All Chapters of Cinta Tak Berbalas: Aku Ingin Cerai Darimu!: Chapter 311 - Chapter 320

477 Chapters

Bab 314. Mengunjungi Papa Puzzle

Sepanjang jalan, Nayla menatap keluar jendela dengan pikiran yang melayang jauh, mencoba mencari ketenangan di tengah kekacauan emosional yang melanda hidupnya.Keheningan tercipta di dalam mobil, Michael berusaha membuka topik pembicaraan, tetapi Nayla terlihat tidak tertarik untuk menjawab terlalu banyak."Bagaimana bila kita singgah ke toko untuk membeli puzzle sebentar?" tanya Michael."Terserah, tapi puzzle Joen sudah banyak sekali," sahut Nayla dengan singkat. Wanita itu lebih memilih segera sampai di rumah daripada singgah untuk membeli sesuatu."Apakah kamu lapar? Bagaimana kita membeli cemilan atau es krim?"Nayla menggeleng pelan dan menghela napas dengan berat.Akhirnya Michael merasa kalah dan meneruskan perjalanan tanpa berniat berbicara lebih banyak lagi.Meskipun keputusasaan dan kesedihan masih membebani hati Nayla, dia berusaha untuk tetap kuat demi Joen dan untuk dirinya sendiri.Michael, di sisi lain, berusah
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 315. Mengantar dia kembali ke kamar

Dia terlalu tenggelam dalam percakapan, senyumnya penuh kemenangan saat dia melaporkan kepada Kayla tentang pencapaiannya.“Kayla, kamu tahu, aku benar-benar berpikir bahwa semua ini bisa membantuku,” kata Sefia dengan nada ceria. “Zavier benar-benar percaya padaku sekarang.”Kayla menjawab dengan nada antusias, “Itu hebat, Sefia. Jadi, kamu benar-benar berhasil meyakinkan dia?”Sefia tertawa pelan. “Tentu saja. Aku harus menjaga penampilanku di hadapan Zavier agar dia tetap merasa aku yang selalu ada untuknya.”Di saat itulah, Joen menggerakkan kursi roda ke dalam kamar dengan dibantu oleh perawat. Dengan penuh tekad dan semangat anak kecil, dia memasuki ruangan dengan perlahan, matanya mencari sosok yang sangat dirindukannya.Melihat Zavier terbaring di ranjang, Joen segera mengenali ayahnya meskipun dalam kondisi yang kurang ideal.“Papa Puzzle!” Joen berseru dengan nada penuh ha
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 316. Memanggil Pengacara

“Tapi, ini waktunya untuk kembali ke kamarmu. Papa butuh istirahat dan kamu juga.”Joen menatap Sefia dengan mata sedih. “Tapi aku belum selesai berbicara dengan Papa.”Zavier menatap Joen dengan penuh kasih sayang. “Joen, sayang. Kamu harus kembali sekarang. Tapi ingat, Papa selalu berpikir tentangmu dan akan segera sembuh.”Joen mengangguk perlahan, walaupun air mata hampir jatuh dari matanya. “Baiklah, Papa. Aku akan kembali. Tapi tolong cepat sembuh, ya?”Zavier mengangguk dengan penuh harapan. “Aku akan berusaha. Terima kasih sudah datang, sayang.”Sesaat kemudian, seorang perawat masuk ke dalam ruangan Zavier.Perawat dengan lembut memindahkan Joen kembali ke kursi rodanya dan membantunya keluar dari kamar. Joen menoleh sekali lagi ke arah ayahnya sebelum pintu kamar ditutup.Zavier, terbaring di ranjang, menatap pintu dengan rasa haru dan kerinduan yang mendalam. Dia m
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 317. Nayla pingsan

