All Chapters of RAYUAN SUAMI MISTERIUS: Chapter 61 - Chapter 67
67 Chapters
61. Kedatangan Alano (b)
Alano mengetuk pintu beberapa kali. Tak hanya itu, dia juga memencet bel. David membukakan pintu saja. Melihat Alano di depan mata, dia langsung melotot dan panik. "Bagaimana kamu bisa ..." Tanpa bicara, Alano menyemprot mata pria itu dengan botol yang dia bawa. "Aargh!" David kesakitan sampai mundur-mundur. Dia memejamkan mata, menguceknya. "Apa ini, Brengsek! Perih sekali!" "Sayang? Rissa? Ayo pulang!" Alano berjalan masuk ke dalam rumah, menghiraukan David. Dia kelihatan seperti seorang ayah yang hendak menyeret anaknya pulang. Elrissa, Sarah dan Daniel yang tadinya makan siang keluar untuk melihat kegaduhan itu. Ketiganya kaget ada Alano di hadapan mereka. Elrissa ditarik mundur, disembunyikan dibalik punggung oleh Daniel. "Beraninya kamu membuat kegaduhan di rumahku," kata Daniel melototi pria itu. Alano tersenyum. "Oh, hai, kamu sudah sembuh? Kukira sudah mati." "Brengsek." "Aku kemari untuk menjemput istriku pulang!" "Masih halusinasi kamu! Rissa bukan istr
Read more
62. Obsesi Alano?
Elrissa ditarik masuk ke rumah Alano, agak kasar. Kali ini dia benar-benar sudah membuat Alano hilang kesabaran. "LILY! Kunci ganda semua pintu rumah!" teriak Alano begitu masuk ke dalam rumah. Sensor suara merespon dengan membuat semua pintu otomatis terkunci. Bunyi klik terus terdengar dimana-mana. Lily?, Elrissa bingung siapa yang dipanggil. Tetapi, itu terdengar seperti perintah saat menggunakan Siri atau semacamnya. Elrissa ketakutan. Baru kali ini, dia merasa sangat terkurung. Ia mengoyak tangannya demi lepas dari cengkraman Alano. "Lepaskan aku!" "Diam kamu." Alano terus menyeret Elrissa hingga keduanya masuk ke dalam kamar. "Lepas!" "Nggak usah menjerit." "Aku bilang lepas!" Alano melepaskannya. Elrissa mendekat ke pintu kaca kamar utama mereka yang sudah terkunci. Dia menggebraknya. "Jangan mengurungku! Kamu nggak berhak mengurungku! Ini tindakan kriminal." "Percuma saja kamu menggebrak kaca itu, sekalipun kamu memukulnya dengan kayu juga percuma, itu kac
Read more
63. Hasilnya Positif?
Elrissa dibiarkan berkeliaran di dalam rumah. Tetapi, dia tidak diberikan akses untuk keluar rumah ataupun memegang ponsel. Alano menghabiskan waktu di ruangannya, sudah berhari-hari tidak tidur sekamar dengan Elrissa. Dia menghiraukannya, menjaga jarak. Bukan tanpa sebab, dia memang menghindari perdebatan dengan wanita itu. Saat ini, pria itu pergi untuk urusan pekerjaan, meninggalkan Elrissa di rumah. Sendirian, tidak bisa berbuat apapun, tidak bisa keluar, Elrissa benar-benar diisolasi dari dunia luar. Dia berharap ada seseorang yang mengeluarkannya dari penjara rumah Alano. Hingga tak lama kemudian, pintu terdengar dibuka. "Alano ..." Elrissa merespon dengan berdiri, dan berlari menuju ke pintu keluar. Tetapi, pintu sudah tertutup kembali, dan Alano menyampirkan mantelnya yang sebagian basah akibat air hujan di stand hanger (gantungan) berbahan kayu dekat pintu. Elrissa melihat Alano membawa beberapa kantong belanjaan. "Alano ..." Ekspresi Alano tampak datar. "Apa?
