All Chapters of Izinkan Aku Mencintai Suamimu : Chapter 31 - Chapter 40

45 Chapters

Bab 31 Menuju Persalinan

Beberapa bulan telah berlalu, sifat dan sikap Lucas makin dingin padanya. Kebahagiaan yang sebentar dulu hanya akan menjadi angannya.Berharap Lucas sedikit memberinya perhatian, malah kali ini ia tak acuh padanya. Elisa pun tiap hari hanya mencari muka saat ada Lucas di sampingnya. Tepat sembilan bulan usia kandungan Leona. Terkadang beberapa kali ia merasa kram perut. Ia merasa jika mungkin hari kelahiran akan segera tiba.Berjalan berlahan sambil memegang perut dan punggungnya. Sudah sangat begah sekali jika ia berjalan terlalu lama. Seperti biasa pagi ini ia membersihkan lantai yang tampak berdebu. Asisten rumah tangga tertua telah melarangnya, karena Leona tipe wanita pekerja keras, ia tidak mau menurut."Maaf Bik. Saya hanya menyapu saja kok. Bukan pekerjaan yang berat bukan?! Lagipula saya bosan jika harus berdiam diri, orang hamil harus banyak bergerak Bik, biar persalinannya mudah," ungkapnya."Ya, tapi Bibi takut di marahi Nyonya Elisa, jika terjadi sesuatu pada Nyonya Leo
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 32 Lahirnya Vincent Xavier

Dokter membawa mereka dalam satu kamar yang sama. Leona dan Elisa terbaring di atas ranjang masing-masing, hanya bercela tirai tebal nan tinggi di bawah plafon. Elisa di dampingi Annette di biliknya.Leona sudah menjerit-jerit berkali-kali, merasakan kontraksi perutnya yang kian menjadi. Elisa terbaring dengan menutup telinganya. Ia tak tahan mendengar suaranya yang keras. "Wanita itu bisa diam gak sih?! Telingaku sakit mendengarnya. Dikit-dikit berteriak-teriak, apa dia ingin cari perhatian para dokter? Aku mulai stres jika lama-lama ada di ruangan yang sama dengannya." Elisa berdecak kesal. Menunggu persalinan yang membutuhkan waktu sangat lama itu."Leona ... Percepatlah!! Kapan bayi itu keluar!! Apa tidak bisa ia mempersingkat waktunya??" sambung Elisa. Ia terus meracau.Annette tersenyum sinis. "Cih!! Kamu bisa bersabar dulu gak sih?? Malah di sini aku yang pening mendengar ocehan mu, Sa! Jika bayi itu lahir, aku yang akan memindahkannya ke sini. Kau yang akan pertama menggendon
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 33 Surat Perceraian

"VINCENT XAVIER. Bagaimana menurutmu?"Elisa mengerucutkan bibirnya untuk menimang usulan Lucas."Hm ... Baiklah." Elisa menyetujuinya."Selamat datang ke dunia ini, Vinc sayang ..." Lucas masih menciumi pipi kanan dan kirinya. Elisa tersenyum melihat kebahagiaan yang didapatkan dengan unsur paksaan itu.Beberapa saat kemudian, bayi itu menangis. Lucas menimang dan memberikan sentuhan lembut agar Vinc diam. Tapi ia baru permulaan menjadi seorang ayah. Elisa tertawa melihat kelucuan suaminya itu."Mas, kamu tidak bisa di andalkan sebagai seorang ayah! Masa menyuruhnya diam saja tidak bisa! Hehe," ucap Elisa menyindir dengan tawanya.Lucas memberikannya pada Elisa. "Nih, coba kamu!!""Oke!;" Bayi itu berpindah tangan."Sayang ... Cup cup cup ... Jangan nangis. Diem ya ... Anak ganteng anak manis anak cakep, yuk diem. Kalau udah diem nanti di belikan papa mainan robot Ultraman."Bukannya diam, bayi itu makin menaikkan volume suaranya."Dasar kamu, Sa. Mana ngerti kamu bilang seperti it
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 34 Ikatan Batin

