All Chapters of Bodyguard Tangguh Dan Enam Putri Mafia Seksi: Chapter 11 - Chapter 20

36 Chapters

Ranjang Panas Sang Mafia

“Sepertinya mereka berhasil melacak ibumu. Mungkin aku bisa melacak mereka di mana sekarang,” pikir Elizabeth. “Apa dia memberitahu tempatnya? Atau ancaman lainnya?” tanya Alan.“Dia hanya bilang Mama ada ditangan mereka. Setelah itu, teleponnya dimatikan.” Perempuan itu tampak khawatir. Ia duduk di kursi lipat berwarna hitam sambil diselimuti oleh jaket berbulu. Rose, asistennya, tepat ada di sampingnya untuk menjaga perempuan yang sedang rapuh itu. “Baiklah. Sebaiknya kau ganti bajumu dulu. Elizabeth, apa kau punya baju ganti untuknya?” Alan bertanya. “Aku punya. Tapi aku tak tahu apa bajuku sesuai seleramu atau tidak.” Hacker urakan itu beranjak dari depan komputernya. Ia memandu Rose untuk menuju ke lemari pakaian. Wajah Freya tampak termenung dan menunduk. Pikirannya seakan berputar-putar melewati labirin yang tiada ujungnya. Ia ragu untuk bilang kepada lelaki yang tampak serius menjaga dirinya. Sebelum telepon dari Jerome terputus, pria itu mengatakan bahwa Fanny berada di s
Read more

Bantuan Tak Terduga

“Lepaskan!” Freya menendang selangkangan Jerome lumayan keras hingga pria itu berteriak dan jatuh ke sampingnya. Meski genggaman Jerome terlepas, tapi saat Freya ingin pergi dari ranjang dengan merangkak ke samping, lelaki itu kembali menarik kakinya hingga ia terjebak kembali dalam belenggu cengkeraman tangan Jerome. “Aku tidak akan melepaskanmu!” Candu dari harumnya tubuh Freya mulai mengganggu akal sehat Jerome. Ia terus mengendus nikmatnya harum tubuh perempuan yang tampak meronta-ronta itu. Begitu banyak teriakan yang sering dilontarkan Freya membuatnya sempat berpikir tidak ada orang lain yang akan menolongnya. Hingga ia berada di titik bahwa dirinya hanya sendirian. Dengan perasaan kecewa, akhirnya Freya berhenti memberontak. Perlahan ia melemaskan otot-otot tangannya dan mulai menerima cumbu yang menodainya. Jerome melingkarkan tangan kanannya ke belakang leher perempuan itu. Kecupan kecil tersemat lembut di leher Freya. Perempuan itu mulai menggeliat tidak berdaya ketika
Read more

Senja Bergairah

[Bos, enam sniper telah siap di lokasi masing-masing.]“Oke! Bunuh mereka semua!”Ternyata Alan masih memiliki satu earphone lagi di telinga satunya. Setelah ia mematikan kontak dengan Elizabeth, lelaki itu menyalakan kontak dengan anak buahnya. Seluruh anggota yang semula mengikuti Alan ke studio talk show telah menyebar ke area di sekitar hotel milik Jerome. Enam sniper telah mengepung hotel itu. Lalu beberapa orang berpakaian preman menjumpai beberapa anak buah Jerome melalui pintu belakang di lantai dasar. Kedua gangster itu saling baku hantam dan menjadikan hotel penuh romantis menjadi arena duel maut. “Siapkan helikopter untukku. Aku akan menyusul para perempuan itu.”Alan menghabisi beberapa orang yang masih berusaha membunuhnya. Di dalam asap putih, sang Assassin memburu mereka seperti seekor kucing sedang memenggal kepala para tikus. [Helikopter akan datang lima menit lagi.]Salah satu anak buah Alan mengkonfirmasi kedatangan tumpangan bos mafia itu. Dengan melemparkan pi
Read more

Ralph Legolas Murka!