"Iya. Aku akan menyuruh Mando untuk melanjutkan prosesnya. Dia akan mengantarkan dokumen yang dibutuhkan. Wanita itu sudah menandatanganinya sejak lama.""Jadi mengapa kamu belum memprosesnya juga? Bukankah kalian hanya perlu menghadiri persidangan?"Zavier mengangguk kecil dengan senyum penuh misteri meskipun Pak Adrian tidak dapat melihatnya.Bagaimana mungkin dia meninggalkan rasa ego yang tinggi dan mengatakan bahwa dia tidak siap untuk bercerai dengan Nayla. Setidaknya sampai hari ini. Dia merasa harus memiliki kembali anaknya.Joen akan menjadi sempurna di bawah hak asuh yang dia miliki. Membayangkan Michael menjadi ayah bagi Joen membuatnya mulai marah dan kesal.“Aku siap. Aku ingin melakukan apa pun untuk memastikan Joen bisa bersama denganku," ucap Zavier sesaat kemudian.Sementara itu, Nayla, yang belum sepenuhnya sadar tentang keputusan Zavier, sedang menjalani rutinitasnya sehari-hari dengan penuh kesedihan. Michael yang s
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Bab 318. Perang!

Pagi hari menyambut Nayla dengan cahaya lembut yang meresap melalui tirai kamar. Saat ia perlahan membuka matanya, rasa pusing yang mengganggu mulai mereda, dan ia menyadari bahwa dirinya terbaring di tempat tidur.Ruangan itu terasa tenang, kecuali suara lembut dari napas seseorang yang ada di dekatnya. Nayla berusaha bangkit, merasa sakit di tangannya karena jarum infus dan ketika matanya terbuka sepenuhnya, ia melihat Michael duduk di kursi samping tempat tidur, wajahnya terlihat khawatir namun penuh kasih.Nayla terkejut melihat Michael di sana. Sepertinya pria itu menjaganya sepanjang malam. “Michael?” suaranya masih serak dan lemah. “Apa yang terjadi?”Michael segera berdiri dan meraih tangan Nayla dengan lembut. “Kamu akhirnya sadar. Kamu pingsan semalam setelah mendengar berita semua tentang Zavier. Aku khawatir sekali,” katanya dengan nada lembut, mencoba menenangkan Nayla."Bagaimana perasaanmu sekarang?"
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Bab 319. Sefia kembali mengambil segalanya

Nayla mengangguk, merasa lebih tenang mendengar dukungan Michael. “Terima kasih, Michael. Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu. Aku ingin memastikan Joen mendapatkan perlindungan yang terbaik. Kita akan memenangkan pertempuran ini!”Michael tersenyum. “Nah, ini baru benar. Kita akan memastikan itu. Jangan khawatir, Nayla. Kita akan mencari solusi terbaik untuk Joen. Aku percaya kita bisa melewati ini semua bersama.”"Lihat Nadira, dia juga sedang berjuang bersama dengan keponakanmu. Kamu tidak boleh kalah karena Joen ditakdirkan mengenal Ayahnya tetapi dia tetap milik Ibunya, mengerti?"Nayla mengangguk, merasakan rasa lega yang mendalam. Michael telah memberikan dukungan dan pengertian yang sangat berarti baginya. Ia menyadari betapa berartinya memiliki teman sejati di tengah-tengah kesulitan ini. Dan meskipun ia tahu bahwa perasaan Michael tidak dapat terbalas, ia tetap merasa bersyukur atas kehadiran dan dukungan yang tulus.Be
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Bab 320. Joen pergi

Joen mengangguk dengan penuh kepatuhan, meskipun rasa sedih di matanya tampak jelas. “Baik, Tante.”Joen dengan antusias menceritakan tentang mimpinya. Papa dan Mamanya bersama mereka dalam sebuah taman yang indah. Sebuah mimpi yang biasa aja, namun perkataan Joen membuat hati Zavier berdesir. Dia ingin sekali mimpi itu menjadi nyata, tetapi melihat keadaan hubungan mereka saat ini, semuanya menjadi tidak mungkin."Nanti kalau Papa Puzzle sudah sembuh, kita piknik bersama dengan Mama ya? Seperti mimpi Joen," ucap Joen dengan lugu.Zavier mengangguk dengan terpaksa, menyadari tidak ingin membuat putrinya kecewa dengan penolakan. Gadis kecil itu pasti tidak tahu menahu bagaimana hubungan dia dengan Nayla saat ini.Setelah sejenak bertemu, Joen akhirnya diantar kembali ke kamarnya oleh perawat yang dipanggil oleh Sefia. Zavier, dengan hati yang penuh perasaan, melihat anaknya pergi dengan rasa haru yang mendalam. “Joen... hati-hati ya, saya
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 321. Joen dan Zavier

