Semua Bab Cinta yang Tertukar: Bab 261 - Bab 270
363 Bab
Bab 0261
Felix tertawa kecil dan menarik kerah bajunya.Dari segi kekuatan, Yudha tidak bisa menandinginya.Felix merapikan kerah baju Yudha dan berkata, "Yudha, kamu selalu terburu-buru mengambil kesimpulan. Perusahaan Lastana begitu besar, apa yang kamu ingin aku pertimbangkan untuk itu?""Kamu dari keluarga Lastana. Dia adik iparmu. Apa kata orang nanti kalau kamu dekat-dekat dengan dia?" kata Yuda dengan pandangan mata tajam."Sepenting itukah Grup Lastana bagimu?" Felix balik bertanya dengan kening berkerut. "Lebih penting dari keluargamu?""Ya!" jawab Yudha singkat."Jadi kamu menyimpan dendam pada Yara karena dia mempermalukan keluarga Lastana dengan kejadian itu? Lebih dari setahun ini, selalu mencari berbagai macam cara untuk menyusahkan dia?"Yudha mengerutkan keningnya. "Terus kenapa?""Kamu akan menyesalinya." Felix pada dasarnya sudah menyimpulkan bahwa Yudha bicara dengannya di sini karena dia sedikit suka pada Yara."Haha, sudah kubilang, nggak ada kata menyesal dalam kamusku," u
Baca selengkapnya
Bab 0262
Dia memikirkan baju tidur Yara di lemari. Alhasil, saat membuka lemari, baju tidur itu hilang.Yudha kembali lagi ke ruang tamu mencari Agnes. "Bu, kamu memindahkan sesuatu dari kamar kami?"Kamar kami?Agnes tertegun sejenak sebelum menyadari bahwa Yudha sedang membicarakan kamar yang Yudha tempati bersama Yara.Dia bangkit dan berkata, "Nggak, kenapa? Kamu kehilangan sesuatu?"Yudha berbalik ingin mencari bibi yang biasa bertugas bersih-bersih, tetapi dia lalu mendengar Agnes membuka suara di belakangnya."Oh iya, Melly datang ke sini beberapa hari yang lalu. Kupikir kalian 'kan sudah mau menikah, jadi kubiarkan dia tidur di kamar itu."Yudha terhenti di tengah langkahnya. Kali ini dia hampir yakin Melanie sudah membuang baju tidur itu.Dia mendesah ringan. Sambil melewati Agnes, dia berkata, "Mulai sekarang, siapkan kamar lain untuk Melanie. Nggak ada orang lain yang boleh tinggal di kamar itu."Agnes merasa aneh. "Kenapa? bukannya kamu suka kamar itu?"Dia mengira Yudha akan tingga
Baca selengkapnya
Bab 0263
Yara begitu fokus pada undangan di tangannya sehingga dia tidak punya waktu untuk bereaksi ketika seseorang tiba-tiba menabraknya.Hal pertama yang dia sadari adalah jika dia tidak bisa menghindar, pria itu pasti akan menghantam perutnya dan bayi-bayinya ....Tubuhnya bergerak secara refleks lebih cepat daripada otaknya. Tanpa menunggu tubuhnya terpukul, Yara langsung menjatuhkan diri ke belakang, punggungnya membentur lantai.Dia menarik napas kesakitan. Setelah memandang lebih lama, dia dapat melihat bahwa pria yang datang tadi adalah sesama karyawan perusahaan."Bu Yara, kamu nggak apa-apa?" Orang itu mengulurkan tangan, ingin membantu Yara berdiri.Pada saat yang sama, Safira yang sedang lewat sudah berlari mendekat untuk membantu Yara berdiri. Melihat wajahnya agak pucat, dia berkata, "Rara, kamu nggak apa-apa?"Yara menggeleng dan memandang pria di seberangnya itu. "Siapa namamu? Dari tim mana?""Memangnya kenapa? Aku tadi nggak sengaja, kamu dendam?" Pria itu mendengus. "Dapat p
