Keesokan paginya, suasana di meja makan terasa canggung. Darren duduk dengan tenang, ditemani ibunya, Nyonya Wina, dan beberapa pelayan yang melayani sarapan. Kursi di sebelah Darren, yang seharusnya diduduki Irish, kosong. "Di mana Thea?" Darren bertanya akhirnya, memecah keheningan. Nyonya Wina mengangkat bahu, memasang senyum tipis. "Mungkin dia sedang butuh waktu sendiri, Darren. Kau tahu dia seperti apa." Darren mendengus kecil tapi tidak berkomentar.Namun, Arthur, yang duduk di sisi lain meja, memperhatikan bahwa ini berbeda. Irish tidak pernah menghilang seperti ini sejak ia mengenalnya. Ia juga tahu Darren tidak sepenuhnya peka terhadap perubahan kecil pada orang-orang di sekitarnya, terutama karena kebutaan yang membatasi. Arthur meletakkan sendoknya perlahan, berdiri, dan berkata, "Aku akan melihat ke kamarnya." Nyonya Wina meliriknya dengan ekspresi penasaran, tetapi tidak mengatakan apa-apa. Darren hanya mengangguk kecil, wajahnya tetap tanpa ekspresi. Arthur
Last Updated : 2024-12-15 Read more