Home / Romansa / Mendadak Dilamar Pria Tampan / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Mendadak Dilamar Pria Tampan: Chapter 21 - Chapter 30

36 Chapters

Sesuatu yang Disembunyikan

🏵️🏵️🏵️ “Siapa, Sayang?” Aku dikagetkan suara Mas Arfan yang baru keluar dari kamar mandi. “Kontaknya nggak tersimpan, Mas. Aku angkat teleponnya, tetapi nggak ada suara.” Aku pun menyerahkan ponsel tersebut kepadanya. Laki-laki itu melihat layar, lalu berkata, “Ini orang gila, Sayang. Lain kali nggak usah diangkat.” Ia langsung mematikan telepon. “Orang gila gimana maksud kamu, Mas?” tanyaku penasaran. “Memang kenyataannya orang gila.” “Kenapa orang gila sampai tahu nomor kamu? Aku baru ingat, itu nomor yang pernah hubungi kamu, tetapi kamu nggak angkat.” Akhirnya, aku berhasil mengingat nomor tersebut. “Aku nggak pernah angkat nomor itu.” “Kenapa kamu nggak blokir kalau memang nggak mau angkat atau merasa terganggu?” “Udah beberapa kali aku lakukan, tapi dia ganti nomor lagi.” Aku terkejut mendengar pengakuannya. Itu artinya, ia kenal dengan pemilik nomor tersebut. “Jadi, kamu kenal dia, Mas?” tanyaku dengan nada meninggi. “Iya, Sayang.” “Siapa dia, Mas?” Mas Arfan tid
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

Pilihan yang Sangat Sulit

🏵️🏵️🏵️ Setelah merebahkan tubuh hampir satu jam, rasa kram di perutku akhirnya hilang, tetapi mual yang kurasakan masih muncul sesekali. Tiba-tiba terdengar suara langkah ke arah kamar, mungkin Mas Arfan sudah pulang. Lebih baik aku berpura-pura tidur saja supaya tidak bicara dengannya. Aku pun menutupi tubuh dengan selimut. Aku masih berharap agar apa yang kulihat tadi bersama Devi, hanya mimpi buruk, tetapi kenyataannya sangat jelas kalau pemandangan itu sungguh menyakitkan. Selama ini, aku selalu merasa menjadi wanita paling beruntung karena memiliki suami seperti Mas Arfan karena ia selalu mengaku sangat mencintaiku. Perhatian dan rasa peduli yang ia tunjukkan selama ini, mampu membuatku terpana. Aku selalu yakin dan percaya bahwa apa yang ia lakukan semuanya terlihat indah dan sempurna. Ia bahkan mengaku sangat beruntung memilikiku. Ternyata ucapannya berbanding terbalik dengan apa yang kusaksikan malam ini. “Sayang, kamu udah tidur? Aku bawain martabak kesukaan kamu, nih.
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

Antara Kesal dan Menikmati

🏵️🏵️🏵️ “Aku lagi malas lihat dia, Dev. Aku masih kesal dan kecewa dengan apa yang dia lakuin.” Ternyata Devi berhasil menebak apa yang kurasakan. “Jadi, kamu tetap menganggap Mas Arfan selingkuh?” “Iya. Apa lagi namanya jika ketemu sembunyi-sembunyi dengan wanita lain kalau bukan selingkuh?” Mungkin kepercayaanku terhadap Mas Arfan sudah mulai goyah. “Kalau menurut aku, sih, lebih baik kamu selidiki dulu.” Devi seolah-olah memberikan pembelaan terhadap Mas Arfan. “Kamu harusnya dukung aku, Dev. Aku sahabat kamu, bukan Mas Arfan.” Aku sedikit kesal mendengar ucapan Devi. Entah kenapa tiba-tiba perutku kembali kram seperti tadi malam. “Auh!” “Kamu kenapa, Ren? Aku minta maaf kalau ucapanku membuatmu kesel.” Ia memegang lengan kiriku. “Perut aku kram lagi, nih, Dev.” Aku memegang perutku sambil menahan sakit. “Kita pulang aja, ya.” “Kita pulang ke rumah kamu, ya. Aku istirahat di sana aja.” “Bukannya aku nggak mau, tapi aku merasa nggak enak sama keluarga suamimu, Ren.” “Kam
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

