Joen mengangguk dengan penuh kepatuhan, meskipun rasa sedih di matanya tampak jelas. “Baik, Tante.”Joen dengan antusias menceritakan tentang mimpinya. Papa dan Mamanya bersama mereka dalam sebuah taman yang indah. Sebuah mimpi yang biasa aja, namun perkataan Joen membuat hati Zavier berdesir. Dia ingin sekali mimpi itu menjadi nyata, tetapi melihat keadaan hubungan mereka saat ini, semuanya menjadi tidak mungkin."Nanti kalau Papa Puzzle sudah sembuh, kita piknik bersama dengan Mama ya? Seperti mimpi Joen," ucap Joen dengan lugu.Zavier mengangguk dengan terpaksa, menyadari tidak ingin membuat putrinya kecewa dengan penolakan. Gadis kecil itu pasti tidak tahu menahu bagaimana hubungan dia dengan Nayla saat ini.Setelah sejenak bertemu, Joen akhirnya diantar kembali ke kamarnya oleh perawat yang dipanggil oleh Sefia. Zavier, dengan hati yang penuh perasaan, melihat anaknya pergi dengan rasa haru yang mendalam. “Joen... hati-hati ya, saya
Last Updated : 2024-08-17 Read more