Home / Romansa / Mengasuh Anak Kembar Dosen Duda / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Mengasuh Anak Kembar Dosen Duda: Chapter 31 - Chapter 40

45 Chapters

31

Monic memasuki sebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, gedung yang sudah lima tahunan terakhir ini ia tinggalkan lantaran keadaan yang sudah tak memihak padanya. “Lama gue nggak ke sini, makin maju aja. Pantes dia bahagia,” ucap wanita berambut coklat dan juga kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Ia datang ke kantor sang mantan karena ada niat dan ingin bertemu dengan anak anaknya yang sudah lama ia tinggalkan dan tak pernah ia temui. Ia akui jika ia ibu yang buruk. “Pak, tolong kasih tau bos bapak buat izinkan saya masuk,” perintah Monic kepada petugas yang menjaga keamanan kantor sang mantan. Satpam itu mengangguk, ia sangat mengenal sosok wanita di depannya yang dulunya suka bolak balik keluar masuk ke kantor bosnya. Ya wajar karena Monic adalah istrinya, namun itu dulu. “Di luar ada bu Monic pak, mantan istrinya pak bos,” lapor satpam tersebut kepada kepala HRD. “Bu Monic? Mau apa dia ke sini? Jangan bilang dia mau minta balik sama pak bos,” kepo kep
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

32

Keyla menelan ludahnya dengan kasar saat melihat sang suami duduk di tepi ranjang saat ia membuka pintu kamarnya. Ia bisa melihat tatapan marah sang suami. “Sa-ya abis jalan,” jawab Keyla jujur. Memang kenyataanya seperti itu. “Terus kenapa lama? Dan nggak ada izin sama saya? Kamu lupa kamu tinggal di mana?” “Maksud bapak apa?” Keyla sedikit tersinggung. Selama ini ia selalu mengalah jika dihina dan diinjak injak. Tapi kalau lama lama, mana bisa tahan. Ia hanya manusia biasa yang punya rasa sakit hati. Wajar karena perkataan dan perlakuan Erlan selama ini kurang baik terhadap dirinya. Padahal, Keyla selama ini berlaku baik kepada dosen sekaligus suaminya. “Jangan sok bodoh kamu, gitu saja tidak tahu!! Perlu kamu tau bahwa kamu di sini itu cuma numpang sementara dan sewaktu waktu kamu pergi dari rumah ini dan kehidupan saya!!” “Saya harap kamu tidak berlaku seenaknya di sini karena kamu bukan siapa siapa!!” tekan Erlan sadis. Mulutnya tajam seperti perempuan saja. Keyl
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

33

Keyla merasa aneh dengan sikap Erlan akhir akhir ini yang menurutnya sangat berbeda dengan diri Erlan yang dingin dan kaku. Entah setan apa yang merasuki Erlan sehingga membuat laki laki itu bersikap aneh, tidak seperti biasanya. “Nanti malam saya mau ajak kamu dan anak anak makan malam di resto Jepang, jangan menolak, ini perintah!!” ucap Erlan kepada Keyla yang pada saat ini sedang merapikan tempat tidurnya. “Kamu dengan saya ngomong, kan?” Keyla mengangguk. Tidak tahu mau menjawab apa. Menolak pun rasanya tidak mungkin karena paham suaminya tidak suka penolakan. “Iya pak,” angguk Keyla singkat. “Em jangan panggil saya pak lagi, saya bukan bapak kamu,” kata Erlan tiba tiba dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Hah? Maksud, ba-pak?” Bingung Keyla. Kalau tidak mau dipanggil bapak, emang mau dipanggil apaan?”Saya panggil bapak apa?” “Apa saja asal jangan bapak, saya belum setua itu dan saya adalah suami kamu kalau lupa!!” ‘Cuma suami sementara aja kan, ngapain gue berhara
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

