terlihat salah tingkah."Mama akan beristirahat di kamar mana?" tanya Carla dengan tatapan curiga. Seketika Kania sadar, jika saat ini mereka sedang berada di rumah anak tirinya, Kenzo Matteo. "Kamar tamu," ucapnya tanpa menatap putrinya.Setelah berpamitan pada mertuanya, Kania bergegas masuk ke dalam rumah. Ponselnya kembali berdering tepat di saat kakinya melangkah masuk melewati pintu. Dan nada dering itu pun kembali terdengar.Wanita paruh baya tersebut melihat ke sekelilingnya. Setelah merasa tidak ada orang di sekitarnya, dia pun segera menjawab
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 123 Penghangat Ranjang

Suara lenguhan memenuhi ruang kamar hotel yang sedang dihuni oleh Kania dan seorang pria. Ranjang yang beralaskan kain putih, kini tidak lagi rapi seperti sebelumnya. Banyaknya peluh yang menyelimuti tubuh polos mereka, tidak menghentikan kegiatan panas tersebut. Mereka berdua bergantian saling memanjakan satu sama lain. Tidak ada penolakan sama sekali dari keduanya. Mereka terlihat saling menikmati pergulatan panas di ruangan dingin itu. Berkali-kali ponsel Kania berdering. Akan tetapi, si pemilik ponsel tersebut seolah tidak mendengarnya, sehingga semua panggilan telpon tersebut, berakhir menjadi panggilan tidak terjawab.Namun, si penelpon seolah tidak menerima penolakan. Dia mengirimkan pesan pada nomor Kania. Suara notifikasi pesan yang terdengar berkali-kali pun tidak mengganggu kegiatan panas sepasang manusia tersebut. Keduanya menulikan pendengarannya agar tetap fokus pada kegiatan bersenang-senang mereka. Setelah beberapa lama, suara lenguhan panjang pun mengalun merdu di
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 124 Mencintai Tuanku

Seketika Luna dan Kenzo terperanjat mendengar suara seseorang yang seolah sedang memergokinya. Sepasang suami istri tersebut saling menatap, kemudian mereka menoleh ke arah sumber suara. Kenzo menghela nafas melihat sosok yang berdiri di belakangnya. Benar dugaan mereka berdua, Serena lah pemilik suara tersebut. Dia berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada. "Sejak kapan kamu menempati kamar ini?" tanya Serena dengan ketus. Sebagai istri pertama dari si pemilik rumah, Serena merasa kecolongan, tidak mengetahui tentang kamar baru madunya. Harga diri dan martabatnya seolah terinjak-injak di hadapan istri kedua suaminya. "Serena, tenanglah. Biarkan Luna beristirahat terlebih dahulu. Kita berbicara berdua di ruangan lain," tegur sang suami, berusaha membujuk istri pertamanya agar tidak lagi membuat keributan. Serena beralih menatap suaminya. Wanita angkuh itu menatap marah padanya. "Kamu keterlaluan, Ken! Bukankah itu kamar tamu yang hanya dibuat khusus untuk K
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

Bab 125 Pertengkaran Antar Istri

Tubuh Kenzo bergerak reflek dengan sendirinya. Dia meraih tubuh Luna dan membawa tubuh mungil itu dalam pelukannya. Hati dan pikirannya tidak dapat dibohongi. Pria beristri dua tersebut ingin memeluk dan melindunginya. "Jangan menangis, Sayang. Hatiku terluka jika melihat air matamu. Kamu harus tahu, aku sangat senang mendengarnya. Terima kasih karena telah memberikan hatimu padaku. Aku sangat bahagia karena rasa cintaku tidak bertepuk sebelah tangan," tutur Kenzo sambil memeluk erat istri mudanya. Pernyataan tulus dari Kenzo sangat menyentuh hati Luna. Air mata kesedihannya, kini berubah menjadi air mata bahagia. Luna pun membalas pelukan suaminya. Tanpa ragu, dia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang suaminya dengan begitu erat, seolah mereka takut kehilangan satu sama lain. Ron Matteo tersenyum bahagia melihat cucu kesayangannya telah menemukan cinta sejatinya, meskipun dengan jalan yang tidak biasa. Terlebih lagi cinta mereka telah membuahkan hasil yang luar biasa. Sehingg
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

Bab 126 Menggoda Suami Teman

"Oke. Siap. Laksanakan," ucap Anna lirih, sambil tersenyum.Wanita tersebut merapikan rambut panjangnya yang berwarna golden brown, sembari melihat wajahnya dari kaca bedaknya. "Sepertinya wajahku kurang segar. Aku harus memakai bedak kembali," gumamnya seraya memakai bedak.Tidak hanya sampai situ saja. Anna memakai kembali lipstik merahnya untuk memperlihatkan kesan seksi dan menawan. Wanita paruh baya itu tersenyum melihat garis-garis halus di wajahnya telah tertutup sempurna oleh makeup yang digunakannya. "Aku merasa kembali muda," ucapnya lirih sambil menahan tawanya. Kemudian, dia berdiri dari duduknya dan merapikan short dress ketat berwarna merah yang dipakainya. Tanpa menunggu lama, dia berjalan anggun menghampiri Damian dan membawa tas dari brand ternama dengan penuh percaya diri. "Bukankah anda Dokter Damian?" tanyanya ketika berdiri di depan pria yang sejak tadi sudah menjadi targetnya.Pria paruh baya dengan penampilan rapi tersebut menatap wanita yang menyebut namany
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

