All Chapters of Terlahir Kembali Menjadi Karakter Pendukung dalam Novel: Chapter 421 - Chapter 430

466 Chapters

Bab 421: He Chunhua Pulang

Ketika Ye Chenfei masuk ke kamar, Niannian sedang terisak-isak dalam pelukan He Chunhua, sambil menunjuk ke arah jendela dengan wajah ketakutan.He Chunhua melirik ke arah jendela. Tidak ada apa-apa di sana.Hatinya berdebar. “Niannian, sayang, tidak ada apa-apa. Jangan menangis, ya.”Namun, Niannian justru menangis semakin keras. “Ada seseorang yang terus melayang di luar jendela. Aku takut sekali!”Perkataannya membuat He Chunhua merinding. Ye Chenfei segera membuka jendela dan memeriksa ke luar. Di luar sedang ada angin bertiup, meski tidak terlalu kencang dibanding biasanya.Dahan pohon bergoyang-goyang, namun tidak ada yang terlihat seperti sosok manusia. Tidak ada pula sesuatu yang mencurigakan di halaman.Ye Chenfei menutup jendela kembali dan mencoba menenangkan Niannian. “Niannian, jangan takut. Kakak ipar sudah lihat. Tidak ada apa-apa di luar.”Namun, Niannian menggelengkan kepala dan ter
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 422: Mencari Pengasuh Anak

Jiang Xi tersenyum dan berkata, “Lihat kaki mereka.”“Kaki?”Ketiganya segera mengangkat kaki si bayi untuk melihat.Barulah mereka menyadari bahwa kedua bayi perempuan itu memiliki tahi lalat kecil sebesar butiran biji millet di telapak kaki mereka. Satu di kaki kiri, satu lagi di kaki kanan.Mereka sebelumnya tidak pernah memperhatikan hal ini.Feng Aizhen mengusap matanya. “Tahi lalat sekecil ini, kalau tidak diperhatikan dengan saksama, aku bahkan tidak akan melihatnya.”“Kalau tidak ada tanda yang jelas, masa setiap kali harus melihat telapak kaki mereka?” ujar Qiao Liyun sambil menjauhkan tangan Tiantian, khawatir gadis kecil itu tidak tahu cara memperlakukan bayi dengan hati-hati dan melukai wajah mereka.Ia terus-menerus memperingatkan Tiantian agar tidak sembarangan menyentuh bayi-bayi itu.Dilihat dari hubungan keluarga, Tiantian adalah bibi kecil dari para bayi itu.
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 423: Manfaatkan Waktu Sebaik-baiknya

"Memalukan apa? Apa setelah menerima gaji bulanan, kamu akan berkeliling menceritakannya ke semua orang?" Sun Dashan angkat bicara. "Kalau sudah diberi, terima saja, jangan terlalu banyak berpikir. Urus anak-anak seperti biasa, dan jangan merasa sungkan.""Betul, jangan merasa sungkan," tambah Feng Aizhen. "Kami semua merasa tenang kalau kamu yang membantu menjaga anak-anak. Siang hari aku dan Liyun bisa datang membantu, malamnya ada Maimiao dan Chenfei.".....Ibu Qiqiao: "....."Setelah diyakinkan cukup lama oleh pasangan suami istri itu, akhirnya ibu Qiqiao setuju.Namun, dia masih merasa bahwa 20 yuan itu terlalu banyak. Dia sendiri tidak kekurangan uang, jadi dia berkata, "Kalau memang harus diberi uang, berikan saja 10 yuan sebagai tanda terima kasih, jangan terlalu banyak membebani mereka."Sun Dashan juga tidak ingin Jiang Xi terlalu terbebani, tetapi menurutnya 10 yuan terlalu sedikit. Maka dia menjawab santai, "Masalah uang nanti k
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 424: Ulang Tahun Pertama

