Semua Bab Petani Sukses: Bab 11 - Bab 20

61 Bab

Bab 11 Gadis 'Granat'

Saat Tuan Muda Maulana menyadari bahwa Wayan telah mengenalinya, hal pertama yang dia lakukan adalah menoleh ke arah Amanda Santika. Dia ingin tahu bagaimana reaksi gadis itu ketika dia mengetahui bahwa dia adalah Tuan Muda Maulana yang terkenal sebagai pengusaha sukses di kota ini.“Aku ingin tahu apa ekspresi wanita ini ketika dia tahu siapa aku sebenarnya,” ucap Maulana di dalam hatinya sambil melirik ke arah Amanda Santika dan menunggu responnya. Hasilnya cukup mengecewakannya, Amanda Santika hanya menatapnya dengan tatapan kebingungan.Orang biasa yang tidak memiliki latar belakang penting apa pun seperti Amanda Santika tidak tahu apa-apa tentang orang-orang konglomerat kelas atas di kota ini. Amanda Santika hanya memandang Maulana dengan ekspresi kebingungan seperti tidak percaya. Lalu dia berbalik untuk melihat Wayan sebelum kembali ke Maulana.Tuan Muda Maulana mengerutkan bibirnya dan memperlihatkan senyuman jahat ke arah Wayan lalu berkata, "Nona Wayan, apakah kamu ingin me
Baca selengkapnya

Bab 12 Runtuhnya Perusahaan

Melihat ekspresi bingung Amanda Santika, Maulana mengangkat alisnya dan tersenyum manis lalu berkata, "Jangan terlalu bingung, kamu adalah gadis ‘granat’ milikku!"Amanda Santika memiliki sifat yang disukai Maulana. Namun, karena Tuan Muda Maulana ada di sisinya, Amanda Santika tidak ingin berdebat dengannya. Tapi itu tidak berarti dia bisa memanggilnya apapun yang dia mau.Amanda Santika menarik otot wajahnya lalu tersenyum hangat tapi palsu dan kemudian dia berkata, "Haruskah saya berterima kasih kepada Tuan Muda Maulana karena telah mewariskan nama panggilan ini kepada saya?"Namun di dalam hatinya Amanda Santika berkelit, “Gadis ‘granat’, apa yang membuatnya memanggil diriku dengan panggilan itu?”Jika Amanda Santika memiliki kepribadian yang meledak-ledak, dia tidak akan mudah tertipu begitu parah oleh Raiden di kehidupan sebelumnya. Dia tidak akan kehilangan nama baiknya dan bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri.Amanda Santika melirik Maulana dengan curiga. Dia menarik seor
Baca selengkapnya

Bab 13 Latar Belakang Maulana Ibrahim

Saat kata-kata itu keluar dari mulut Wayan Indriyani, suasana menjadi tegang. Banyak karyawan yang menonton bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Semua orang memandang pria yang dibawa oleh Amanda Santika dengan tercengang seolah-olah tidak percaya.Ini berarti pria itu benar-benar Tuan Maulana Ibrahim, seorang konglomerat muda paling berpengaruh di Kota ini. Selain latar belakangnya seorang konglomerat, Maulana Ibrahim juga sangat tampan dan memiliki tubuh sempurna yang dapat menyaingi model pria. Selain itu, dia baru berusia 28 tahun. Bahkan di usianya yang masih muda, Maulana Ibrahim sudah menjadi pengusaha ulung di Kota ini. Dia adalah orang terkaya di Kota ini dan bahkan masuk dalam peringkat kekayaan global. Tuan Muda Maulana adalah impian setiap sosialita di Kota ini.Maulana Ibrahim memiliki reputasi sebagai seorang penggoda wanita, tapi dia bukan orang yang kasar.Semua pasangan wanitanya bersedia menjadi teman. Saat mereka bersama Tuan Muda Maulana, mereka akan diper
Baca selengkapnya

