Semua Bab Kultivasi Awan Surga: Bab 21 - Bab 30

148 Bab

21 Berusaha Memancing Musuh

Besoknya, Xi Feng dan Wong Shichien sudah berjalan menuju ke tempat yang dibilang oleh Wong Shichien, yaitu tempat perbudakan yang banyak menelan korban yang belakangan menelan korban orang terdekatnya, yaitu orang tuanya. Hingga akhirnya mereka berdua berada di atas sebuah bukit dan dari tempat inilah Wong Shichien menuju ke arah bawah"Lihat. Itulah tempat kedua orang tuaku disandera dan harus bekerja untuk para penjahat itu."Sejenak, Xi Feng melihat ke arah bawah. Dia melihat ada banyak orang yang bekerja di sungai, sementara juga ada para pengawas mereka yang nampak duduk-duduk tertawa-tawa dan terus mengawasi orang-orang yang sedang bekerja itu di pinggir sungai. Setelah mengamati kondisi lapangan, Xi Feng berkata, "oke. Rencananya adalah seperti ini, aku akan berusaha menarik perhatian para penjaga itu. Aku akan biarkan mereka mengejarku sementara kamu harus mencari orang tuamu dan juga menyelamatkan budak-budak senasib dengan mereka sebanyak-banyaknya dan bawa mereka menjauh
Baca selengkapnya

22 Hadiah untuk Xi Feng

Sebuah pukulan keras masuk dari samping kiri Xi Feng, pukulan yang tidak sempat dia antisipasi di tengah cecaran ke arahnya.Xi Feng tidak jatuh, tapi, ini membuat kuda-kudanya goyah. Tak mau konyol, dia bergerak memutar dan melepas kultivasinya sambil bergerak sehingga musuh lainnya tidak mampu memanfaatkan kelemahannya untuk menyusulkan pukulan ke arahnya.Tapi, dia tahu, kalau terus seperti ini, dia akan segera menjadi pecundang. Sekali pun pukulan yang tadi sempat masuk ke bahunya tidak melukainya, tapi, kalau keadaan terus seperti ini, maka, dia akan jatuh juga.Saat dia tengah merasa tak berdaya, tiba-tiba, suara familiar muncul di benaknya. Suara dari Kultivator Awan Surga."Tenang. Terus edarkan kultivasimu ke segala arah. Kamu berada di ambang terobosan. Sedikit lagi, kamu akan melakukan terobosan, dan begitu kamu resmi melakukan terobosan, mereka bukan lawanmu."Mendengar kata-kata yang mendengung di telinganya itu, Xi Feng menjadi semangat. Dia pun terus melangkah, berputar
Baca selengkapnya

23 Hadiah yang Nikmat

Sejenak Xi Feng memperhatikan gadis berdada montok di depannya ini. Sesuatu dalam dirinya langsung bangkit dengan hebatnya. "Baiklah. Aku terima hadiahnya. Tapi... dimana?""Jangan khawatir. Aku tahu sebuah pondok di dekat sini." Gadis itu langsung menarik tangan Xi Feng. Xi Feng tidak punya pilihan selain mengikutinya. Tidak Xi Feng sangka kalau wanita bernama Wang Cho'in ini, akan menjadikan dirinya sendiri sebagai hadiah untuknya.Gadis ini adalah seorang wanita cantik jelita yang umurnya bahkan mungkin tidak jauh di atas Xi Feng.Mungkin wanita ini berumur 4 atau 5 tahun di atas Xi Feng. Wanita ini juga sangat cantik, langsing dengan tubuh semampai dan sangat menarik bagi pandangan mata lelaki.Mungkin ada banyak lelaki yang rela membayar sangat mahal untuk menikmati wajah dan tubuh wanita ini. Tapi, wanita ini malah menghadiahkan dirinya untuk Xi Feng."Kenapa kamu cuma terdiam, Xi Feng. Harusnya kamu langsung datang dan menyerang aku karena kamu telah memiliki tubuhku pada ma
Baca selengkapnya