Ciumannya kembali mendarat, membuat Jiang Xi pusing tujuh keliling.Jiang Xi seperti daun terapung, terombang-ambing di tengah lautan.Sama seperti sebelum hamil, mereka tidak perlu khawatir tentang alat kontrasepsi. Tapi yang dia maksud "memanfaatkan waktu" ini, kenapa rasanya waktunya begitu lama?Di saat-saat krusial, terdengar suara tangisan bayi.Refleks, tubuh Jiang Xi langsung menegang, ia buru-buru mendorongnya. Sayangnya, dorongannya sia-sia.Ye Chenfei memasang telinga, mendengarkan sebentar, lalu menunduk dan berkata, “Jangan khawatir, kita lanjutkan saja.”Jiang Xi: “……”Meski tubuhnya ada di sini, pikirannya sudah melayang ke kamar sebelah.Karena itu, akhirnya momen mereka pun tidak sempurna.Setelah membersihkan dirinya, Jiang Xi bersiap pergi ke kamar anak-anak, tapi tangisan bayi sudah berhenti.Ye Chenfei menariknya kembali, memandang rona merah di sudut mata
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 425: Menguji Pengasuh Baru

Saat enam bayi yang genap berusia satu tahun duduk berjajar, mereka terlihat hampir tidak ada bedanya. Semua itu berkat usaha ibu Qiqiao yang terus-menerus membuat berbagai macam menu makanan tambahan untuk keempat kakak laki-lakinya.Enam pasang mata bulat saling melirik dengan bingung, sama sekali tidak mengerti kenapa ada begitu banyak barang diletakkan di lantai di depan mereka.Jiang Xi berjongkok dan berkata, “Ayo, pilih apa yang kalian suka.”Anak-anak itu memahami kalimat ini. Mereka mulai berkeliling di antara tumpukan barang, merasa bingung karena terlalu banyak pilihan.Berbeda dengan mereka yang santai, para penonton justru tegang, terutama Jiang Xi dan Ye Chenfei.Ini bukan tentang takhayul, melainkan untuk melihat minat dan bakat anak-anak, sebagai gambaran masa depan dan kepribadian mereka.Anak kedua, Yunfan, menjadi yang pertama bergerak. Dia memilih sebuah penggaris.Semua orang mengira dia hanya penasaran dan akan m
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 426: Membuat Orang Tidak Nyaman

Ketika Jiang Xi tidak ada di rumah, Ibu Qiqiao tetap menjaga anak-anak seperti biasa. Namun, anak-anak tampak tidak terbiasa tanpa kehadiran Jiang Xi.Satu anak mulai menangis, diikuti yang lain hingga semuanya menangis. Hanya Jiao Jiao yang tetap tenang bermain dengan mainannya sendiri.Ibu Qiqiao menggendong dua anak untuk menenangkan mereka, sementara Xinghua dan Bai Ying masing-masing juga menggendong satu anak. Namun, karena anak-anak tidak terlalu akrab dengan keduanya, mereka malah menangis lebih keras saat digendong.Jiang Xi hampir tidak tahan untuk langsung muncul saat itu juga.Bai Ying kemudian menyarankan, “Bagaimana kalau kita bawa mereka keluar bermain sebentar? Cari tempat yang banyak orang.”“Itu ide bagus, bawa mereka dengan kereta dorong,” jawab Ibu Qiqiao. Mereka lalu meletakkan semua anak di kereta bayi, termasuk Jiao Jiao yang ikut dinaikkan.Ibu Qiqiao menenangkan mereka, “Nenek akan bawa
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 427: Ibu Qiqiao Pergi

“Lima yuan? Bermimpi saja kamu!”Ibu Qiqiao sudah tidak bisa menahan diri lagi. Dia melayangkan tamparan keras ke wajah Xinghua!“Xinghua, manusia butuh harga diri seperti halnya pohon butuh kulit. Kamu baru bekerja beberapa hari saja sudah melakukan hal seperti ini. Bagaimana kamu masih punya muka untuk meminta uang?”Xinghua bertubuh besar. Tadi dia tidak berani melawan karena merasa bersalah. Tetapi setelah ditampar lagi oleh ibu Qiqiao, dia mulai melawan, mencoba menyerang balik ibu Qiqiao.Namun, Jiang Xi segera mendorongnya menjauh.“Sudah cukup! Baju yang kamu robek saja harganya lebih dari lima yuan. Kamu mau ganti rugi atau tidak?”Xinghua tertegun. “Apa? Baju yang robek? Kamu mengarang cerita!”“Kamu benar-benar tidak tahu malu!” Jiang Xi mengarahkan mereka ke depan pintu kamar. Dia membuka pintu tetapi tidak membiarkan mereka masuk. Dia menunjuk ke pakaian yang ada
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 428: Mengapa Mencari Istri untukku?

