Home / Young Adult / Terpaksa Menikahi Putri Mafia / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Terpaksa Menikahi Putri Mafia: Chapter 81 - Chapter 90

104 Chapters

Bab 80

"Halo, Buk," sapa Gara begitu ia mengangkat telepon dari Ibunya."Halo sayang. Gimana perjalanannya ke Venesia, lancar?" Tanya orang yang telah melahirkan Gara dari ujung sambungan telepon."Lancar Buk. Maaf ya Gara tidak langsung menelpon Ibuk karena Gara tiba disini sudah sore sementara di sana pasti sudah malam hari," terang Gara."Nggak apa-apa sayang. Yang penting perjalanan kalian lancar. Ibuk cuma mau denger itu aja kok.""Ibuk jangan khawatir," ucap Gara"Oh, ya, menantu kesayangan Ibuk mana Ra?" Karena tak mendengar adanya suara Bella di dekat Gara akhirnya Ibunya Gara itu pun menanyakannya keberadaan menantunya.Ibu mertua Bella memang sebaik itu orangnya. Jadi mertua sayang dengan menantu itu bukan sekedar mitos belaka ya. Ada kok mertua yang bisa sayang banget dengan menantunya seperti anak sendiri. Ibunya Gara contohnya."Lagi mandi Buk. Nanti kalau sudah selesai aku telepon Ibuk lagi," kata Gara memberitahu."Nggak apa-apa Ra, Ibuk cuma tanya doang kok. Nikmati waktu kal
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 81

Seharian ini Gara mengajak Bella untuk menyusuri keindahan Venesia menggunakan gondola, yaitu sejenis perahu terapung yang di gerakkan oleh seorang pendayung yang disebut dengan gondolier dengan sebuah dayung panjang.Gondolier yang hari ini membawa Gara dan Bella adalah laki-laki berusia sekitar empat puluhan. Ia memperkenalkan dirinya dengan nama Giovanni."Venesia memang sudah sejak lama sekali dikenal sebagai kota romantis bagi pasangan yang akan berlibur berdua.Selain dikenal dengan sebutan kota romantis Venesia juga dikenal dengan kota terapung. Venesia memiliki kanal terbesar yang menjadi koridor lalulintas air utama di Venesia." Sambil mendayung Giovanni sambil menceritakan tentang kota Venesia dengan nada seolah ia bangga lahir dan hidup di kota indah ini.Gara dan Bella pun menyimak penuturan Giovanni dengan perhatian penuh. Kedua bocah itu duduk berdekatan di atas gondola."Tepi kanal Venesia dihiasi oleh lebih dari seratus tujuh puluh bangunan yang sebagian besar berasal
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 82

Manisnya ciuman Gara kala senja itu masih terasa di bibir Bella hingga malam tiba. Bulan madu yang awalnya terasa terpaksa bagi Bella kini berubah menjadi suatu hal yang sangat Bella nikmati."Kenapa senyam-senyum sendiri?" Tanya Gara begitu mendapati Bella sedang tersenyum sambil meraba bibirnya.Saat ini mereka sedang menikmati makan malam berupa seafood di salah satu restoran mewah di kota Venesia."Ck, nggak kenapa-kenapa," ucap Bella berbohong.Gara meneguk air minum sementara Bella mengalihkan pandangan ke samping. Ia melihat seorang gadis yang mungkin usianya lebih tua dari Bella sedang diberikan kejutan oleh kekasihnya dengan meletakkan cincin di dalam gelas minumannya."Ya ampun ini serius kah sayang?" Tanya gadis itu tak percaya. Binar matanya terlihat begitu bahagia."Ya, sayang. Maukah kamu menikah denganku?" Ucap si lelaki.Gadis itu mengangguk sambil menahan air matanya. Ia begitu terharu dengan lamaran penuh kejutan yang diberikan sang kekasih."Lihat deh Ra. So sweet b
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 83