Bab 14 Pembalasan

"Gadis ‘granat’?" Ketika semua orang yang menonton kerusuhan ini mendengar nama panggilan Tuan Muda Maulana untuk Amanda Santika, mereka yang menatap Amanda Santika dengan tatapan keheranan. Bahkan kepala Amanda Santika sedikit menunduk karena tersipu dan wajahnya memerah merona seperti tomat.Jika semua karyawan Grup Solusi Sinergi mendeskripsikan Amanda Santika, mereka akan menggunakan kata-kata seperti pemalu, rapuh, lemah, dan mudah sekali diintimidasi. “Jadi apa alasan Tuan Muda Maulana menggunakan panggilan gadis ‘granat’ untuk Amanda Santika?” ucap salah satu karyawan dengan penasaran.Amanda Santika menoleh ke Maulana Ibrahim, yang sepertinya telah berubah menjadi orang yang berbeda. Dia memutar matanya dan berkata, "Tuan Muda Maulana, Nona Wayan ingin meminta maaf kepada Anda. Apakah Anda memaafkannya?"Maulana Ibrahim hanya mengangkat bahu dan berkata, "Nanti saja untuk masalah itu, dan kita bisa bicara sekarang. Itu adalah hal yang terpisah!" Maulana Ibrahim tidak menatap W
Baca selengkapnya

Bab 15 Raiden Bermuka Dua

Setelah Amanda Santika selesai berbicara, semuanya menjadi sunyi kembali. Setiap orang yang menonton kerusuhan ini memiliki ekspresi berbeda-beda. Ada yang terkejut, marah bahkan bahagia ketika mereka mengetahui Amanda Santika akan memutuskan hubungannya dengan Raiden. Jika Amanda Santika membuat pernyataan ini tanpa Tuan Muda Maulana di sisinya, mungkin tidak saja dia akan di cap sebagai wanita tak tahu diri. Lalu bagaimana jika Raiden dan Wayan Indriyani benar berselingkuh? Siapa yang berani menuding Wayan Indriyani? Dia adalah putri dari pemilik perusahaan Grup Solusi Sinergi!Faktanya, sebagian besar karyawan akan memihak Wayan Indriyani untuk menjatuhkan nama baik Amanda Santika karena pengkhianatan yang terjadi atas hubungannya dengan Raiden. Mereka meninilai kejadian ini adalah murni kesalahan Amanda Santika karena gagal bersaing dengan Wayan Indriyani.Namun, ketika Amanda Santika mendapat dukungan Tuan Muda Maulana, segalanya menjadi sangat berbeda. Amanda Santika menjadi mem
Baca selengkapnya

Bab 16 Keputusan Berada di Tangan Amanda Santika

Raiden marah karena ditampar pipinya oleh dua wanita berturut-turut. Terlebih lagi, dia sudah menyimpan banyak amarah.Dia mengusap tangannya dan membalas tamparan pada Wayan Indriyani.“Plak!” suara nyaring dari balasan tamparan Raiden ke pipi Wayan Indriyani. Raiden menghardik, "Brengsek! Bukankah kamu yang merayuku untuk menjebak Amanda Santika? kamu menawari aku kekuasaan dan uang!"Wayan Indriyani merasa terhina. Wajahnya memerah karena amarah yang memuncak. Dia mengertakkan gigi dan mengutuk, "Raiden! Dasar pria tak tahu malu! Jika kamu benar-benar mencintai Amanda Santika, kamu tidak akan menyerah pada rayuanku. Dasar pria bermuka dua! Pada akhirnya, kamulah yang munafik, dan serakah untuk mendapatkan semuanya. Kenapa kamu selalu menyalahkan diriku atas rencana busukmu itu?"Semua orang memandang Raiden dan Wayan Indriyani. Pasangan itu saling menyerang."Wah wah wah, apa yang kita miliki sekarang? Sebuah kebenaran perlahan terungkap ke permukaan," ucap Maulana Ibrahim sambil
Baca selengkapnya

Bab 17 Permintaan Maaf

Pada saat itu, Wayan Darma keluar dari lift. Dia mendengar ada sebuah keributan yang terjadi di perusahaannya dan bergegas menghampiri tempat kejadian tersebut. Wayan Darma tercengang setelah melihat Tuan Muda Maulana berada di perusahaannya dan dia berkata dengan tidak percaya, "Ba-Bagaimana ini bisa terjadi? Apa yang sebenarnya terjadi di sini?""Menurut Tuan Muda Maulana, akulah yang memutuskan apakah Maulana Corporation akan terus bekerja sama dengan Grup Solusi Sinergi atau tidak." Amanda Santika mengulangi penjelasannya. Dia bertanya kepada Wayan Darma sambil tersenyum tipis, "Ketua, apakah Anda masih berniat menuntut saya?"“Astaga apa yang sebenarnya Wayan Indriyani lakukan hingga Tuan Muda Maulana ada di sini dengan ekspresi yang sangat marah?” ucap Wayan Darma di dalam hatinya. Ekspresi Wayan Darma berubah. Dia bertanya dengan bingung, "Tuan Muda Maulana?" Wayan Darma melihat sekeliling dan akhirnya menemukan seorang pria tampan berjas biasa di depan orang banyak. Maulana
Baca selengkapnya