Petugas rumah sakit mengangguk. “Ya, dia meninggalkan rumah sakit dengan semua izin yang diperlukan. Kami tidak bisa menghentikannya.”"Dia membawa pengacara dan mereka membahas masalah hukum. Pihak Rumah Sakit tidak ingin terlibat terlalu dalam hal ini.""Ini juga Rumah Sakit milik Abraham," lanjut petugas rumah sakit tersebut dengan berat hati."Apa?!""A-aku beli Rumah Sakit ini!" geram Nayla dengan suara bergetar karena marah. Dia kalah sekali lagi oleh Zavier.Mendengar itu, pelayan yang diutus menjaga Nayla segera menarik tangannya, "Nyonya, ingat kata dokter. Anda harus menjaga tingkat stress Anda atau Anda akan pingsan sekali lagi!""Stress! Ya, aku marah!"Nayla duduk di kursi besi panjang dengan napas menderu-deru.Nayla merasa campur aduk antara marah dan khawatir. Dia segera mencoba menghubungi Michael, yang sedang berada di kantor, untuk memberitahukan situasi terbaru.“Michael, kamu tidak
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 322. Kesempatan bertemu

Zavier duduk di kursi yang disediakan, berusaha untuk membuat dirinya lebih nyaman. “Kami pindah ke sini agar kita bisa lebih dekat dan memiliki tempat yang nyaman untuk kita berdua. Aku tahu ini mungkin terasa berbeda, tapi aku ingin kamu tahu bahwa ini adalah tempat di mana kita bisa mulai baru. Dan yang terpenting, kita bisa bersama-sama.”"Lalu Mama?""Hmm, Mama akan menyusul sesudah ini." Zavier mengelus lembut rambut Joen.Joen berhenti sejenak dari menyusun puzzle dan melihat ke arah ayahnya dengan penuh perhatian. “Tapi, Tante Sefia? Bagaimana dengan Tante? Dia tidak boleh kemari, dia galak sekali.”Joen mengkerucutkan bibirnya tanda tidak suka."Dia tidak akan kemari, Sayang."Joen mengangguk dengan senyum penuh kemenangan, "tapi Mama pasti akan datang sebentar lagi, bukan?"Zavier menghela napas, merasa berat untuk menjelaskan situasi tersebut. “Mama dan Papa sedang menghadapi beberapa masalah,
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 323. Joen dan Fernando

Nayla memutuskan untuk mengunjungi rumah sakit langsung untuk berbicara dengan Zavier secara pribadi.Dia meninggalkan rumah dengan penuh harapan bahwa mungkin, hanya mungkin, dia bisa mendapatkan waktu untuk berbicara dengan Zavier dan mencari solusi bersama.Sesampainya di rumah sakit, Nayla dengan cepat menuju ke ruang rawat inap Zavier, dimana pria itu harus melakukan serangkaian test di kepalanya. Namun, ketika dia tiba di sana, dia mendapati bahwa Zavier telah menolak semua kunjungan dan permintaan untuk bertemu. Petugas rumah sakit memberitahunya dengan nada penuh penyesalan.“Maaf, Nyonya Nayla,” kata seorang petugas rumah sakit, “Tuan Zavier tidak menerima tamu saat ini dan juga tidak menjawab telepon atau pesan. Kami tidak dapat memaksa dia untuk bertemu dengan siapa pun.”Nayla merasakan hatinya hancur mendengar kabar tersebut. Dia mencoba bersikap tenang meskipun rasa frustasi dan kekhawatiran menghantui pikirannya. &ld
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
48
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status