Sontak saja Alan menoleh ke arah suara tembakan. Elizabeth yang tengah duduk dipangkuan lelaki itu pun tersentak dan turun dari kedua paha Alan. “Kau?!” Elizabeth melihat lurus dengan perasaan heran. “Aku ingin sekali menembak kepala kalian berdua saat ini!” teriak Freya. Ia tampak kesal saat melihat keduanya bercumbu mesra di bawah pohon rindang. Entah apa yang merasuki perempuan itu, tapi ia begitu kepanasan saat Alan mulai mencium bibir lembut saudara tak seibunya. “Aku bisa jelaskan,” ungkap Alan. “Apa yang ingin kau jelaskan? Kau bukan miliknya, ‘kan?” Elizabeth menyela. “Apa kau bisa diam dulu?” Alan menoleh ke perempuan di sampingnya. “Dia bukan kekasihmu! Dia hanya perempuan manja yang membutuhkan pengasuh sepertimu,” pikir Elizabeth. “Cukup!”Dar! Freya menembakkan pistolnya ke atas. Perempuan itu semakin kesal setelah mendengar perdebatan mereka. Ia meminta kepada Alan untuk menghampirinya. Tapi Elizabeth memegang salah satu lengan Alan untuk mencegah lelaki itu. “
Read more

Angel City

“Kau tidak tidur semalam?” Freya bertanya. Ia sedang mengolesi roti dengan selai strawberry tepat di meja makan.“Aku tidur di teras. Bagaimana? Apa kau tidur nyenyak?” Lelaki itu duduk di seberang perempuan yang tampak gusar padanya. Ia hanya mengenakan kaos polos berwarna hitam dan celana denim yang penuh sobekan di bagian lututnya. Sambil mengoleskan roti tawar miliknya, Alan bertanya tentang rencana Freya setelah keluar atau menghilang dari dunia artis. Tampaknya pertanyaan lelaki itu menyinggung perempuan yang sudah jelas-jelas tidak menyukai keadaannya saat ini. Keadaan di mana ia menjadi buronan para gangster bodoh! “Jangan banyak basa-basi. Katakan saja apa maumu? Apa rencana selanjutnya? Dan kapan ini akan berakhir?” Freya menghentikan tangannya mengoles selai. Tatapannya memandang lurus ke arah lelaki di seberangnya. “Tidak akan berakhir. Sebelum kita yang mengakhirinya.” Ucapan Alan tampak ambigu. Freya dibuat bingung dengan sikap konyol dari lelaki di depannya. Tetap s
Read more

Aku Menolak!

Tatapan mata Diana tampak kaku dan tajam. Ia tidak peduli kepada para perempuan yang berpenampilan kurang menarik di depannya. Ia hanya memandang seorang lelaki yang mengenakan jaket biru navy di dekatnya. Langkahnya perlahan maju ke arah Alan. Senyuman tipis merekah dari bibir mungilnya. “Siapa kau?” tanyanya. “Apa kau Diana Hood?” Alan bertanya balik. “Aku yang bertanya terlebih dulu. Kenakan jau malah bertanya balik? Apa kau tidak diajarkan sopan santun?” Diana menatap lelaki di depannya. Matanya tampak melirik ke bibir Alan yang sedikit basah. “Maaf, tapi tolong jawab pertanyaanku dulu.” Alan menjawab dengan tenang. “Aku memang Diana. Tapi aku sudah lama tidak menggunakan nama belakangku. Karena ‘Hood’ sangat menjijikkan!” bisiknya. Ketika perempuan itu mendekat ke telinganya, ia melirik sedikit ke arahnya. Harum dari tubuh Diana membuat pikirannya melayang sejenak. Tapi sikap angkuh perempuan itu mengingatkannya pada Freya ketika pertama kali jumpa. “Wah, kau sungguh beran
Read more

Permintaan Diana

Detak jantung lelaki itu tampak berpacu cepat. Sudah dua kali ia mendapati kejadian seperti ini. Didekati oleh para putri Hood sebelumnya tampak menjadi pelajaran berharga yang harus ia praktikan pada situasi sekarang. Meski Diana begitu menawan dan sangat sempurna, tapi Alan tidak bisa mengatakan ‘iya’ padanya. Kedua tangan Diana meraba halus punggung Alan sambil mengitari tubuhnya. Ucapan halus yang keluar dari bibir mungil perempuan itu membuat Alan haus akan belai seorang wanita. “Aku sudah menunggu lelaki yang sempurna sepertimu. Aku bisa memberikanmu semuanya, melebihi orang tua bernama Alexander Hood,” bisiknya. Tangannya melingkar lembut di kedua pundak Alan hingga ke belakang lehernya. Sayup matanya tampak menggugah detak jantung Alan yang terus berdenyut luar biasa. Entah sampai kapan perempuan itu terus merayunya. Pikirannya tampak melayang ke dunia yang belum pernah ia jelajahi. Lelaki yang pandai dalam persoalan senjata tidak selalu pandai menghadapi wanita. “Bagaiman
Read more