Baca selengkapnya
Bab 0264
"Maksud Ibu, Rara pasti sibuk, kita nggak perlu sengaja minta dia datang."Melanie melirik dengan tatapan mengancam, tetapi tidak berhasil memaksa Zaina.Setelah sampai di rumah, saat ibu dan putrinya itu hanya tinggal berdua, Melanie tersenyum dan berkata, "Ada sesuatu yang menurutku harus kuberitahukan padamu."Seluruh tubuh Zaina menegang. Setelah sekian hari, dari lubuk hatinya mulai muncul rasa takut terhadap Melanie.Melanie maju beberapa langkah dan merendahkan suaranya. "Rara sebenarnya adalah anakmu dan Santo."Apa?Suara berdengung memenuhi kepala Zaina dan dia agak kesulitan mendengar kata-kata Melanie selanjutnya.Melanie melanjutkan, "Kamu bisa cari tahu sendiri. Yara juga sebenarnya sudah tahu."Zaina memandangnya dengan tatapan kosong, "Apa yang ... kamu inginkan?"Melanie tidak akan memberi tahu dia tanpa alasan.Dia bertanya dengan gemetar, "Kamu nggak takut aku akan memberi tahu ayahmu?""Hahaha ...." Melanie tertawa menghina. "Kamu berani? Kalau kamu berani bicara, a
Baca selengkapnya
Bab 0265
"Siapa yang hamil?" Silvia tidak begitu mengerti."Yara!" seru Melanie dari antara gigi yang terkatup. "Yara hamil."Dia benar-benar marah.Sudah lama sekali sejak dia kembali dari luar negeri. Yudha selalu menolak menyentuhnya, mengatakan bahwa dia menghormatinya dan mencintainya. Namun, tak disangka Yara si perempuan jalang itu justru hamil lebih dulu.Anak ini tidak boleh dibiarkan tetap hidup."Yara? Hamil?" Silvia merasa ada yang salah dengan telinganya. "Melly, aku nggak salah dengar?"Melanie berteriak seperti orang gila, "Berapa kali lagi kamu ingin aku mengulanginya?"Silvia menggigil ketakutan dan berbicara dengan hati-hati, "Tenang Melly, tenang. Kamu yakin nggak ada kesalahan? Anak sialan itu terluka waktu itu. Dokter mengatakan dia tidak akan pernah bisa hamil seumur hidupnya."Memang, jika dia tidak tahu bahwa Yara terluka, Melanie tidak akan membiarkan Yudha menikahi Yara saat dia pergi ke luar negeri.Hanya karena Yara tidak bisa hamil dan mudah dikendalikan. Dia tidak
Baca selengkapnya
Bab 0266
#Pada hari dia pergi ke rumah keluarga Lubis, Siska sendiri yang mengantarnya ke sana. Temannya itu memberi berbagai macam nasihat di sepanjang perjalanan."Zaina pasti mengundangmu atas persetujuan Melanie. Aku khawatir dia nggak punya niat baik, kamu harus berhati-hati.""Jangan khawatir." Yara ingat spekulasi yang dia pikirkan sebelumnya. "Dia sedang hamil, jadi kurasa dia nggak akan mengincarku lagi."Siska mendengar nada muram dalam suara Yara, tetapi tidak tahu bagaimana cara menghiburnya.Keduanya sama-sama mengandung anak Yudha, tetapi yang satu adalah istri baru yang akan dinikahi dan yang lain adalah istri lama yang harus pergi. Sungguh sulit jika dipikirkan.Ketika mereka sampai, Siska menambahkan dengan penuh kekhawatiran, "Kalau terjadi apa-apa, telepon saja aku. Aku akan segera menjemputmu."Dia melirik ke arah perut Yara. "Jaga si kecil.""Mengerti." Yara turun dari mobil dan melihat rupanya Zaina sudah menunggu di pintu masuk perumahan. Dia menyapa penuh gembira, "Bibi!