Bab 127 Tentang Kamar

Damian reflek menengadahkan kedua tangannya untuk menahan tubuh Anna yang akan jatuh ke arahnya. 'Mission complete!' batin Anna sambil tersenyum tipis ketika merasakan kedua tangan sang dokter yang berada di punggungnya. 'Sial! Kenapa dia malah pingsan?' umpat Damian dalam hati sembari melihat sekitarnya. Sontak saja tiga orang pria berpenampilan serba hitam berlari menghampirinya. Mereka sangat peka melihat situasi yang sedang dialami bosnya. "Serahkan saja pada kami, Tuan," ucap salah satu dari ketiga pria tersebut. Damian pun menyerahkan tubuh wanita paruh baya yang berpakaian seksi tersebut padanya. Dua orang dari mereka membopongnya dan meletakkan tubuh wanita itu di salah satu sofa yang ada di sekitar mereka. "Maaf, Tuan. Nyonya Kania sudah keluar dari hotel ini," bisik pria yang berpakaian serba hitam pada sang dokter. Seketika Damian membelalakkan matanya. Pandangan matanya beralih pada pintu hotel tersebut. "Apa kamu serius? Kapan dia keluar?" tanyanya dengan tidak sa
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

Bab 128 Bimbang

"Tadi aku sempat jalan-jalan di luar sebelum kalian ada di sini," sahut Kania sambil tersenyum palsu. Ron Matteo mengernyitkan dahinya. Dia menatap tidak percaya pada cucu menantu pertamanya.'Ternyata dia bisa berbohong juga,' batinnya sembari menahan seringainya. Kania terlihat gugup dan salah tingkah. Dia menyadari pandangan kakek mertuanya yang berbeda dari biasanya. 'Apa Kakek mengetahui kebohonganku?' tanyanya dalam hati. Damian menatap istrinya seolah sedang mencari sesuatu darinya. Entah apa yang akan akan ditemukan oleh pria paruh baya itu nantinya, kejujuran atau mungkin kebohongan. Tentu saja dia berharap pikiran buruk tentang istrinya salah.Kania merasakan tatapan suaminya yang membuat dirinya tidak nyaman. 'Sepertinya dia tidak mempercayaiku. Apa dia tadi melihatku di hotel?' batinnya sambil memikirkan cara untuk bisa meyakinkan suaminya. "Sayang, apa kita bisa pulang sekarang? Kepalaku masih sedikit berat. Mungkin aku harus beristirahat lebih lama lagi," pinta
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Bab 129 Jangan Berikan Hatimu

Pagi harinya Kenzo kembali dipusingkan dengan keinginan dari kedua istrinya. Setelah pengakuan cinta Kenzo di hadapan istri pertamanya dan sang kakek, Luna seperti mendapatkan kekuatan untuk melawan kelicikan Serena. Akibatnya, kini sang suami yang kerepotan memenuhi keinginan mereka berdua. "Kenapa aku yang harus mengalah dengan wanita udik itu?! Dia yang hadir dalam rumah tangga kita. Dia yang merebut perhatianmu dariku! Seharusnya kamu lebih mengutamakan aku, dibandingkan dengan dia, Ken!" protes Serena meluapkan kekesalannya pada sang suami."Tapi dia sedang hamil anakku, Sayang," ucap Kenzo dengan tatapan mengiba pada istri pertamanya. Saat ini Kenzo hanya ingin ketenangan dalam rumah tangganya. Dia tidak ingin terjadi perdebatan lagi di dalam rumahnya. Karena itulah pria beristri dua tersebut mencoba mengambil hati istri pertamanya, agar tidak lagi membuat masalah dan mau menerima nasehatnya. "Ingat status dia, Ken! Dia hanyalah wanita yang kita sewa untuk menjadi ibu penggan
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Bab 130 Kecewaku Padamu

Saat itu juga Kenzo dan Serena menoleh ke sumber suara. Serena tersenyum puas melihat sosok wanita yang sedang berdiri dan terlihat syok dengan mata yang berkaca-kaca. Berbeda dengan Kenzo, sontak saja matanya terbelalak, terkejut dengan kehadiran wanita tersebut."Luna?!" celetuk Kenzo tanpa sadar, seraya menatapnya tidak percaya. Seketika Luna merasa tubuhnya lemah, tidak bertenaga, sehingga dia tidak bisa menggerakkan kakinya untuk pergi dari tempat itu. Bahkan untuk memaki suaminya saja tidak sanggup. Matanya berkaca-kaca menahan sekuat tenaga air matanya yang terkumpul di pelupuk mata. Bibirnya bergetar, menahan suara tangisnya yang ingin keluar dengan sendirinya. Hati Kenzo benar-benar merasa sakit saat melihat wajah sedih belahan jiwanya. Tanpa sadar kakinya pun melangkah dengan sendirinya. Seketika kaki Luna reflek bergerak dengan sendirinya. Kekuatannya terkumpul karena rasa kecewanya yang begitu dalam pada sang suami."Sayang! Tunggu aku!" seru Kenzo sambil berjalan cepat
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status