Teriakan Ratih membuat banyak orang mendekatinya. Ratih masih jongkok sambil memegang kakinya yang terluka. Beberapa orang berlari mengejar, tetapi tidak berhasil menangkap penjambret itu. “Bagaimana keadaannya, Mbak?" tanya seorang Bapak paruh baya yang membantu Ratih berdiri. Seorang Ibu berjalan cepat memberikan Ratih minum. “Kita bawa ke kantor Polisi saja,“ celutuk seorang lagi. Namun, Ratih melambaikan tangan. Ia masih mengatur napas akibat terjatuh tadi. “Nggak usah, Pak, Buk. Sudah nggakpapa.““Yang hilang banyak, Mbak?“ tanya Ibu yang memberi minum tadi. “Enggak, Buk. Cuma sedikit. Sama KTP saja, kok.““Ya sudah, kalau gitu, saya antar pulang ya, Mbak.“ Ibu itu kembali menawarkan bantuan. “Terima kasih, Buk. Saya kerja di toko setelah belokan itu. Nggak jauh, kok, saya bisa jalan kaki,“ tolak Ratih. Namun, ibu itu tetap memaksa ingin mengantar. Akhirnya Ratih menyerah dan mau diantar sampai toko. ***Galuh datang pukul sebelas. Biasanya ia ada di toko sebentar untuk men
Last Updated : 2024-04-19 Read more