Read more
64. Berdamai dengan Alano?
Elrissa menyendiri di kamar tidur sejak mendapatkan hasil tes kehamilannya. Perasaan tidak enak yang selalu dia rasakan ternyata adalah gejala kehamilan."Bagaimana? Mungkin beberapa minggu lagi kita harus menikah," ucap Alano berdiri di depan Elrissa yang duduk di tepian ranjang.Elrissa menengok ke kalender meja kecil yang ada di atas meja nakas. Disitu terlihat kalau sebentar lagi natal. "Aku nggak mau.""Maksudmu kamu akan tetap hamil dan tanpa status begini?""Aku nggak terima dengan caramu melakukan ini. Aku nggak mau.""Kalau kamu mau punya anak di luar pernikahan, nggak masalah. Aku nggak akan menikahimu.""Iya sudah.""Iya, aku nggak akan menikahimu, jadi kamu dan anak kita nanti akan dijadikan bahan gunjingan orang.""Ini era modern, banyak ibu single parent di luaran sana. Jangan menjadikan ini untuk mengekangku.""Oh hebat kamu, berani ngomong kayak begitu di negara ini?""Aku akan bilang kalau ayah dari anakku sudah mati.""Kamu lebih bodoh dari yang aku kira. Ini namanya
Read more
65. Pria Kasar ini?
Esok harinya ...Elrissa datang menemui Daniel di kediamannya seorang diri. Dia tidak tahu bagaimana nanti reaksi pria itu. Tetapi, dia harus memutuskan sekarang karena sudah mengandung anak pria lain.Begitu masuk ke dalam rumah, terlihat Daniel sudah bersiap untuk pergi.”Sebaiknya kita langsung pergi dari sini, Sayang, aku nggak mau pria itu mengincar kita lagi, kita akan pergi ke rumah David," katanya."Apa? Nggak, nggak usah, aku ingin bicara denganmu serius.“ Elrissa duduk lebih dahulu di sofa panjang ruang tamu.Daniel duduk di sofa depannya. "Bicara serius? Ada apa?”“Bagaimana tanganmu?" Elrissa ingin basa basi sedikit, agak khawatir dengan kondisi tangan Daniel yang waktu itu dikasari oleh Alano."Sudah membaik.""Syukurlah.""Kamu mau bicara apa?""Begini, aku ingin kita ... mmm ... nggak bisa melanjutkan hubungan ini. Maafkan aku.""Apa? Apa maksudmu!" Daniel meledakkan emosi. Dia jelas sangat marah. Setelah kesengsaraan yang terus dia alami, tentu saja tidak semudah melep
Read more
66. Kenyataan Pahit
Elrissa masih tidak sadarkan diri saat ditidurkan di ranjang kamar tamu rumah David.David sampai dibuat tidak bisa berkata-kata dengan tindakan sepupunya. Dia tidak tahu kalau akan sampai seperti penculikan begini.Apakah ini tidak apa-apa? Sekalipun mereka tunangan, tapi ini sudah kelewatan. Dia pergi ke dapur dan mendapati Daniel sedang berciuman dengan Sarah.Muak, dia menarik pundak Daniel hingga mereka berhenti berciuman. "Stop berbuat bejat untuk sementara, ini masalah serius, kenapa kalian membawa masalah di rumahku?"Sarah memilih pergi, dia tidak mau terlibat pertengkaran. David sempat melototinya, kesal sekali.Daniel malah duduk di meja dapur layaknya seorang bos. Dia memainkan cangkir kosong yang dia pegang. "Kamu ganggu saja. Aku mau buat kopi ini.""Jangan keterlaluan, Daniel, bisa-bisanya bermesraan dengan mantan kekasihmu di rumahku?""Memangnya kenapa? Kamu sudah tahu 'kan?""Ini kelewatan.""Ada apa denganmu? Kamu jadi nggak asyik sekarang.""Aku bukannya nggak asy
Read more
67. Melarikan Diri
Daniel baru saja menindih tubuh Sarah di atas ranjang, tapi suara berisik pintu gerbang mengganggunya. Dia langsung bangun, dan menaikkan celananya lagi."Siapa itu, jangan-jangan dia ..." katanya sambil mengancingkan lagi kemeja yang dia pakai.Sarah bangun sembari menutupi dadanya dengan selimut. "Daniel, mau kemana?"Daniel mengacuhkannya, dan berlari keluar kamar, curiga kalau David mengkhianatinya.Dia menggebrak pintu kamar tamu, dan tak melihat ada Elrissa disitu. "Rissa!"Panik, dia keluar rumah, dan berlari ke pintu gerbang. Dari situ, dia bisa melihat wanita itu berlari menyusuri trotoar menuju ke jalan raya yang berjarak dua ratus meter dari rumah ini."ELRIISSSSAAA! MAU KEMANA KAMU!" teriak Daniel mengejarnya.Elrissa kaget, ternyata ucapan David benar, suara berisik dari pintu gerbang menyadarkan Daniel akan kepergiannya.Dia menambah kecepatannya berlari, dan untungnya jarak ke jalan raya tidak terlalu jauh.Sebuah taksi berhasil dia berhentikan, tapi sialnya lari Daniel
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status