Ketika Azril sedang melakukan rapat, ponselnya berdering. Setelah beberapa puluh menit, ia baru bisa melihat ponselnya dan siapa yang mengirimkan pesan. Azril tersenyum kecut ketika melihat pesan itu dari Adrian. Namun, untung saja Haris melihat hal itu, jadi dia akan membantu Adrian agar Azril mau melihat videonya. "Siapa? Kok wajahnya ditekuk begitu?" Harus berpura-pura tidak tahu. "Bukan orang penting, malas kalau orang ini mulai melewati batas." Azril handak mematikan ponselnya, tetapi Haris segera merebutnya. "Dari siapa sih ini? Jangan-jangan Devina?" Harus berusaha untuk mengalihkan."Bukan dia!" Azril menggeleng cepat. Belum sempat Azril mengatakan siapa yang menelponnya, Haris sudah lebih dulu membukanya. "Wah, sebuah video. Siapa tahu ini penting." Haris langsung menyimpan ponsel itu di depan Azril di sandarkan ke tumpukan berkas dan dia pun duduk di sampingnya. Mereka menonton video tentang Nafisah dengan suara yang jelas terdengar. "Apa? Tidak mungkin kalau ini a
Baca selengkapnya