Jiang Xi kembali memasukkan uang itu ke dalam saku ibu Qiqiao dan menahan tangannya. “Bibi, kalau bibi benar-benar sayang pada anak-anak ini, terimalah uang ini. Jangan lagi menolak, kalau tidak hati aku tidak akan tenang.”“Baiklah, aku terima.” Ibu Qiqiao akhirnya setuju.Setelah pulang, dia membawa semua barang yang masih bisa digunakan dan makanan dari rumahnya. Dia dan suaminya, ayah Qiqiao, mungkin tidak akan bisa kembali lagi setelah pergi kali ini.Setelah melahirkan nanti, Qiqiao dan Zhaoyang pasti tidak punya waktu untuk mengurus bayi mereka sendiri. Jadi, pasangan tua itu jelas masih dibutuhkan untuk membantu.He Chunhua jelas tidak bisa diandalkan. Di rumah, anak-anaknya banyak, urusannya juga tak kalah banyak. Karena itu, pasangan tua ini pergi ke tempat Qiqiao sekaligus untuk memastikan mereka memiliki tempat tinggal yang nyaman di hari tua.Ye Chenfei bahkan sengaja mengambil cuti sehari untuk mengantar mereka
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 429: Pemulihan Ujian Masuk Perguruan Tinggi

Sepanjang jalan, Tianci terus bimbang apakah harus menceritakan perasaannya kepada Jiang Xi. Namun, setelah mendengar pertanyaan itu, ia kembali tak tahu bagaimana harus memulai. Tangan yang memegang rumput kering hampir mencabut semuanya.Jiang Xi bertanya lagi, “Apa kamu sudah punya seseorang yang kamu sukai?”Tianci tiba-tiba mendongak, memandangnya dengan tak percaya. “Kenapa kakak tahu?”Jiang Xi kini semakin yakin. “Gerak-gerikmu sudah menunjukkan semuanya. Jujur saja, siapa yang kamu suka? Apa yang membuatmu sulit mengatakannya?”Tianci tak menyangka perasaannya begitu mudah terbaca. Setelah berpikir sejenak, ia berkata pelan, “Pan... Pan’er.”“Pan’er?” Jiang Xi terkejut. “Jangan bercanda! Pan’er baru saja menikah. Kalau kamu menyukainya, kenapa tidak dari dulu? Sadarkan dirimu, jangan sampai bertindak gegabah!”“Kak, aku tidak bercanda.&rd
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 430: Surat Pengumuman

Ujian masuk universitas itu kejam, dan kenyataan pun sama kejamnya.Jiang Xi bahkan lebih gugup daripada mereka yang ikut ujian. Di rumah, dia tidak bisa tenang, duduk pun tidak nyaman. Mereka tidak punya keberuntungan istimewa, semuanya hanya mengandalkan kecerdasan mereka sendiri.Apa yang perlu dia dorong selama ini sudah dia lakukan. Semua poin penting yang kemungkinan besar akan keluar di ujian sudah dia suruh hafalkan. Kalau bukan karena pernah berperan dalam drama tentang ujian masuk universitas di masa lalu, dia mungkin tidak akan tahu soal-soal seperti apa yang biasanya keluar.Dia sudah melakukan yang terbaik. Tapi soal seberapa banyak yang bisa mereka ingat dan sejauh mana kemampuan mereka, dia benar-benar tidak tahu.Keluarga Sun juga merasakan kegugupan yang sama.Feng Aizhen dan Qiao Liyun, setelah sarapan, datang ke rumah Jiang Xi. Mereka membantu mengurus anak-anak sambil mengobrol tentang berbagai hal untuk menghabiskan waktu.
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more
PREV
1
...
4142434445
...
47
DMCA.com Protection Status