"Ma? Kenapa Mama bengong begitu?!" Elisa yang duduk melihat Mira terlihat terdiam beberapa saat.Bertepatan ayah mertua pun datang, Elisa menunjukkan jiwa menantu yang baik hati, ia pun mencium tangannya sebagai ucapan salamnya.Mira pun menjawab, "Tidak ada apa-apa. Oh ya, bagaimana dengan wanita di rumahmu dulu? Bukannya masa kehamilannya sama denganmu?! Apa dia sudah melahirkan??!" tanya Mira, sembari menimang cucunya. 'Ah, buat apa juga aku harus bertanya tentang wanita tidak penting itu!? Ah, sudahlah... terlanjur,' batin Mira.Elisa terkejut mendengar pertanyaan mertuanya. Segera ia mencari jawaban terbaik, berusaha untuk bisa menetralkan kegugupannya."Ha, maksud Mama Leona?" Elisa berpura-pura menghambat waktu untuk menjawabnya. "Ya. Siapa lagi jika bukan babu itu! Babu tidak tahu diri.""Mama jangan berkata seperti itu? Karena ia baru menerima musibah—"Jawaban Elisa membuat Mira penasaran. Ia sampai menengok Elisa cepat. Sayang Elisa tidak melanjutkan ucapannya. "Musibah?
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

Bab 35 Hatinya Terluka

Leona buru-buru kembali melangkahkan kaki menuju ruangan khusus bayi itu. Ia sudah menduga jika bayinya berada di sana. Beberapa kali ia menghentikan langkahnya untuk beristirahat, begitu seterusnya hingga ia sampai di ruang bayi tersebut. Terdengar suara tangis bayi yang sudah serak. Hati Leona mengatakan jika itu adalah bayinya. Berdiam di pintu, menunggu ruangan sedikit lenggang. Satu perawat masih berusaha memberikan susu formula untuk bayi itu, namun terlihat dari jendela kaca bayi tidak kunjung diam. Wanita berseragam putih dengan topi kecil membentuk segi enam yang semula ada bersamanya kini meninggalkannya.Ruang tersebut sepertinya aman. Leona berusaha masuk ke dalam ruangan tersebut, dengan banyak bayi di dalam kotak incubator.Langkahnya terhenti pada satu kotak incubator dengan bayi dalam keterangan 'Bayi Nyonya Elisa'. "Ya, ini memang bayiku." Senyum bahagia terbit dari wajahnya.Gegas ia menggendongnya pelan. Ia duduk di sudut ruangan agar tidak terlihat petugas medis
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 36 Dibalik Sifat Lucas

Leona memegang perutnya, teramat nyeri karena paska persalinan masih terasa."Kenapa kau tidak enyah saja sih dari rumah Lucas!! Melihat wajahmu aku jadi mual saja, wanita hina!!!" Mira menyentaknya sampai urat lehernya terlihat."Sudahlah Mah, kasihanilah wanita itu. Ia masih terpukul karena kehilangan bayinya. Jikalau dia masih hidup, pasti keduanya akan tumbuh besar bersama-sama. Anak itu akan menjadi sahabat Vinc," ucap Elisa. Bukannya diam, wanita itu malah menyulut kemarahan Mira kembali."Sebenarnya Mama ingin berlama-lama tinggal di sini menemani kalian dan Vincent. Tapi mungkin dengan adanya wanita ini saja, kalian tidak akan kerepotan mengurus anak!! Tapi awas saja!! Dari wajahnya yang polos bisa saja ia mempunyai rencana buruk pada Vincent," kata Mira asal bicara.Lucas tidak berbicara sedikit pun untuk membela Leona. Tidak ada ruang sedikitpun pria itu memberi perhatian atau bentuk pedulinya untuknya.Leona tidak berharap banyak pada Lucas maupun Elisa. Sekarang tidak ada
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 37 Kejutan Dari Elisa

Hari ini Leona mencoba bicara pada Lucas kembali.Selama di kediaman Lucas, ia tidak di beri izin keluar dari kediamannya. Rasanya ingin menemui ayahnya. Waktu sudah berjalan 2 tahun dan dia belum juga bertemu dengannya.Hari ini Leona mencoba bicara pada Lucas kembali.Terlihat pria itu bersantai di teras dengan meneguk cairan hitam dari sebuah cangkir berbahan dasar porselen.Perlahan ia berjalan mendekati Lucas. Ia menyadari kehadiran Leona. "Tuan, hari ini saya izin bertemu dengan ayah saya."Pria itu menoleh, "Baiklah, aku akan suruh Edo mengantarmu.""Tidak perlu, Tuan. Saya bisa ke sana seorang diri.""Sudahlah, menurut saja!" kata Lucas. Ia pasti terkejut, karena rumah miliknya dahulu telah terjual. Edo akan mengantar Leona ke rumah Beni yang baru, meskipun tidak terlalu besar. Namun Beni sangat berterima kasih padanya. Sudah lebih dari cukup segala bantuan yang di berikan keluarga Lucas."Baiklah. Bersiaplah!!"Hari itu juga Edo mengantarnya. Selama di perjalanan Edo mengaja
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

Bab 38 Ada Apa Dengan Makanan Itu?