34

“Maksud ba-pak apa?” tanyanya dengan sedikit tergagap “Membatalkan perjanjian pernikahan? Itu artinya–” “Ya kita akan hidup bersama dengan anak anak sampai menua. Saya harap kamu tidak menolak,” ucap Erlan yang memotong ucapan Keyla. Laki laki itu meraih tangan Keyla dan membuat jantung wanita muda itu berdegup kencang. Pasalnya Keyla tidak pernah bersentuhan fisik dengan lawan jenis. “Dan satu lagi, jangan panggil bapak lagi. Panggil mas atau sayang atau yang lain yang terlihat romantis.” “Apa mas Erlan sudah melupakan masa lalunya?” tanya Keyla ragu dan terdengar aneh. Bagaimana juga ia harus yakin bahwa di hati suaminya tidak ada nama wanita lain selain dirinya. Keyla menatap mata Erlan, mencari kebenaran di sana. “Kamu nggak usah khawatir akan hal itu, hanya kamu satu satunya wanita yang ada di dalam hatiku,” jawab Erlan yakin.”Asal kamu tau bahwa aku nggak akan kembali sama masa lalu aku karena itu terlalu menyakitkan dan kalaupun dia minta kembali dengan alasan anak, aku ak
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

35

“Alhamdulillah ya mas kita mau punya anak lagi, semua keluarga pasti seneng,” ucap Keyla saat mereka berada di mobil. “Iya sayang, mas juga nggak nyangka kalau mas akan punya anak lagi. Pasti nanti kalau anak kita ini lahir suasana rumah makin ramai. Mas bakalan kangen kalau mas kerja,” balas Erlan yang tak kalah bahagia. Ia mengelus tangan sang istri dengan lembut. Sejak tadi bahkan tangannya tak mau lepas dari sang istri. “Jangan lupa nanti mampir ke toko buat beli susu, sayang,” ucap Keyla mengingatkan sang suami. Erlan pun mengangguk, mengiyakan. “Baik sayang,’’ balasnya dengan senyuman.*** Sampai di rumah, semua anggota keluarga inti mereka kumpul di sana. Ingin mendengarkan kabar bahagia yang membuat mereka mati penasaran. “Ada kabar bahagia apa sih? Kok bikin kepo orang tua aja,” desak Marwa yang sudah tak sabaran. “Tenang tenang, jangan panik!!” Erlan menyuruh mereka duduk di ruang keluarga. “Tenang sih tenang, tapi kamu buat kami khawatir.” “Jadi ada kabar baik a
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

36

Di dalam pesawatEllia duduk di kursinya di pesawat, memandang keluar jendela. Ia merasa sedikit gugup karena sudah lama tidak pulang ke Jakarta. Pramugari datang menghampirinya. "Selamat siang, Ibu. Apakah ada yang bisa saya bantu?""Oh, tidak, terima kasih. Saya hanya sedikit gugup." Malu sekali, padahal dia kan anak orang kaya. Bolak balik ke luar negeri sudah biasa. Tapi, tetap saja rasanya gugup. "Jangan khawatir, penerbangan ini biasanya lancar. Nikmati saja perjalanannya,” ucap pramugari tersebut memberikan semangat. Ellia tersenyum dan mencoba untuk rileks. Ia menonton film dan menikmati makanan yang disajikan di pesawat.Di Bandara Soekarno-Hatta:Ellia keluar dari pesawat dan menuju ke area pengambilan bagasi. Ia melihat Satria, asisten kakaknya sedang menunggunya dengan sebuah papan nama bertuliskan "Ellia.” Satria: "Selamat datang, nona.” Ellia: "Terima kasih, Kak . Bisa bantu saya dengan koper ini?"Satria: "Tentu saja, nona. Mari kita ke mobil."Mereka berjalan men
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

37

Dua minggu kemudian, Ellia sudah kembali ke negara di mana ia menimba ilmu karena tak bisa lama lama di rumah dan harus segera menyelesaikan tugasnya agar ia bisa cepat cepat kembali ke negaranya. Keyla menatap wajah adiknya yang nampak sendu. Ia pun bertanya kepada sang adik. “Ada apa? Kok wajah kamu kaya sedih gitu? Katanya kamu mau ngomong penting, tentang apa? Butuh sesuatu? Ngomong sama kakak.” Keysa menggeleng, hasil dari usahanya sangat cukup untuk kebutuhan dirinya.”Terus kenapa?” Keysa nampak menghembuskan nafasnya kasar.”Dia kembali,” lirih Keysa. “Dia siapa?” Alis Keyla bertaut. Walau sebenarnya ia bisa menebak siapa dia? Dari raut wajah sang adik saja ia bisa tahu.”Apa yang dia lakukan sama kamu dan ibu? Di mana kamu bertemu? Karena selama ini dia ada tapi tidak ada buat kita!!” Ya … yang mereka maksud adalah ayah mereka yang sudah lama bahagia dengan keluarga barunya. Meninggalkan mereka bahkan sejak Keysa bayi. Keyla sangat paham dengan perasaan adiknya.
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

