Semua Bab MENANTU JENDERAL NAGA EMAS: Bab 181 - Bab 190
195 Bab
181. Lennox di mata putra Mike Ali
“Aku Alex Luther. Kerabat Neilson.”Leon mencoba mengingat-ingat, tapi sepertinya dia memang tidak tahu. “Entah. Mungkin aku lupa. Oh, Terima kasih Alex. Aku berhutang budi pada mu dan juga pada Neilson. Kalau tidak ada kalian berdua, bisa jadi aku mati tadi.”“Ini sudah jadi tugasku. Diamlah di sini sementara waktu, Leon. Kami akan berperang melawan mereka.”Leon tahu seperti apa keganasan Lox. Karena dia tidak mau Spectra kalah, dia bermaksud membantu. “Aku akan mengirimkan pasukan Black Horns ke sini. Sekalian aku mau balas dendam karena mereka sudah kurang ajar padaku.”Namun, jika seandainya Leon meminta bantuan pada Lennox, dia tidak akan dipedulikan. Lennox tidak akan menuruti apa kata Leon. Justru, Lennox akan senang jika Leon mati. Begitulah realitanya. Meski begitu, Alexander tidak butuh bantuan apa pun. “Biarkan perang ini terjadi antara Spectra dan Lox. Tidak ada pihak luar yang ikut campur. Lagi pula mereka tidak akan terima seandainya Black Horns ikut campur.”Leon cepa
Baca selengkapnya
182. Spectra vs Lox!!!
Akhirnya tibalah pasukan Spectra sebanyak lima belas orang. Sesuai perjanjian, jika Spectra menang, maka mereka boleh membawa Leon pulang. Sebaliknya, jika Spectra kalah, maka… Alexander bicara dengan lantang di tengah hamparan tanah Luas di hadapan belasan orang dari Lox. “Jika Spectra kalah, kalian akan dapat uang seratus ribu dollar!”Semua orang tercengang.Neilson menyenggol lengan Alexander dan berkata dengan sangat terkejut. “Seratus ribu dollar? Alex, serius? Itu jumlah yang sangat banyak!”“Biar aku yang membayar, jika kalah. Tapi, kita tidak akan pernah kalah. Tenang saja.”Sungguh ini adalah ide yang gila. Neilson berulang kali mengatakan untuk membatalkan kesepakatan tersebut. Namun, pendirian Alexander tidak goyah. Keputusan tetap sama. “Tidak masalah, Paman. Biar mereka semangat.”Sementara itu, Peter dan semua anggotanya rasanya mau mati kegirangan saat menerima tawaran yang sangat menggiurkan. Perlu waktu berapa lama mereka bekerja untuk mendapatkan seratus ribu do
Baca selengkapnya
183. Akibat sombong
Alexander paham bahwa ini merupakan pertarungan yang tidak berimbang. Setelah dengan cepat membaca situasi dan memprediksi kira-kira apa yang bakalan terjadi, dia menarik kesimpulan cerdas kalau kemungkinan terbesar Spectra akan hancur. Oleh sebab itu, dia telah mempersiapkan Plan B untuk berjaga-jaga seandainya prediksinya benar. Karena tidak mau ikut campur dengan cara turun langsung ke medan laga, Alexander cuma berdiri sambil bersandar di body mobil, menyaksikan pertempuran itu. Padahal, Neilson sempat berharap Alexander ikut bertarung, karena dengan itu akan mempermudah langkah Spectra dalam mengalahkan Lox. Dia sempat menanyakan kenapa Alexander tidak ikut bertarung, sementara Alexander hanya menjawab bahwa dirinya memang tidak mau ikut campur. Meski, dia rela bertaruh seratus ribu dollar. Lima belas orang dari Lox maju berbarengan dengan tangan kosong, dan lima belas orang dari Spectra pun juga maju. Sebagaimana perkelahian di jalanan, mereka tidak mengenal istilah seni bel
Baca selengkapnya
184. Spectra menang karena kehadiran militer