Bab 18 Ganti Rugi

Namun, Amanda Santika tampaknya tidak puas. Matanya sangat dingin. Dia tidak mengeluarkan suara. Adegan itu tiba-tiba menjadi sunyi.Wayan Indriyani menggigit bibir bawahnya erat-erat. Wajahnya yang lebih rendah diukir dengan kebencian. Dia belum pernah meminta maaf kepada orang lain sebelumnya. Namun hari ini, dia dipermalukan dan ditampar di depan umum.Wayan Darma terbatuk ringan. Wayan Indriyani menerima sinyalnya. Dia menggigit bibirnya dan mengulangi dengan enggan, "Maaf, Nona Amanda!"Amanda Santika akhirnya berbicara. Dia menyeringai dan bertanya, "Apakah kamu benar-benar minta maaf? Selain itu, Nona Wayan, apakah menurut kamu permintaan maaf yang sederhana dapat menghapus perbuatan kamu terhadap aku? Apakah kamu mengharapkan aku memaafkan kamu dengan kata 'maaf'? Maaf, tapi kata-katamu tidak berarti apa-apa bagiku."Wayan Indriyani langsung ingin meledak. Kemarahan melonjak dalam dirinya. Dia sangat marah dan hampir berteriak ketika ayahnya tersenyum dan menyela. "Nona Amanda
Baca selengkapnya

Bab 19 Syarat Kedua

Wayan Darma bertanya dengan suara tegas, "Nona Amanda, bisakah kita membicarakan syarat kedua sekarang?"Amanda Santika mengangguk, "Tentu saja!"Semua orang menajamkan telinga, ingin mendengar syarat kedua. Tidak ada yang lebih buruk daripada meminta lima miliar rupiah, bukan?Amanda Santika memandang Raiden, yang marah, terluka, dan kecewa. Dan kemudian pandangannya beralih ke Wayan Indriyani, yang wajahnya bengkak dan memar kemerahan. Rambut wanita itu berantakan dan kini wajah sangat murung.Maulana Ibrahim juga memperhatikan tatapan licik di mata Amanda Santika. Dia segera mengangkat alisnya. Dia juga sangat penasaran dan berkata di dalam hatinya, “Aku penasaran dengan syarat kedua ini?”Amanda Santika tiba-tiba berkomentar, "Ketua, kudengar Raiden dan Nona Wayan sudah menetapkan tanggal pernikahan. Mereka akan bertunangan setengah bulan lagi, bukan?"Pada saat itu, Wayan Darma telah kehilangan semua harapan pada Raiden. Tentu saja, dia tidak akan menyetujui pertunangan tersebut.
Baca selengkapnya

Bab 20 Akuisisi Perusahaan

Wayan Darma menyela rayuannya dan bertanya, "Nona Amanda, saya sudah memenuhi kedua persyaratan Anda. Sekarang bisakah Anda meminta Tuan Muda Maulana untuk melanjutkan kerja sama antara Maulana Corporation dan Grup Solusi Sinergi?"Amanda Santika tersenyum dan berkata, "Ketua, mengapa kamu begitu cemas?" Dia berhenti dan menatap Wayan Darma dengan senyuman ambigu sebelum melanjutkan, "Memang benar kamu telah memberiku lima miliar rupiah dan menyetujui pernikahan antara Raiden dan Wayan Indriyani. Aku perlu melihat mereka menikah secara langsung dengan mataku sendiri. Apakah Anda mengerti?"Wayan Darma jengkel. Dia melolong, "Baiklah, saya akan mengirim mereka ke Kantor Urusan Agama untuk mendaftarkan pernikahan mereka. Apakah Anda akan puas?"Tuan Muda Maulana berkata, "Anda tidak perlu pergi ke Kantor Urusan Agama."Begitu dia mengatakan itu, wajah mereka menjadi pucat, dan ketakutan mereka bertambah."Tuan Muda Maulana, kenapa?" Wayan Darma bertanya dengan hati-hati. “Apakah dia aka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status