38

Keyla dan Erlan memasuki ruangan pemeriksaan karena hari ini adalah jadwal cek up kandungan Keyla pertama kalinya dan Erlan tak mau melewatkan hal itu. “Siang tuan dan nyonya, silahkan duduk!!” kata sang dokter wanita. Keduanya pun duduk, Keyla diminta berbaring di brangkar dan memulai pemeriksaan. Setelah memeriksa semuanya, sang dokter itu menjelaskan keadaan calon anak mereka. “Alhamdulillah keadaan kandungan nyonya baik baik saja. Saran saya pertahankan makanan sehat dan juga vitamin kehamilan. Hindari kerja berat berat dan juga memikirkan hal yang membuatnya stres. Jadi tuan juga harus menjaga emosi nyonya, jangan sampai dia stres. Pastikan nyonya bahagia selalu,” papar sang dokter. “Semua terjamin kalau hidup sama saya dan dia pasti akan bahagia selalu!!” tegas Erlan, membuat dokter itu meringis. “Iya tuan, saya percaya.” Keyla hanya diam saja. Kemudian Keyla menerima resep vitamin yang harus ditebusnya. “Dok,” panggil Erlan saat mau berdiri. Dokter itu mendongak.”Saya ma
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

39

Bi Siyah mengetuk pintu kamar majikannya. Di tangannya ada sebuah paket yang baru saja dikirimkan oleh kurir yang katanya buat majikannya. Sedangkan Keyla yang berada di dalam langsung membukakan pintu kamarnya setelah mendengar ketukan pintu dari luar. “Iya sebentar,” ucap Keyla dari dalam. “Ada apa bi?” tanya Keyla saat sudah membuka pintu kamarnya. Mereka duduk di kursi yang tak jauh dari pintu kamar Keyla. “Maaf mengganggu waktunya nyonya,” ucap bi Siyah merasa tak enak. Keyla menggeleng seraya tersenyum.”Ah nggak kok bi.” “Ooo iya ini ada paket dari kurir Nyonya, katanya buat Nyonya,” ucapnya sambil memberikan paket yang ada di tangannya. “Lo paket? Kok bisa? Perasaan aku nggak pesen deh. Erlan juga pastinya nggak bakalan pesen paket.” Walau begitu, ia tetap menerimanya. “Ya udah sini bi, makasih ya.” “Sama sama nyonya, kalau begitu saya permisi. Mau melanjutkan pekerjaan saya,” pamit Bik Siyah. Keyla mengangguk. “Kalau capek istirahat bik, jangan dip
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

40

Setelah semua pekerjaan selesai, Erlan langsung pulang ke Jakarta karena ia takut istrinya kenapa napa di rumah. Ya meski di sana dia tidak sendirian, namun tetap saja ia tak tega meninggalkan istrinya lama lama apalagi dalam kondisi mengandung anaknya. “Nanti mampir di toko oleh oleh, aku mau beli makanan buat istriku dan orang orang rumah,” titah Erlan kepada sang asisten. “Siap bos.” Di sisi lain, Keyla sendirian di dalam kamar sambil menunggu suaminya dengan bosan. Ia bingung mau melakukan apa karena semuanya terasa membosankan. Ia menghela nafasnya panjang, ia merasa kesepian tidak ada sang suami di sisinya. “Kak Erlan kenapa lama sih? Aku kan jadi kangen sama dia,” ucapnya sambil mengelus perutnya yang sedikit menonjol. “Sabar ya dek ya, papa sebentar lagi pulang kok.” Ia pun memilih memejamkan matanya karena matanya terasa berat. ***“Sayang maafin aku ya karena semalam pulang jam sepuluh dan kamu udah tidur,” ucap Erlan merasa bersalah. Apalagi istrinya sedari tadi han
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status