"Apa aku cantik?" Raisa bertanya dengan hati-hati.Jakun Hasan berguling, "Cantik.""Apa kamu menyukaiku?"Telinganya mulai terasa panas seperti ada api kecil yang menyala, makin panas dan seluruh wajahnya memerah."Hasan, aku menyukaimu." Raisa menyerang saat Hasan masih merasa membara, "Apa kamu mau berkencan denganku?"Hasan tertegun, lalu menarik bibirnya dan berkata, "Nona Raisa, berhentilah bercanda ....""Aku nggak bercanda!"Hasan tiba-tiba berdiri, "Aku akan mengembalikan kotak obat ...."Raisa juga berdiri, mengulurkan tangan untuk meraih tangannya dan meletakkannya di dadanya.Hasan tertegun dan menatapnya dengan heran."Hasan, dengarkan detak jantungku." Raisa mengambil satu langkah kecil ke depan, hampir menginjak ujung sepatunya, "Aku bersungguh-sungguh, kalau kamu sedikit menyukaiku, bisakah kamu mencoba melepaskan rasa rendah dirimu dan mencoba berkencan denganku sekali saja?"Dia tulus, dia seperti nyala api, hampir menyulut seluruh keberadaan Hasan.Detak jantung Hasa
Read more