Sementara itu Adam terus memijat keningnya, gusar. Situasi malah semakin rumit dan dia bahkan tak bisa keluar dengan mudah. Adam sadar jika pada akhirnya nanti situasi seperti ini akan muncul, namun dia tak mengira akan secepat ini. Sejujurnya Adam belum siap. “Kamu belum tidur, Dam?” Risma yang terbangun hendak mengambil segelas air dapur saat dia menemukan Adam sedang duduk dalam gelap. Khawatir dengannya, Risma memilih duduk setelah menyalakan lampu di ruang tengah itu. Diperhatikannya raut wajah Adam yang kusut, tak sengaja embusan napasnya malah meluncur begitu saja. “Maaf kalau aku jadi bikin Mama cemas.” “Ah, rupanya kamu peka juga ya sama perasaan Mama, Dam.” Sejak obrolan penting yang tak diduga-duga itu mencuat di rumah sakit, Risma memang terus kepikiran. Keputusan Adam yang disadari Risma juga dipicu oleh paksaan dari keadaan memang cukup membuat Risma was-was. Entah mengapa, Risma sekarang malah tak ingin Adam segera menikah dengan Maya. Berbeda dengan sebelumnya keti
Baca selengkapnya