Semua Bab Transmigrasi ke Tubuh Ratu Naif: Bab 11 - Bab 16

16 Bab

Keadaan Talus

Athena menghirup udara segar di halaman belakang istana. Ia sangat menyukai taman ini karena begitu luas dan para pelayan jarang melewatinya hingga terkesan tenang dan sunyi.Hanya suara dedaunan saja yang mampu terdengar. Di balik pepohonan besar yang tak jauh dari tempat Athena berdiri, ia melihat sebuah kain yang digerakkan oleh angin pagi.Gadis itu lantas mendekat dan mendapati sosok Talus yang terduduk di tanah sembari meringis penuh luka di sekujur tubuhnya."Talus, apa yang telah terjadi padamu?" Tanya Athena ngeri melihat luka dan darah segar yang masih mengalir di tubuh laki-laki itu.Talus menunduk, ia bahkan tak berani menatap punggung kaki Athena. "Aku pantas mendapatkannya setelah bersikap lancang di ruang temu, Ratu. Maafkan aku, Ratu. Aku tidak pernah berniat untuk menggodamu apalagi sampai berniat menyentuhmu. Aku benar-benar tidak tau mengapa pakaianku bisa menghilang waktu itu."Tangan Athena bergerak menutup bibirnya yang terbuka. Lantas apakah benar Ares menghukum
Baca selengkapnya

Kekuatan aneh

Hai adik." Athena duduk di ranjang Eirene sembari tersenyum."Hai juga Athena," Eirene membalas. Gadis itu sedikit terkejut karena kemunculan mendadak Athena di kamarnya. Yah seperti biasa, Athena selalu bersikap selayaknya pemilik istana."Turun saja dari tahtamu. Lagi pula Ares tidak pernah perduli padamu bukan? Jadi untuk apa kau mempertahankan pernikahan kalian, hah? Untuk apa?" Athena dengan lancang mendorong bahu Eirene.Anjali langsung siap berdiri menghalangi Athena selayaknya perisai bagi majikannya. Anjali tidak perduli nyawa, lagi pula kekuatan Athena tidak sekuat dulu lagi.Athena menggeram kesal melihat kesetiaan Anjali, gadis itu lantas mengeluarkan api dari telapak tangannya kemudian mendorong Anjali.Eirene terpekik kaget, untungnya tubuh dan pakaian Anjali tidak terbakar oleh sihir Athena. Suasana mendadak berubah, para pelayan di dalam kamar sontak bersujud pada Athena.Tubuh mereka bergetar takut, kebengisan Athena terlintas di ingatan hingga tak satupun berani mend
Baca selengkapnya

Di balik layar

Tangan Athena meremas bantal, gadis itu tidur telungkup dengan otak yang tidak hentinya berfikir. Ia sedikit kecewa lantaran Ares tidak mendukungnya malah memojokkan Athena di depan Eirene serta para dayang istana.Afiara tidur di samping Athena, ie merasa sedikit bersalah karena telah melukai pelayan pribadinya tetapi ia tidak murni bersalah, Athena juga tidak tau mengapa kekuatan itu keluar dari dalam dirinya.Walaupun begitu ia tetap ogah meminta maaf, meskipun sihir itu berasal darinya tetapi Athena tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan tersebut. Ah sudahlah, sekarang Athena harus memikirkan cara untuk memenangkan hati Ares dan menyingkirkan Eirene dari kerajaan ini.Athena berlahan-lahan bangkit, mengumpulkan energinya kemudian menahan nyeri akibat luka di tubuh bagian belakangnya."Jadi lonte aja daripada punya suami modelan taik." Athena tak hentinya mengumpat, bayangkan saja Ares melarang tabib mengobati luka di tubuhnya bahkan ia melarang para dayang membawakan obat untu
Baca selengkapnya

Tenggelam

Athena berjalan menuju lemari pakaian, ia mengambil gaun mewah beserta perhiasan berlian. Ia memakai semua permata yang mencolok, Athena melakukannya demi menguatkan hati bahwa tujuannya hanya untuk menguasai kerajaan Aizro, menepis semua perasaan kepemilikan terhadap Ares."Athena," Afiara menghentikan langkah gadis itu. "Menangis bukan dirimu. Aku tidak suka melihat penyihir hitam menangis hanya karena seorang laki-laki."Athena tersenyum mendengar ucapan Afiara. Ia kemudian berjalan melalui lorong-lorong istana, penampilan Athena mengundang banyak mata memandangnya.Pakaian ini akan memberitahu Ares dan seluruh penjuru kerajaan bahwa Athena tidak lemah hanya karena suaminya bercinta dengan wanita lain. Tak bisa dipungkiri jika berita Ares dan Eirene sudah menyebar ke semua telinga.Dagu Athena terangkat ke atas ketika Ares dan Eirene berpapasan dengannya. Walaupun sudah menguatkan hati, Athena tetap enggan menarik bibir untuk memberikan senyum manis pada dua pasangan di depannya.A
Baca selengkapnya

Kematian

Seorang penjaga terkejut melihat tubuh Athena mengapung di permukaan danau. Pria itu lantas berteriak memanggil-manggil rekannya yang lain."Cepat beritau Raja!" Ucapnya pada salah satu penjaga setelah mengangkat tubuh pucat pasi Athena.Afiara yang tengah lewat mencari keberadaan Athena sontak berlari lemas ke arah gadis itu. Wajah pucat, bibir membiru dan tubuh lemas Athena terpampang di depannya.Afiara tidak bisa merasakan detak jantung maupun nafas Athena, ia lantas memeluk tubuh gadis itu menangis dengan isakan pilu. Ia pernah menyaksikan kematian Athena di masa lalu dan sekarang mayat Athena berada di dekapannya."Ratu bangunlah! Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi, Ratu!" Afiara mengguncang tubuh Athena.Di sela itu Ares muncul melalui asap hitam, jantungnya berdebar lebih cepat melihat tubuh tak bernyawa Athena. Ares segera merebut Athena dari dekapan Afiara, ia membopong tubuh Athena menuju kamarnya.Ares mengumpulkan Talus, Nefli, dan beberapa penyihir lain yang memiliki k
Baca selengkapnya

Perkara foya foya

Di tempat lain Athena terlonjak sembari menetralkan pernafasannya. Ia melirik sekitar berusaha mengenali apertemen yang sudah lama ia tinggalkan. Senyum di bibir ranum itu mengembang sempurna setelah menyadari bahwa ia masih hidup dan bernafas dengan baik. Athena lantas berlarian mencari keberadaan Gena yang sudah lama ia rindukan."Gena! Monyet lo dimana!" Athena tertawa girang, ia seolah telah masuk ke sebuah film dan menjalani perannya sebagai seorang istri lalu kembali ke dunianya setalah menyelesaikan tugas. Oh bahagianya."Athena?" Bibir Gena terbuka lebar melihat penampilan mewah Athena, kalung berlian yang terpatri di lehernya beserta mahkota yang tak kalah menyilaukan."Akhirnya gue balik! Gue kangen lo Gena!" Athena memeluk Gena dengan erat, mereka loncat-loncat selayaknya gadis pada umumnya."Lo berhasil? Astaga salam hormat Ratu! Sudah lama kita tidak berjumpa," tawa mereka meledak heboh, Athena menoel kepala Gena mendengar penuturan sahabatnya itu."Jangan alay bangke." T
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status