Pada saat Neilson dan Spectra sudah sangat tergencet dan terpojok, beruntung, Plan B Alexander berhasil terwujud. Dua mobil jip hitam berhenti tak jauh dari lapangan kosong itu, lalu total sepuluh orang dari militer pun turun. Alexander senyum dan membatin, ‘Kau datang tepat waktu, Farrell.’Jika orang suruhan Alexander tidak datang tepat waktu, Spectra pasti kalah, seperti apa yang diprediksi oleh Alexander sebelumya. “Hentikan!” pekik Farrell dengan sangat gagah perkasa. Melihat kehadiran militer di sana, Peter terhenyak dan tersedak air ludahnya sendiri. Sial, padahal dia dan Lox hampir pasti menang. Kenapa bisa ada militer yang mengacau? Menyebalkan! Terpaksa Lox melepaskan serangan dan mundur teratur karena takut melihat senapan laras panjang yang melekat di tangan para prajurit. Di waktu bersamaan, Spectra yang nyaris kalah dan bahkan mati, merasa terselamatkan karena kehadiran militer yang datang secara tiba-tiba. Neilson sangat kaget kenapa mereka bisa datang. Tidak
Baca selengkapnya
185. Garrix menolak Alexander
Pertempuran selesai. Namun, masih ada tanda tanya yang menggelayut di benak Neilson soal kenapa bisa Mayor Farrell datang bersama pasukan militer untuk menghajar Peter dan semua anggota Lox.Tidak cuma Neilson dan anak buahnya, tapi Leon juga sempat bingung kenapa bisa datang pertolongan tiba-tiba dari militer, padahal meskipun arena pertarungan di tanah lapang yang luas, keberadaan mereka cukup sulit terdeteksi, kecuali kalau ada laporan dari seseorang. Lantas, mereka pun bertanya-tanya tentang siapa yang telah melapor? Pertanyaan itu sulit terjawab. Lagi pula, ketika sedang berada di dalam perjalanan menuju Distrik 12, Alexander mengingatkan pada mereka untuk tidak mempermasalahkan hal itu. “Yang penting adalah Spectra sudah menang. Kita sudah mendapatkan apa yang kita inginkan. Leon sudah ada di sini dan kita tidak punya urusan apa pun lagi bersama Lox. Apa yang perlu dirisaukan?”Kendati begitu, Neilson merasa kurang puas saja rasanya. “Ajaib! Sungguh ajaib! Di saat kami terde
Baca selengkapnya
186. Minta bukti bahwa Alexander memang kuat
Selain karena status Alexander yang hina, Garrix tidak mau menghormati Alexander karena tentu saja dia barusan diperlakukan tidak sopan di hadapan semua orang. Dia sangat malu. Belum pernah sebelumnya ada orang yang berani menyepak gelas yang ada di tangannya. Menurutnya, itu sudah di luar batas kewajaran. “Dia tidak cuma rendahan, tapi tidak tahu sopan santun!” Garrix menggerutu, meluapkan kekesalannya. “Dia sangat pantas untuk dihajar!”Neilson pasang badan di hadapan Alexander. “Hentikan, Garrix! Apa kau ingin cacat seumur hidup seperti Letda Martin Scott? Jika kau berkelahi dengan Alex, kau pasti akan kalah walaupun kau punya tiga nyawa! Kau pasti diinjak-injak. Lebih baik kau menjauh!”Namun, Garrix tetap tidak terima. “Aku tidak percaya kalau dia pria kuat. Aku menantang dia berduel satu lawan satu dengan tangan kosong. Kalau dia memang tangguh dan kuat, bilang padanya terimalah tantangan dariku. Bagiku, dia tak lebih dari menantu pecundang yang selalu menyusahkan.”Sulit untuk
Baca selengkapnya
187. Lennox yang sebenarnya
Garrix melirik wajah Alexander dan kembali bicara dengan sangat jijik. “Entahlah. Sebelum ini Neilson tidak pernah adu mulut denganku. Dia selalu menempatkan aku pas berada di bawahnya. Dia selalu mengharumkan namaku di hadapan siapa pun. Tapi, begitu Alex Luther hadir, semuanya berubah!”Saat ini Neilson masih berada di tengah-tengah antara mereka. Benar, selama ini dia selalu meninggikan posisi Garrix di dalam kelompok. Baginya, Garrix bukan sekedar asisten, bahkan sudah seperti sahabat sekaligus penasehat, karena itu dia merasa kurang nyaman saat melihat Garrix kesal dan marah. “Garrix, tahan emosi mu! Aku bicara seperti ini demi kebaikan Spectra. Asal kau tahu, Alexander akan membawa kita pada Black Horns. Bukankah selama ini kau berkeinginan agar Spectra dapat bergabung bersama Black Horns?”Mendengar itu, Garrix terdiam dan termenung. Dia sering mengingatkan Neilson untuk tidak menyerah dalam melobi pihak Black Horns. Sarannya sudah terlalu banyak. Salah satu impiannya adalah