Kehamilan yang Tidak Diharapkan

🏵️🏵️🏵️ Terus terang, aku tidak ingin mengucapkan kalimat menyedihkan itu. Bagaimana mungkin aku menolak anugerah jika Allah telah menghendakinya? Mas Arfan pernah menyampaikan keinginan papa dan mama mertua agar kami segera memiliki momongan. Mereka mengaku tidak sabar untuk menimang cucu. Akan tetapi, melihat sikap Mas Arfan yang menurutku telah menyembunyikan kebohongan, rasa takut itu datang. Aku tidak dapat membayangkankan akan berbadan dua saat ia memiliki hubungan dengan wanita lain. Aku tidak tahu harus bagaimana melanjutkan hidup dengan rumah tangga yang tidak sehat. Aku dihadapkan pada situasi dan pilihan sulit. Jika memang benar dirinya memiliki hubungan dengan Kak Citra, kenapa ia menitikkan air mata saat aku mengatakan tidak ingin hamil? Ia seolah-olah memberikan teka-teki yang sulit terpecahkan. Apakah ia tulus mencintaiku atau hanya berpura-pura saja untuk menutupi pengkhianatannya? Aku pun mendorong pelan tubuhnya agar menghentikan aksinya. Ia tampak terkejut, lal
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

Alasan Aneh

“Itu pertanyaan dan pernyataan aneh. Kamu harusnya tahu kalau kamu yang telah mengubahku. Jadi, nggak perlu sok peduli padaku sebelum kamu jelasin semuanya tentang Kak Citra.” Aku pun berdiri, lalu beranjak menuju kamar. Mungkin benar kata orang-orang yang sudah berpengalaman, cinta itu memang buta. Oleh karena rasa cemburu yang kurasakan, aku sanggup berbuat kasar kepada Mas Arfan. Aku telah mengabaikan nasihat Ayah dan Bunda. Aku sangat sedih karena tidak bersikap layaknya seorang istri. “Sayang, dari awal aku pengen cerita, tapi aku takut kamu marah dan sedih.” Dasar Mas Arfan, tetap saja mengikutiku. “Itu lagi yang jadi alasan kamu. Justru alasan itu yang membuatku makin yakin kalau kamu itu selingkuh.” “Sadar, Sayang. Jaga omongan kamu.” “Aku sadar banget sekarang. Kamu yang nggak bisa jaga pernikahan kita.” Aku menggerakkan telunjukku ke dadanya. Seandainya waktu bisa diputar kembali, aku akan menjaga hati dan perasaan agar tidak jatuh cinta kepada Mas Arfan. Aku tidak pern
last updateLast Updated : 2024-05-08
Read more

Pengakuan Menyakitkan

🏵️🏵️🏵️ Setelah seminggu berlalu, Mas Arfan mengantarkan aku ke rumah Ayah dan Bunda saat dirinya akan ke kantor. Aku akhirnya mengizinkannya memberitahukan kehamilanku kepada kedua orang tuaku. Mereka mengaku sangat bahagia karena akan segera menimang cucu. Namun, mereka tidak tahu kalau aku masih ragu. Setelah Mas Arfan meninggalkan rumah Ayah dan Bunda, aku segera memesan taksi online, lalu berpamitan ingin ke rumah Devi. Bunda menunjukkan raut wajah yang berbeda dari sebelumnya. Aku tidak tahu apa yang beliau pikirkan. Semoga wanita itu tidak berpikiran yang tidak-tidak tentang hubungan anak dan menantunya. Aku terpaksa ke rumah Devi setelah dari rumah Ayah dan Bunda. Jika Mas Arfan tahu kalau aku berkunjung ke rumah Devi, ia tidak akan memberikan izin karena mengingat sahabatku itu yang telah bersedia menemaniku memergoki pertemuannya dan Kak Citra. Aku tidak peduli jika Mas Arfan tidak setuju dengan apa yang kulakukan saat ini. Aku hanya ingin bertukar pikiran dengan Devi.
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

Masih Curiga

🏵️🏵️🏵️ “Jangan pernah bicara yang nggak-nggak pada anak kita, Sayang.” Mas Arfan meraih tubuhku. “Dia harus tahu kelakuan papanya di luar sana. Dia harus tahu kalau mamanya udah dikhianati.” “Tapi kenyataannya nggak seperti itu, Sayang. Aku nggak pernah mengkhianati kamu.” “Terserah kamu, Mas. Aku udah nggak peduli.” Aku menepiskan tangannya dari lenganku. “Kita pulang sekarang. Aku akan cerita semuanya. Bila perlu, kita mendatangkan Citra dan suaminya.” Ia tampak serius. “Suami?” Aku tidak mengerti apa maksudnya. Hampir semua tetangga Ayah dan Bunda tahu kalau Kak Citra sudah bercerai. “Iya. Citra dan Rangga nggak pernah cerai. Mereka terpaksa menutupi hubungan mereka demi orang tua Rangga yang tidak menginginkan menantu yang mereka anggap tidak dapat memberikan keturunan. Orang tua Rangga nggak tahu kalau anak mereka yang mandul.” Mas Arfan memberikan penjelasan panjang lebar. “Kamu kenal suami Kak Citra?” tanyaku penasaran. “Iya, Sayang. Kami dulu satu kampus waktu kulia
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