Ultimatum Rahu

“Falsehood?!” Ralph tidak menyangka bila ditengah pestanya ia akan mendapatkan tamu tak terduga. “Bisa kita bicara sebentar? Aku ingin bicara berdua saja denganmu,” ucap Rahu. Ralph tahu benar dengan gangster yang memimpin wilayah Utara Megapolis. Mereka bukanlah orang-orang sembarangan. Terkenal angkuh dan taktis, tidak mengenal belas kasih, memiliki metode yang mirip dengan para assassin di wilayah Eropa. Pria tua itu pun berdiri dan meletakkan cerutu mahalnya di asbak yang sudah disediakan oleh anak buahnya. Ia menuntun Rahu menuju ke sebuah ruangan yang ada di ujung hall hotelnya. Banyak pasang mata yang menatap keduanya dengan rasa penasaran. Mereka seakan berbisik satu sama lain, bergosip tentang apa yang terjadi di tengah-tengah pesta. “Bos, apa kau yakin?” tanya sekretaris Ralph. Ia menghentikan langkah pria tua itu sebelum masuk ke dalam ruangan. Tidak ada yang bisa menolong Ralph saat di dalam. Ia takut bila orang asing dari utara akan membunuhnya. Meski ia yakin Sloth
Read more

Pesta Kebun Tuan Gibbon

[Maaf, untuk sementara waktu kalian tunggu di hotel saja. Atau kalian bisa berkeliling di kota ini untuk wisata.]Pesan singkat yang dikirimkan Alan membuat Freya geram. Ia adalah artis terkenal yang sekarang malah menjadi gembel di jalanan. Seenaknya saja hidupnya diatur oleh pesuruh ayahnya yang tidak mengenalnya dengan baik. Terlebih lagi, Elizabeth tampak biasa saja. “Apa kau tidak kesal?! Dia menyuruh kita menunggu di sini! Seakan-akan kita ini adalah—”“—wanita simpanannya?” sela Elizabeth. “Nah, itu kau tahu!” Freya masih tetap kesal. Elizabeth merapikan kembali pakaiannya ke dalam koper. Ia berpikir untuk berpindah tempat. Hotel remang-remang yang penuh suara desahan di malam hari tidak cocok baginya yang merindukan tubuh Alan. “Sebaiknya kita belanja dan mencari apartemen murah. Aku rasa kita akan tinggal lama di kota ini. Dan sebaiknya kau mengurus dirimu dan karirmu di kota ini. Mungki
Read more

Berhati-hatilah Dengan David!

“Maaf, Ayah. Tapi Alan harus kembali ke Raven City sore ini. Dan pernikahan ini tidak bisa diadakan secara dadakan! Aku tidak mau orang-orang berpikir bahwa putri dari seorang Billy Gibbon mengadakan pernikahan hanya menumpang di pesta ayahnya!” Diana berdiri dan memegang tangan Alan dengan erat. Ia menolak dengan tegas permintaan ayah tirinya. “Kalau begitu, aku beri waktu tiga hari untuk mengurus semuanya. Aku ingin kau sewa gedung dan vendor terkenal untuk pernikahanmu nanti. Aku juga akan menyebarkan undangan kepada teman-temanku.” Billy tersenyum. Ucapannya begitu santai, seakan-akan ia tidak memiliki beban. “Permisi.” Diana meminta Alan ikut dengannya. Semuanya tampak kacau. Ia tidak bisa bicara sama sekali perihal rencananya yang bisa mewarisi Gluttony tanpa harus menikah. “Ingat! Bila kau mau grup perusahaan ini jatuh ke tanganmu, kau harus menikah dan berikan aku cucu. Bila lelaki itu menolak menikah denganmu tiga hari ke depan, maka hubungi aku. Aku akan kenalkan dirimu
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status