Baca selengkapnya
Bab 0267
Bagaimanapun juga, Santo adalah kepala keluarga Lubis. Meskipun dia biasanya menjadi budak bagi anak perempuan di rumah, dia bisa sangat menakutkan jika benar-benar marah.Dia sudah sangat benci dengan Yara. Melihat sikap Yara seperti itu di luar, dia jadi semakin marah."Kamu pikir gampang bagi ibumu untuk membesarkanmu sampai sebesar ini?" Dia memelototi Yara. "Kalau kamu nggak mau mengakui dia sebagai ibumu, jangan masuk ke pintu rumah keluarga ini.""Santo ...." Zaina menutupi dadanya. "Kenapa kamu begitu marah?"Melanie bergegas menghampiri dan menggandeng lengan Santo. "Ayah, jangan marah. Nggak baik untuk kesehatanmu."Dia segera memanggil Yara dan Silvia. "Bibi Silvia, Rara, ayo masuk."Yara dalam hatinya merasa sangat sedih, apalagi saat Santo bersikap kasar kepadanya tadi. Dia diam-diam menghibur dirinya sendiri, mencari alasan bahwa Santo tidak tahu apa-apa, karena itulah dia bersikap seperti ini.Melihat Zaina tampak kurang sehat, dia bergegas menghampiri. "Bibi, ayo masuk,
Baca selengkapnya
Bab 0268
Menebak Yara pasti sudah meminum airnya, dia segera bertukar pandang dengan Melanie."Sakit." Yara menutupi perutnya, terlihat kesakitan."Ada apa?" Wajah Santo berubah suram. "Perlu ke rumah sakit?"Silvia segera mengangguk setuju. "Iya, ayo ke rumah sakit."Dia memandang Santo dan Zaina. "Kalian bertiga lanjut makan saja, biar aku yang membawa Yara ke rumah sakit. Dia mungkin salah makan sesuatu."Dia kemudian menarik Yara. "Ayo, aku antar ke rumah sakit."Yara mendorongnya keras-keras dan berdiri sendiri dengan susah payah. "Nggak apa-apa, aku bisa pergi sendiri.""Marah kenapa lagi sekarang?" Santo sedikit cemas dan ikut berdiri "Ayo, aku antar kamu ke sana."Silvia tanpa sadar menatap Melanie."Ya, biarkan ayahku yang mengantar kalian." Melanie mengangguk setuju.Tepat pada saat itu, bel pintu tiba-tiba berbunyi. Ketika pelayan membukakan pintu, ternyata yang datang adalah Felix.Wajah Melanie berubah. "Kak Felix? Kenapa kamu di sini?""Aku dengar ibumu sudah keluar dari rumah sak
Baca selengkapnya
Bab 0269
"Ada apa dengan Felix ini?" Silvia mengumpat. "Tumbuh besar di luar negeri, nggak tahu sopan santun."Beberapa orang itu terdiam.Melanie samar-samar merasa ada yang tidak beres. Kedatangan Felix terlalu tepat waktu. Lalu, kenapa Zaina tidak khawatir?Dia menatap Silvia. "Bibi, sebaiknya kamu ikut ke rumah sakit juga, Rara kelihatannya agak kurang sehat.""Oke, aku cari tahu dulu mereka pergi ke rumah sakit mana." Silvia segera mengambil barang-barangnya dan pergi.Felix menggendong Yara ke mobil dan hendak memasukkannya dengan hati-hati ke dalam mobil ketika Yara yang berada dalam gendongannya tiba-tiba membuka mulut."Kak, turunkan aku, aku baik-baik saja."Felix tertegun sejenak, memastikan lagi dengan ragu-ragu, "Kamu benar-benar baik-baik saja?""Iya." Yara tersenyum simpul. "Maaf membuatmu khawatir. Ayo kita bicarakan di dalam mobil."Keduanya masuk ke dalam mobil dan Felix memastikan lagi, "Jadi kamu nggak perlu ke rumah sakit lagi?""Nggak jadi, tolong antar aku pulang." Yara m
Baca selengkapnya
Bab 0270
Silvia langsung menghubungi Melanie setelah panggilannya tidak bisa masuk lagi. "Felix bahkan nggak menjawab teleponku sama sekali. Yara juga sudah memblokir nomorku. Apa yang harus aku lakukan?""Nggak usah repot-repot mencari mereka." Melanie menatap tajam Zaina di depannya. "Aku akan menghubungimu lagi nanti."Dia menutup telepon dan membantingnya tepat di depan Zaina. "Pasti ulahmu, 'kan? Kamu menguping pembicaraanku dengan Silvia?"Senyum tipis muncul di bibir Zaina, mengiyakan tebakan Melanie."Beraninya kamu merusak rencanaku?" Melanie mengangkat tangannya ingin menamparnya, tetapi berhenti di saat-saat terakhir.Jika tamparan itu meninggalkan bekas di wajah Zaina, Santo pasti akan bertanya-tanya, dan sekarang bukan waktunya untuk terjadi pertengkaran.Dia meletakkan tangannya lagi dan memelototi Zaina. "Dengarkan aku baik-baik. Anak haram di perut Yara nggak boleh dilahirkan.""Itu anak Yudha." Zaina balik menatapnya. "Kalau suatu hari nanti Yudha tahu semua ini, apa kamu pikir
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
37
DMCA.com Protection Status