24 Semakin Hanyut

Wang Cho'in telah hanyut dan semakin melambung dalam kemesraan yang mencekam jiwanya.Xi Feng mengerti jika wanita di hadapannya ini telah semakin terlena dalam menikmati kebersamaan mereka.Karena itu, karena Xi Feng tidak mau kehilangan momentum, maka tangan kanannya dengan lembut ia gerakkan untuk kembali meremas buah dada itu.Tak henti, Wang Cho'in mengerang nikmat. Gemas menahan geli yang diwujudkan Xi Feng di tubuhnya. Diremasnya pundak Xi Feng dengan sentuhan yang tidak kalah panas.Xi Feng masih merajalela di bagian dada Wang Cho'in, membuat gairah Wang Cho'in semakin melonjak tinggi.Lidah Xi Feng melakukan variasi di pucuk bukit kembar nan ranum ini, kadang menjilat kadang menghisap untuk membuat Wang Cho'in semakin berhasrat.Jerit dan rintihan Wang Cho'in sesekali terdengar, melukiskan betapa dia telah hanyut terbawa arus kenikmatan yang mencekam jiwanya.Jeritan dan rintihan itu juga menandakan kalau Wang Cho'in semakin melambung dalam gairah yang tak bertepi.Xi Feng me
Baca selengkapnya

25 Hasrat Meninggi

Hasrat Xi Feng semakin meninggi saat dia mendengar suara jeritan dari Wang Cho'in itu, sehingga Xi Feng mempercepat gerakan lidahnya. Xi Feng menjilati daerah keintiman milik Wang Cho'in dari atas ke bawah, balik lagi ke atas. dia melakukannya dengan penuh sensasi.Xi Feng adalah seorang pria yang sangat berbakat karena itu walaupun pengalaman belum banyak, tapi Xi Feng selalu memastikan pasangan hubungan intimnya akan merasakan kenikmatan yang luar biasa.Berangkat dari pengalamannya bersama Zhang Lin Jun itu, maka Xi Feng kini membuat Wang Cho'in bergelinjang nikmat dengan pinggul yang terus bergerak-gerak menikmati setiap belaian dari lidah Xi Feng yang betul-betul membiusnya dalam kenikmatan yang amat sangat.Wang Cho'in kembali menarik-narik rambut Xi Feng tanda ada suatu rasa yang tidak tertahankan yang sedang dia rasa.Wang Cho'in terus berteriak-teriak meracau tanpa arti, menjerit untuk mengungkapkan apa yang sedang dia rasakan saat ini.Hingga akhirnya Wang Cho'in berteriak
Baca selengkapnya

26 Sembilan Puncak

Setelah Wang Cho'in mulai bergerak menikmati milik Xi Feng yang besar itu, maka Wang Cho'in mulai merasakan sensasi yang luar biasa.Karena walaupun pada saat ini Xi Feng sama sekali tidak bergerak, Xi Feng bersikap pasif, tetapi milik Xi Feng terus berhasil menyentuh titik-titik sensitif di kedalaman tubuh Wang Cho'in.Wang Cho'in terus mendesis nikmat pada saat dia merasakan setiap gerakan pinggulnya membuat milik Xi Feng berhasil mengenai sesuatu yang membuat dia mulai merasa geli.Karena itu, hanya dalam waktu singkat saja, Wang Cho'in kembali sudah berada di jalur untuk menuju puncak ketiganya.Wang Cho'in termasuk wanita yang berpengalaman yang dari semasa dia masih remaja sudah mencoba beberapa macam terong tetapi tidak ada yang sebesar ini dan tidak ada yang se-asyik ini.Karena terong yang sedang dirasakan oleh Wang Cho'in sekarang ini, sanggup memberi sensesi lebih, mengguncang bagian inti tubuh Wang Cho'in kemanapun Wang Cho'in bergerak.Saat Wang Cho'in mencoba terong-tero
Baca selengkapnya

27 Dibuntuti 3 Musuh

Setelah itu, Xi Feng kembali ke sekte. Saat kembali ke sekte, dia mendengar kalau sekte akan segera melakukan kompetisi beladiri untuk menjadi sekte ke kompetisi antar sekte. Xi Feng bermaksud untuk melanjutkan budidayanya, tetapi Awan Surga menyarankannya untuk bersabar dulu, mempersiapkan dasar untuk terus memadatkan kultivasi, dan tidak langsung melakukan terobosan. Jika dia terus berkultivasi meskipun kondisinya bisa melakukan terobosan lagi. Dia tidak hanya akan mengerahkan upaya dua kali lipat untuk mendapatkan separuh keuntungan, tetapi dia juga berisiko mengalami cedera lebih lanjut.Awan Surga meminta dia untuk berkultivasi di Pegunungan Taibai. Dengan enggan, Xi Feng menghentikan kultivasinya. Namun, dengan kemampuannya saat ini, bersama dengan Awan Surga dan Belati di Bawah Mimpi, senjata Roh yang dia temukan dari para bandit, dia cukup siap untuk mempertahankan diri di pinggiran Pegunungan Taibai.Sudah waktunya menjelajah ke pegunungan untuk mengumpulkan tumbuhan.Set
Baca selengkapnya

