Aku melirik jam tanganku dan sepertinya sudah waktunya makan siang. Rasa mual juga menyertaiku. Ketika aku hendak beranjak, tiba-tiba Mila datang menghampiri. Dia datang ke Tokoku. Senyumnya mengembang di wajahnya."Mila ...""Rizka," katanya. Dia membawa sesuatu di tangannya.Mila masuk ke ruangan dan duduk di depanku. Dia meletakkan bungkusan yang di bawahnya di meja."Tadi aku mampir ke rumahmu. Ku pikir kamu nggak kerja. Soalnya aku menghubungimu gak diangkat, mungkin kamu sibuk jadi aku mau hubungi Tante Dina. Katanya kamu bekerja. Padahal kamu lagi sakit. Emang kamu sakit apa? Kenapa masih bisa kerja? Sebagai temanmu, aku khawatir. Ini aku bawakan makanan untukmu. Kita makan sama-sama sekaligus ngobrol. Aku juga mau beli produk karena kulitku kayaknya udah kusam banget. Kamu rekomendasi buatku, Rizka." Mila berkata panjang lebar padaku."Wah, Alhamdulillah. Rezeki memang nggak ke mana. Makasih banget ya, Mil. Iya, aku memang kurang enak badan. Berapa hari ini sakit juga."Aku Da
Read more