Baca selengkapnya
188. Beralih ke Plan lain
Tugas Alexander yang menginginkan Spectra bergabung dengan Black Horns tidak mungkin dibatalkan lantaran dia tidak mungkin ingkar janji sama Neilson. Hanya saja, sepertinya dia bakal mengubah jalannya rencana. Dia batal menyambangi markas Black Horns besok hari esok dan sebagai gantinya adalah Black Horns akan menemui dia. Pasalnya, baru saja Alexander menerima panggilan telepon dari Farrell. Isi percakapan tersebut berisi tentang bocornya rahasia kejahatan Lennox yang hendak menyiksa Alexander. Agen rahasia milik Alexander berhasil membocorkan rahasia tersebut sehingga Alexander segera merancang Plan lain. Sesuai informasi dari Farrell tersebut bahwa Gavin terlibat dalam perkara ini dan menjadi dalang utamanya. Mengetahui hal itu, Alexander tidak perlu heran karena dia pun tahu kalau Gavin memang dendam pada dirinya. Seandainya besok Alexander pergi sendirian ke markas Black Horns, bisa jadi dia akan mati, dan dia akan mati di hadapan Gavin. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi de
Baca selengkapnya
189. Black Horns tiba di markas Spectra
Meski pada awalnya sempat ragu, namun karena terus dibujuk dan dirayu oleh Gavin, pada akhirnya Lennox bersedia menuruti kemauan dari Alexander yang meminta agar Black Horns menyambangi tempat berkumpulnya Spectra. Menurut Gavin, ini merupakan momen pas untuk membalaskan dendam. Rencananya adalah dengan mata kepalanya sendiri dia bakal menyaksikan Black Horns menghabisi Alexander, lalu pada saat Alexander hampir mati, barulah Gavin bilang sesuatu sebagai kalimat perpisahan dan setelah itu dia pun membunuh Alexander dengan tangannya sendiri. Dengan cara itulah dia dapat dianggap sebagai anak yang berbakti kepada ibunya. Apa untungnya bagi Lennox dan Black Horns? Pertama, mereka menagih janji Gavin. Kedua, mereka memulangkan Leon dari tangan Spectra. Karena dorongan kuat dari Gavin, pada akhirnya Lennox pun mengiyakan permintaan dari Alexander, meski pada awal kesepakatan di antara mereka adalah Gavin mengunjungi markas Black Horns di sore hari, seorang diri. Agenda berubah. Kenda
Baca selengkapnya
190. Diawali dengan perdebatan sengit
Garrix tetap tidak dipedulikan oleh Neilson meskipun dia mendesak berulang kali agar mengurungkan rencana gila ini. Dadanya berdebar saat melihat semua anggota Black Horns telah berada pada tempatnya masing-masing. Tidak ada sisa jarak lima meter kecuali di sana berdiri satu orang anggota Black Horns dengan menenteng senjata api atau senjata tajam. Semua titik telah dikuasai.Menyaksikan semua itu, Garrix tak banyak komentar lagi, kecuali cuma bisa pasrah dan menyerah dengan keadaan, serta berharap tidak terjadi sesuatu yang buruk menimpa menimpa mereka. ‘Sial! Ini semua gara-gara Alex Luther si goblok!’ umpatnya dalam hati. Sementara itu, puluhan anggota Spectra yang sejalan dengan pikiran Garrix pun sama juga, pasrah ketika menyaksikan markas mereka habis kena kepung oleh Black Horns. Jika mereka membuat gesekan sedikit saja, tamat! Di waktu yang bersamaan, lebih tepatnya di dalam ruangan pertemuan, di sana Alexander dan Leon sudah dari tadi menunggu. Leon tak berekspresi apa pu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status