Fakta Mengejutkan

🏵️🏵️🏵️ Sore ini, Mas Arfan mengajakku menemui Kak Citra dan suaminya di salah satu kafe yang ramai pengunjungnya. Aku bersedia bertemu tetangga masa kecilku itu karena ingin mengetahui apa kegiatan Mas Arfan selain kuliah selama di Jakarta. Saat aku menanyakan hal tersebut kemarin, Mas Arfan seolah-olah mengalihkan pembicaraan. Aku berharap menemukan jawaban dari rasa curiga dan penasaranku setelah bertemu Kak Citra. Lagi pun, aku sangat ingat kalau wanita itu pernah berkata kalau dirinya tahu semua hal tentang Mas Arfan. Sementara aku sebagai istri, belum tahu sepenuhnya tentang suami sendiri. Selama ini, aku terkesan tidak peduli karena belum memiliki perasaan cinta untuk Mas Arfan. Namun sekarang, rasa ingin tahuku makin menggebu tentangnya. Sebagai seorang istri, aku berhak tahu seperti apa suamiku sebenarnya. Pernikahan karena perjodohan membuatku belum mengenal sepenuhnya karakter Mas Arfan. Bagiku, ia sosok yang sulit ditebak. Namun, satu bukti nyata telah aku ketahui kal
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more

Mencurigakan

🏵️🏵️🏵️“Baru beberapa bulan, Kak. Aku aja kaget. Belum pernah lihat wajahnya, eh, tahu-tahu udah punya istri sekarang. Beruntung banget jadi istrinya.” Penjelasan adik tingkat itu membuatku sedikit kesal. Apa mungkin aku cemburu? Namun, untuk apa? Bukankah aku telah menggantikan posisinya di hatiku?Tidak! Aku harus ingat kalau Mas Arfan yang terbaik untukku. Kalau memang Kak Dylan masih mengingatku, tidak mungkin ia menyembunyikan status barunya dariku. Mungkin selama ini, ia menganggapku hanya ilusi semata.“Dia tetap stay di Jakarta?” Aku tetap ingin tahu tentangnya.“Yang aku dengar, sih, dia udah lama nggak stay di Jakarta, tapi belum sampai tahunan.”“Jadi, dia stay di mana sekarang?”“Nggak tahu, Kak. Tapi satu hal yang baru aku ketahui, ternyata novel-novel yang dia tulis selama ini untuk wanita yang sangat dia cintai dan sekarang menjadi istrinya.”Aku kembali terkejut mengetahui kenyataan baru tentang Kak Dylan. Awalnya, aku mengagumi dirinya karena hampir semua karya-kary
last updateLast Updated : 2024-05-13
Read more

Ragu dan Bingung

🏵️🏵️🏵️Aku merasa tidak ada yang perlu dicemburui karena aku dan Kak Dylan sekarang sama-sama sudah memiliki pasangan. Lagi pun, apa yang aku harapkan dari laki-laki yang selalu menghindar jika diajak bertemu? Ia bersedia ingin menemuiku saat itu ketika aku telah resmi menyandang status sebagai istri Mas Arfan.Penolakan untuk bertatap muka membuatku ragu dengan cinta yang selalu Kak Dylan ucapkan, walaupun kenyataannya aku selalu menentang kata hatiku kalau ia laki-laki yang sangat peduli dan penuh perhatian. Namun, sampai kapan aku akan menjalani hubungan tanpa adanya kepastian?Aku harus bersyukur karena memiliki suami yang sangat mencintaiku, walaupun aku sempat ragu dengan cinta itu karena Mas Arfan seperti seseorang yang suka menyembunyikan sesuatu yang akhirnya baru aku ketahui. Namun, entah kenapa aku masih merasakan kalau dirinya belum jujur sepenuhnya. Apa ini hanya perasaanku saja?Terbukti tadi saat di kantor, ia tampak yakin memuji kecantikan istri Kak Dylan. Itu seolah
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status