Amira hanya mengangguk, tidak ada banyak kata yang keluar darinya. Dia tahu apa yang ingin dikatakan Laura, tapi hatinya belum sepenuhnya siap mendengar.Setelah sesaat terdiam, Laura mulai berbicara lagi, kali ini suaranya terdengar lebih pelan, seperti menahan rasa sakit yang terus menggerogoti tubuhnya. "Mira, aku minta maaf... maaf atas semua yang sudah terjadi di masa lalu. Aku tahu, aku salah sudah merebut Irfan darimu. Aku menyesal. Tapi yang lebih penting, aku ingin mengucapkan terima kasih. Terima kasih karena kamu masih mau membantuku, bahkan di saat aku tak pantas mendapatkan itu."Amira terdiam, hatinya bergejolak. Kenangan tentang pernikahannya yang hancur bersama Irfan, pengkhianatan yang Laura lakukan, semuanya terasa kembali. Tapi, di depan matanya sekarang, Laura bukanlah wanita yang merebut kebahagiaannya. Laura adalah seseorang yang sekarat, penuh penyesalan."Aku memaafkanmu, Laura, aku udah ikhlas," kata Amira akhirnya, suaranya lirih namun tegas. "Apa yang sudah
Last Updated : 2024-10-06 Read more