“Aku nggak lagi sakit lho padahal, Sat.”“Kamu emang nggak lagi sakit, cuma habis keracunan makanan.”Rinai cemberut dan Ksatria hampir luluh hanya karena perempuan di hadapannya itu tengah melancarkan aksi merajuknya.Sebenarnya bukan hanya Ksatria saja yang pintar merajuk atau ngambek seperti balita—Rinai pun tidak beda jauh. Hanya saja perempuan itu jarang melakukannya dan sepertinya tidak menyadari, kalau Ksatria mudah luluh dalam hitungan detik hanya dengan melihatnya cemberut.“Kalau ngasih bubur tuh sekalian yang enak kek, Sat. Yang ada kaldunya, nggak pakai kacang, terus suwiran ayam bonus tulang rawan gitu lho,” protes Rinai lagi.“Masih untung ini aku bonusin bawang goreng, Nai. Orang-orang kalau sakit palingan mentok ditambahin kecap.”“Ah, nggak seru.”“Udah nurut aja dulu. Besok juga aku kasih makanan yang bener lagi kok.” Ksatria menyendok bubur dari mangkok yang ia pegang, lalu menyodorkannya ke depan mulut Rinai. “Aaa.”“Males.”“Aku tambahin ciumanku biar rasanya maki
Last Updated : 2024-05-31 Read more