Leona masuk ke dapur, di sana sudah tersedia beberapa hidangan di atas nampan. "Selamat siang, Leona?""Nyonya? Anda belum makan siang?" "Sudah. Ini makanan untuk kamu dan Edo. Kamu tidak perlu repot masak. Kasian Edo menunggu lama nantinya. "Leona berpikir, tumben wanita itu baik pada Leona. Semenjak beberapa bulan lamanya Elisa menunjukkan taringnya, saat ini ia terlihat berbeda. Mungkin ia sudah berubah, tidak ingin memiliki pikiran negatif Leona menerima saja nampan bundar dari dua tangannya."Terima kasih Nyonya," ucapnya. "Sama-sama, lagian itu juga sisa makanan tadi kok. Tidak perlu berterima kasih." Elisa menarik satu sudut bibirnya lalu keluar.Leona tidak peduli lagi, asal cepat menghidangkan makanan ini untuk Edo. Gegas ia berjalan menuju meja makan. Terlihat ia sabar menunggu, buktinya ia tidak pergi dari kursi itu. Beberapa saat lalu, Lucas mengizinkan mereka duduk di meja yang sama. Jika Lucas dan Elisa selesai, mereka boleh memakainya."Silahkan Tuan."Manik mata pem
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

Bab 39 Diusir

Tangis Leona pecah. Ia merebahkan tubuhnya, menarik selimut lebih tinggi sampai menutup kepala. Menumpahkan segala jeritan dalam hatinya. Sementara Edo membiarkan saja, turun dari ran jang dan mengenakan pakaiannya kembali.***Saat itu, Leona harus menemui Lucas. Ya harus menjelaskan; jika semua yang dikatakan oleh Edo adalah bohong. Langkah kakinya berat mencari Lucas di segala penjuru rumah. Ia tidak melihatnya di manapun. Sampai langkah kaki Leona, terhenti di ambang pintu belakang yang terhubung dengan taman di belakang kediamannya. Pria itu duduk membelakanginya di atas tanaman rumput yang sengaja di tanam tukang kebun. Dengan wajah yang disembunyikan di antara dua lutut nya. "Apa yang dilakukan Tuan Lucas di sana?" tanya Leona seorang diri. Tanpa menunggu lama Leona berjalan menghampirinya. Entah salah atau benar dengan lancangnya Leona menemui suami orang di tempat itu. "Tuan," sapanya. Pria itu seketika mengangkat kepalanya mendongak melihat Leona berdiri di sebelahnya
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 40 Obat Tidur??

"Breng sek kalian!!?" ucapan kotor itu keluar juga dari mulut Leona. Masalahnya sangat berat, di tambah lagi ini."L—Leona??! Kapan kamu datang, Nak? Kenapa kamu gak bilang-bilang dulu mau ke sini?!" tanya Ben dengan terbata-bata, di sertai suara yang bergetar.Terlihat jelas sekali jika pria itu ketakutan. Ia yakin jika putrinya telah mendengar semua pembicaraannya dengan Annette. Apa lagi wajahnya Leona tidak seperti biasanya. Ben harus berhati-hati.Leona masa bodoh sekarang dengan pria itu. Sudah merasa pantas saja dia masuk penjara. Kenapa Lucas harus susah-susah mengeluarkan dari jeruji besi? Jika memang ayahnya bersalah. Ben berjalan menghampiri Leona yang menunjukkan kemarahan. Berusaha memegangi tangannya, namun Leona membuangnya begitu saja. Menolaknya kasar. Membuat hati Ben tersayat."Lepas!! Aku tak sudi melihat kalian!! Kalian berdua kejam!! Kalian yang menyebabkan ibu pergi!!" ucap Leona dengan air mata menggenang."Ayah akan jelaskan, Leona!!" pinta Ben dengan wajah
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more
PREV
12345
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status