Dari kota Venesia Gara dan Bella beralih ke Roma. Sekarang mereka sudah berada di Fontana di Trevi atau air mancur Trevi."Fontana di Trevi atau Fountain Trevi, adalah kolam air mancur paling terkenal di Italia, Eropa, bahkan dunia. Tidak hanya karena keindahan artistiknya saja, kolam air mancur ini punya mitos yang sangat mendunia," kata Gara memberitahu istrinya.Sekarang mereka tengah berdiri bersama di pinggir kolam air mancur selebar 20 meter yang dihiasi dengan relief bergaya Barok paling besar di Roma dengan tinggi 26 meter.Kolam Fontana di Trevi berbentuk persegi panjang dengan satu sisi menempel ke tembok dan dihias dengan patung-patung. Terdapat patung Neptunus dan Triton, dewa laut dan berpuluh kuda laut yang mengitari mereka. Sungguh mahakarya arsitektur yang luar biasa indahnya."Kamu ini tidak percaya pada mitos tapi kenapa justru mendatangi tempat-tempat yang banyak mitosnya sih Ra?" Tanya Bella."Aku datang ke tempat-tempat ini bukan untuk mempercayai mitosnya Bella. T
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

Bab 84

"Tapi bagaimana caranya kau lolos dari bidikanku kali ini? Kau pasti tewas Bellatrix Hyuugo."DDOORRRR!!!Satu peluru baru saja dilontarkan lagi ke arah Bella. TRANNGGGG!!!Bella menepis peluru tersebut dengan katananya. Untung tadi ia sempat membawa katana untuk berjaga-jaga. Ternyata feeling-nya sebagai putri mafia cukup tepat. Musuh benar-benar hadir di hadapannya."Hahahaha... Mencoba menembakku? Setidaknya kau perlu jam terbang yang lebih tinggi. Kemampuan menembakmu yang payah itu hanya membuat posisimu persembunyianmu kini terungkap!"Bella tak menunggu apa pun laki. Ia berlari menyibak genangan darah. Sepatu dengan heels lancip setinggi tujuh sentimeter itu kini berlumur hercak merah.Tak! Tak! Tak!Suara hentakan kaki Bella yang menaiki tangga terdengar begitu nyaring di suasana yang hening.DOR!DOR!Dua tembakan dilepaskan dengan maksud untuk melumpuhkan Bella. Namun yang ada gadis itu justru melompat tinggi.DUAAKKKK!BBBBRRAAAKKK!!!Bella menendang daun pintu hingga terje
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more

Bab 85

"AAAKKKHHHHH!!!" Lolongan itu terdengar nyaring di dalam markas Hell Devil. Laki-laki yang mengacaukan liburan Gara dan Bella kini terikat pada sebuah bagku. Tubuhnya tak tertutupi baju apapun. Ia hanya mengenakan celana pendek saja."Sttt... Jangan berisik. Kau kan laki-laki. Tahan dikit," ucap Bella sambik tersenyum menyeramkan. Ia kemudian mengambil belati yang lain. Sengaja mencongkel peluru di dalam bahu laki-laki itu tanpa bius apapun. Tak heran jika teriakan-teriakan kesakitan laki-laki itu begitu menyayat-nyayat telinga."Pak Freddy kita kehabisan alkohol ya?" Tanya Bella begitu menyadari jika ada Pak Freddy yang datang."Saya akan segera kembali untuk membelikan alkohol untuk Tuan Putri," ucap Pak Freddy."Ah, tidak usah repot-repot Pak Freddy. Ambilkan garam dapur saja."Demi mendengar ucapan Bella laki-laki itu langsung merasa ketakutan. Siapa sih yang sanggup membayangkan luka ditaburi garam?Bella berdiri, ia melihat hasil mahakarya mencongkel peluru dari pundak laki-laki
last updateLast Updated : 2024-04-18
Read more

Bab 86

Grep!Gara memegang tangan Bella yang sibuk memasang perban."Kenapa?" Tanya Bella sambil melihat suaminya."Sudah. Aku bisa sendiri.""Ini sudah hampir selesai Ra." Bella cepat menyelesaikan acara perban tersebut."Kau banyak mengeluarkan darah. Yakin tidak mau ke rumah sakit?" Tanya Bella mengkhawatirkan suaminya yang wajahnya terlihat sedikit pucat. Selain karena menahan rasa sakit berjam-jam Gara juga cukup banyak mengalami pendarahan."Jangan membuatku seperti laki-laki lemah Bella." Gara menolak kebaikan istrinya. Ia mengambil jas yang tergeletak di atas sofa. Memakainya begitu saja demi menutupi tubuhnya yang tak mengenakan kaos ataupun baju apapun."Bukan seperti itu Ra. Tapi kan kamu tidak tumbuh dengan lingkungan yang keras seperti ini. Bahkan Mama saja mendidikmu dengan lemah lembut. Kemudian tiba-tiba di usia delapan belas tahun hidupmu berubah harus berhadapan dengan kekerasan berkali-kali. Kau tau maksudku, aku khawatir padamu."Gara berusaha mengancingkan jasnya dengan
last updateLast Updated : 2024-04-19
Read more