28 Jebakan!

Murid berwajah panjang itu panik memikirkan hal itu dan berseru, "Hati-hati, kita mungkin masuk ke dalam jebakan!"Tidak lama setelah dia berbicara, suara mendesis terdengar di udara.Aura pedang hitam samar keluar dari semak-semak di dekatnya.Ketiganya terkejut. Mereka dengan cepat berpencar untuk menghindari serangan itu, hanya untuk menyadari bahwa aura pedang tidak menargetkan mereka tetapi dinding gunung di samping mereka.Tanaman merambat di dinding ditebang, satu demi satu, menyingkap sebuah gua yang tersembunyi di belakangnya.Kekuatan aura pedang tetap ada, melesat lebih dalam ke dalam gua, dan dari sana terdengar suara gemuruh yang teredam.Bersamaan dengan itu, sesosok tubuh muncul dari semak-semak dan dengan putus asa melarikan diri."Itu pasti dia!""Kita harus menangkapnya! Jangan biarkan dia kabur!"Murid-murid yang berwajah bulat dan tinggi, kurus sedang marah.Murid berwajah panjang, yang selalu berhati-hati, merasakan ada sesuatu yang salah. Jika Xi Feng bermaksud m
Baca selengkapnya

29 Sekte Yin Yang

Xi Feng membungkuk dan mengobrak-abrik dada murid berwajah panjang itu untuk mencari penyimpanannya, dengan cepat mengeluarkan sebotol pil dan lebih dari dua puluh tael perak."Pil Pengubah Esensi!"Saat membuka botol, Xi Feng menemukan pil kuning aprikot di dalamnya, aroma obatnya yang kaya tercium, sangat menyenangkannya.Pil Pengonversi Esensi adalah obat mujarab penyembuhan yang bernilai tinggi, khususnya efektif dalam memulihkan Yuan Qi seseorang, membuatnya sempurna untuk kebutuhannya saat ini.Di dalam Sekte Mendalam Langit, bahkan murid sekte dalam pun jarang memiliki kesempatan untuk mendapatkan Pil Pengubah Esensi yang begitu didambakan.Murid berwajah panjang itu pasti telah bekerja keras dalam waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan botol pil ini, yang sekarang, secara kebetulan, telah menjadi milik Xi Feng.Setelah mengantongi pil dan perak, Xi Feng menggunakan pedangnya untuk menggali lubang besar dan menguburkan murid berwajah panjang itu.Berdiri di dekat kuburan, Xi
Baca selengkapnya

30 Membunuh sebelum Dibunuh

"Tuan, kita dibuntuti oleh empat murid dari Sekte Yin Yang," Awan Surga memperingatkan.Xi Feng merasakan hawa dingin di hatinya setelah mendengar peringatan itu. Dia tahu murid-murid Sekte Yin Yang memendam niat jahat.Namun, pilihan mereka untuk membayanginya daripada melancarkan serangan langsung memberinya waktu yang berharga untuk bersiap.Seandainya mereka langsung menyerangnya, melarikan diri adalah satu-satunya jalan keluarnya.Tindakan paling bijaksana adalah meninggalkan bangkai Macan Angin Hitam dan segera keluar. Jika kuartet Sekte Yin Yang mengklaim harimau itu, mereka mungkin akan berhenti mengejar Xi Feng. Namun, pemikiran untuk melepaskan hadiah yang telah diperolehnya dengan susah payah ini, sama sekali tidak cocok baginya.Saat pikirannya berpacu, Xi Feng melirik kembali ke Macan Angin Hitam dan sebuah ide muncul. Tiba-tiba, dia berhenti dan berputar, melangkah menuju ke arah murid Sekte Yin Yang."Kakak Senior Zhang, apakah kamu di luar sana?" Xi Feng berseru dengan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
15
DMCA.com Protection Status