Sejak pagi, Melody sudah sibuk dengan persiapan kembali ke Kota J. Ingin rasanya menetap di rumah ini, namun apalah daya. "Aku mau ke rumah ibu ya, Mas," ucapnya lirih. "Aku sudah beli apartemen baru loh buat kamu, Dek," ujar Andrean. Melody menolehkan kepalanya seraya melipat baju. "Bukan begitu, Mas. Aku pengen ketemu ibu aja, nanti juga balik lagi ke apartemen," paparnya. "Tapi aku gak ikut ke rumah mas ya, aku takut ketemu Nona Nadea," tambah Melody lirih. Andrean menganggukkan kepalanya paham, setelah semua persiapan selesai. "Bu Jum, terima kasih ya," ucap Melody lembut. "Nona tidak perlu berterima kasih, ini sudah tugas saya. Senang bisa menemani nona dan merawat nona di sini," manik mata wanita paruh baya itu berkaca-kaca. Bulir bening yang tertahan di ujung pelupuk mata itu akhirnya pecah begitu saja. "Loh, Bu Jum. Jangan menangis," tanpa ragu Melody memeluk tubuh Juminah. Tidak membedakan kasta atau apa pun itu, ia hanya menyayangi orang-orang yang baik padanya. T
Last Updated : 2024-04-22 Read more