Bab 87

Dengan telaten Bella membantu suaminya melepaskan jas yang dipakainya."Kamu mau pakai baju yang mana biar aku ambilkan," kata Bella."Tidak usah. Aku begini saja," ucap Gara sambil menarik Bella mendekat."Kamu sedang sakit Ra. Jangan maksain diri. Aji mumpung banget."Hanya dengan melihat wajah Gara saja Bella langsung tau isi otak mesum suaminya itu."Aku nggak sakit-sakit amat kok Bel," kilah Gara.Gara melepaskan tangan Bella. Ia memilih duduk di sofa sambil menyenderkan kepalanya. Bella pun mendekatinya."Duduk sini," kata Gara menepuk pangkuannya. Bella pun menurut tanpa protes. Lama-lama ia terbiasa juga dengan perlakuan Gara yang kadangkala seperti orang dewasa padahal toh sebenarnya ia masih seorang pelajar remaja.Cup!Gara mencium pipi istrinya."Bulan madu kita jadi rusak," kata Gara yang sepertinya menyayangkan adanya insiden ini."Masih sempat-sempatnya mikir bulan madu, kamu itu tertembak loh Ra. Peluru itu kalau meleset dikit aja bisa menembus jantungmu. Orang lain kh
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

Bab 88

Liburan semester hampir usai. Entah kenapa malam ini Edo tiba-tiba saja mengajak Gara bertemu di sebuah cafe."Kenapa Do muda dilipet begitu?" Tanya Gara begitu melihat wajah sahabatnya begitu lecek seperti uang tertinggal di dalam kantong terus kecuci sampai kering."Aduh Ra aku harus gimana?" Edo meletakkan kepalanya di atas meja."Maksudnya apa do? Ngomong yang jelas dong."Edo kemudian menegakkan kepalanya lagi."Ra, Sabia hamil tau."Gara sih sebenarnya tidak terkejut. Tapi dia tidak enak jika ketahuan pernah menguping pembicaraan pribadi Edo dan Sabia.Tapi Gara salut juga dengan kejujuran Edo. Di saat ada masalah seperti ini Edo masih mencari Gara dan menceritakan semuanya pada Gara. Sementara Gara justru membohongi Edo tentang pernikahannya dengan Bella."Hamil?" Tanya Gara pura-pura tidak tahu."Ah, iya." Edo mengusak kepalanya dengan gusar."Yang waktu di pesta dia mabuk dengan Bella. Inget kan?"Gara mengangguk."Gimana ceritanya sih Do?""Ya gitu deh Ra," jawab Edo lesu."
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

Bab 89

Ceklek!Gara membuka pintu depan dan langsung mendapati istrinya sedang duduk di sofa dengan kedua tangan terlipat di depan dada."Selamat malam, Tuan Muda Sagara Rihanda," sapa Bella dengan senyuman sinis."Kamu belum tidur? Ini udah malam loh Bel," ucap Gara mengalihkan pembicaraan. Bella pun tak perduli juga dengan pertanyaan Gara."Bahasa Inggrisnya selamat malam apa Ra?" Tanya Bella dengan nada ketus. Gara langsung bisa tahu jika istrinya tengah ngambek."Good night," jawab Gara singkat."Oh, bagus. Kalau bahasa Inggris-nya malam apa Ra?" Tanya Bella lagi."Night," jawab Gara."Pinter. Bahasa Inggris kamu bagus ya ternyata. Makanya kan kamu mau kuliah di Sorbonne."Gara menelan ludahnya dengan kasar."Hmm... Kalau bahasa Inggrisnya tengah malam apa?" Tanya Bella dengan nada semakin ketus."Midnight," jawab Gara lagi."Whooaaa emang bagus banget bahasa Inggris kamu deh, sayang." Bella turun dari sofa untuk mendekati suaminya."Terus kalau bahasa Inggrisnya suami yang pergi nongkro
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status